Kamis, 26 Maret 2015

Makalah "Kontribusi Bahasa Gaul Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia"

Makalah "Kontribusi Bahasa Gaul Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia"


Kali ini admin mau share sedikit tentang education nih, kebetulan kemarin UAS dapat tugas untuk membuat makalah. makalah ini sudah di susun rapi seperti penyesununan skripsi, jadi admin akan posting sedikit isi makalah nya. 

Berbicara masalah bahasa banyak pendapat berbagai kalangan mengatakan bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Ada bebrapa ahli memberikan pengertian Bahasa sebagai berikut. Menurut Keraf, bahasa adalah komunikasi antaranggota masyarakat, berupa lambang bunyi (suara) yang di hasilkan oleh alat ucap manusia. Sementara itu Faizah, ia mengatakan bahwa bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lisan, tulisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan berbicara atau orang lain. Senada dengan pendapat Kridalasana ia mengatakan bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi , dan mengidentifikasi diri.
Dari pendapat para ahli di atas dapat di munculkan bahwa bahasa bukan “alat” untuk berkomunikasi, tapi bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh anggota suatu masyarakat atau kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri baik digunakan secara lisan maupun tertulis dengan tujuan menyampaikan pesan atau maksud kepada lawan berbicara. Secara fungsi memang bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, tapi dari pernyataan diatas bukan lah mengacu pada fungsi bahasa melainkan “Apa bahasa itu?”[1]

Selanjutnya... KLIK DISINI


Cara download:

hapus/klik centang di bawah kata "Download"





Enjoy it! 
jangan lupa tinggalkan jejak yah^^

Fanfiction : Kotak Musik Gre (5) ( #GreMids JKT48 )

Kotak Musik Gre (5)

Angin bersembus dikala ku duduk di bawah pohon rindang ini. memejamkan mata menikmati setiap hembusan angin. Terkadang aku mulai merasa tak ada masalah apapun yang kualami saat ini. seandainya saja kejadian itu tak terjadi, mungkin ku tak akan merasa kesepian seperti ini. yap semenjak kejadian itu gre begitu marah padaku dan sudah 2 hari ia tidak menghubungi ku. Mencoba memulai duluan sama saja tak ada respon yang ku terima. Akankah hubungan ini berakhir tanpa kesjelasan seperti ini? akh! Aku tidak mau, aku masih menyayangi gre, aku tidak mau harus berpisah dengan nya. mungkin hanya satu cara aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan gre. Aku memilih untuk menemui gre di rumah nya.

Ku langkahkan kaki menuju rumah gre. Berasa berat, ragu yang kurasakan. Akankah gre menerima ku menemui nya ntah lah, lebih baik aku datang saja. Di usir pun urusan belakangan. Ku ketuk pintu rumah gre. Tak ada satupun jawaban yang ku terima. Beberapa kali sampai akhirnya pintu ini terbuka. Ternyata yang menyambut ku adalah pembantu rumah tangga gre. Ku pun menanyakan apakah gre ada di rumah. Pembantu itu menjawab ada dan segera memanggil gre. Ini kesempatan ku, akhirnya gre ada di rumah. Kemudian aku di persilahkan masuk ke rumah gre dan menyuruh ku untuk menemui gre di taman belakang rumah nya.

“gre~” panggil ku yang melihat nya tengah duduk sembari menemui nya

“ngapain kesini?” tanya gre dengan nada cuek

“aku mau minta maaf” tertunduk

Gre hanya diam dan tak memberikan jawaban apapun. Ia seakan merasakan kekecewaan yang dalam terhadapku.

“gre, aku mau jelasin semua yang terjadi waktu itu”

“jelasin apalagi mids, semua udah terlihat jelas di mata ku, kamu berpelukan dengan anggie” mata nya mulai berkaca-kaca

“kamu salah gre, aku ngak ada hubungan apa2 sama anggie”

“gre, percaya sama aku. Aku itu sayang banget sama kamu, aku ngk mungkin ngeduain kamu” lanjutku sambil ku genggam kedua tangan nya

“tapi kenapa kemarin itu?” melihatku yang sudah meneteskan air matanya

“aku hanya menenangkan anggie gre, ngk ada maksud lain”

“apa pasal mu memeluk anggie mids? Pasti ada maksud kan?”
“eee... ituu...” jawabku mulai gugup

“sudah lah mids, aku benar2 kecewa sama kamu :’(“ pergi meninggalkan ku

“gre... gre!!!” teriak ku memanggil nama nya.

Segitukah gre membenci ku? Sehingga ia tak mau mendengarkan jawaban ku mengenai hal itu. Aarghh!! Aku bingung harus bagaimana lagi? Aku memilih pulang, jalan ku tertunduk. Kenapa semua harus seperti ini, inikah ujian yang sebenarnya aku alami dengan hubungan terlarang ini? gre aku harap kamu tidak membenci ku. Aku tau kamu masih sangat mencintai ku.

Waktu kian berlalu. Sedikit pun gre tak menghubungi ku. Kini aku mulai bingung. Ntah apa yang harus aku lakukan. Ketika anggie menemui ku, ku terus menghindar. Kepada siapa aku harus meminta masukan. Ketika ku termenung di kelas aku teringat seseorang. Lebih baik aku meminta masukan kepada nya. yap setelah pulang sekolah aku akan menemui orang itu.

Ku ketuk pintu apartement ini “permisi”

“eh hamids, ayo masuk” tawar kak ve padaku

“iya makasih kak”

“ada perlu apa datang kemari?”

“mau ketemu sama kak kinal kak J

“ouh kak kinal, kebetulan lagi keluar sebentar. Bentar lagi balik kok. Tunggu aja, kakak buatin minum dulu yah”

“eh ngk usah repot2 kak”

“ngk papa kok, santai aja J

Ya baiklah aku menunggu kak kinal di apartementnya. Beberapa menit kemudian ku menunggu kak kinal pun tiba.

“eh hamids, udah lama nunggu?”

“ngak kok kak”

“jadi gimana?” tanya kak kinal menuju ke topik permasalahan

“hamids bingung harus ngapain lagi kak, gre ngak mau denger apa kata ku L

“gre orang nya emang gitu, sedikit keras kepala. Tapi coba lah terus untuk mempercayai gre mids”

“iya gimana kak, hamids bener2 bingung”

“pertama, kamu harus temui anggie dulu”

“kenapa harus anggie?”

“pokok permasalahan berasal dari anggie, kamu harus bisa jelasin ke anggie agar ia tak mengejar mu lagi”

“harus segitu kah kak?” tanya ku heran

“yah, itu cara yang paling tepat”

Kak kinal terus memberikan masukan kepadaku. Hingga akhirnya aku mengerti apa yang harus aku lakukan. Masukan kak kinal benar-benar bisa ku cerna dengan baik, tak salah aku meminta masukan kepadanya.

“hamids, kakak baru nyadar, gre ngak bareng kamu?” tanya ve

“eeemm...” bingung mau jawab apa

“ve, biarlah urusan mereka berdua :D” sambil menemui ve kemudian merangkul nya

Aku hanya menggarukkan kepala bertanda bingung apa yang harus aku katakan. Tapi ntah kenapa kak kinal bersikap aneh. Berasa aku seperti ngk ada disini dan dia malah bermesraan di depan ku x_x seketika aku menundukkan kepala sembari mengalihkan pandangan. Akh! Kak kinal bener2 deh haha xD.

“ve , hari ini makan malam di luar yah?” sambil memeluk ve dari belakang

“iya kinay sayaaang” sambil mengacak rambut kak kinal

Apa-apan ini? seperti nonton video dewasa aja. Akh! Seperti nya aku salah tempat. Lebih baik aku pulang saja.

“eemm.. kak ve kak kinal, hamids balik dulu yah” gugup

“oh iya, hati2 yah” jawab ve

“iya kak” jawabku jalan cepat keluar apartement ini

###############################

Sehabis pulang sekolah ini. aku harus bicara ke anggie. Aku ngak mungkin harus terus-terusan seperti ini. benar apa kata kak kinal. Masih banyak cara lain yang bisa ku lakukan. Aku akan selesaikan masalah ini secara bertahap. Aku akan bersikap tegas untuk mengambil keputusan. Yap jadwal pulang sekolah pun tiba, segera aku menemui anggie di meja belajarnya dan mengatakan untuk segera bertemu di ruang ganti gor samping sekolah.

“ada apa mids?”

“kamu duduk sini”
Aku dan anggie duduk di kursi panjang ruang ganti ini. “ngie, kamu sayang sama aku?” tanya ku

Anggie melihat ku seakan ia berharap aku akan menyayangi nya “ iya, aku sayang sama kamu mids J

“kalau kamu sayang, relain aku untuk bersama gre”

“maksud kamu?” kaget

“iya, kamu harus menerima aku sebagai sahabat lagi dan biarkan aku untuk terus menyayangi gre”

“aku ngak bisa mids!” jawab anggie yang langsung berdiri

“kenapa ngak bisa?”

“aku sangat menyayangi kamu, aku ngak bisa relain kamu gitu aja :’(“

“anggie, coba lah untuk mencintai orang lain” kemudian berdiri

Anggie hanya terus menangis. Tak tega melihat nya terus meneteskan air mata. Tapi aku ngk mungkin memelasnya. Itu sama saja aku masih membuka hati buat nya.

“ngie, aku mohon. Apa kamu tega aku terus berdiam diri, terus nyuekin kamu saat kita bertemu? Tolong buang semua rasa sayang itu terhadap ku ngie. Kamu boleh sayang sama aku, tapi sebagai sahabat” sambil menggenggam kedua tangan nya

Kemudian melepaskan genggaman tangan ku dan pergi. Isak tangis nya masih terus terdengar di telinga ku. Sesak menahan semua ini, tapi ini harus aku lakukan demi gre. Aku terpaku melihat anggie pergi meninggalkan ku. Aku harap ia mau memikirkan hal ini. aku yakin ngie, kamu pasti bisa lupain dan relain aku.

Entah apa yang dilakukan gre saat ini, sudah 3 hari ia tak menghubungi ku semenjak di hari aku menemui nya di rumah. Terasa hubungan ini gantung. Tak ada komunikasi, tak ada pertemuan. Akh! Seakan aku bukanlah siapa2 gre saat ini. mungkin kah aku harus kembali menemui gre di rumah nya? tapi ntah kenapa hari ini begitu tak berpihak padaku. Hujan deras terus mengguyur kota ini. seakan tak memberi ku waktu untuk kembali menemui gre di rumah nya.

##########################

Memandangi setiap tetes air hujan yang jatuh di tanah, di balik jendela kamar yang penuh dengan embun. Terasa begitu dingin. Sudah 3 hari aku tak menghubungi hamids, dan ketika hamids menghubungi ku aku malah membiarkan nya. seakan hamids bukan lah siapa2ku. Aku begitu menyayangi hamids, aku ngak mau kehilangan dia. Tapi entah kenapa hati ku tak bisa mempercayai nya begitu saja, cemburu seakan meluluh lantah kan setiap kepercayaan ku. Bagaimana aku bisa menghapus sikap cemburu ini?

Ku buka laci lemari di samping tempat tidur ku. Ku ambil kotak musik yang sudah lama tak ku hiraukan. Semenjak aku selalu bersama hamids kotak musik ini seakan hanya menjadi barang yang tak ada gunanya. Aku merasa aku begitu berdosa, melupakan sahabat yang dulu sangat ku sayangi. Ku buka kotak musik itu, seketika air mata jatuh ke pipi ku dengan tidak sadar nya. menangis meratapi apa yang tengah ku alami saat ini. seketika aku mulai lelah dan tertidur.

“gre~ J

Terdengar seseorang memanggil nama ku, seperti ku kenal. Aku bangun dan melihat kearah suara itu “nayla?”

“gre, percaya lah pada hamids, dia orang yang baik J

“aku tau nay, tapi ntah kenapa hati ini seakan ngak bisa mempercayai hamids L

“coba buka hati mu lebih dalam gre, kamu sangat menyayangi hamids bukan? kalau kamu sayang buang semua rasa cemburu buta mu”

Aku hanya menunduk meratapi semua ini. tak seharusnya aku besikap seperti ini pada hamids.

“gre, aku sangat mendukung kamu bersama hamids J coba lah untuk menjalin hubungan yang baik lagi dengan hamids J

“aku harap kamu bisa membuang semua rasa cemburu mu gre, aku akan selalu menjadi kotak musik yang akan selalu menolong mu disaat semua yang kamu rasakan terasa sulit” lanjut nayla.

Pandangan ku seakan terus membayang melihat nayla, ia perlahan mulai menjauh dari ku. Ia tersenyum. Ku julurkan tangan ku menandakan tak ingin nayla pergi. Tapi semua berubah, aku terbangun dari tidur ku, aku memeluk kotak musik ini. nayla menemui ku dalam mimpi. Memberi sebuah masukan yang seakan bisa ku hadapi. Satu kata yang ku ingat membuang rasa cemburu buta ku. Hamids pasti sangat menyayangi ku. Mungkin ini saat nya aku mencoba untuk membuang rasa cemburu ini.

######################

Kicau burung menemani ku di pagi hari ini. bermain basket di lapangan terbuka. Jalanan penuh dengan pejalan kaki yang hendak CFD, yap hari ini memang hari minggu. Ku lihat kearah jalanan yang penuh dengan orang2. Begitu banyak yang berpasangan. Sedangkan aku? Aku hanya berpasangan dengan bola basket ini. aarghh!! Apa gre benar2 sudah mulai melupakan ku? Terasa Hubungan ini akan segera berakhir.

“hamids~”

Terdenger seseorang memanggil nama ku dan kemudian ku menoleh kearahnya. Seketika aku kaget. Dia benar gre? Apa aku hari ini sedang bermimpi? Ah bodo. Akupun mendekati gre yang tengah berdiri menatap ku dengan mata nya mulai berkaca-kaca.

“gre, aku yakin kamu pasti bakalan balik ke aku :’)”

Seketika gre memeluk tubuh ku erat. Menangis di balik pelukan ku. Isak tangisnya begitu keras. Apa yang terjadi? Sungguh tak tega melihatnya menangis seperti ini?

“gre kenapa?” sambil membelai rambutnya

“maafin aku mids :’(“

“maaf untuk apa?” heran

“aku udah nyuekin kamu selama ini :’(“ yang masih terus memeluk ku

“gre~ J” ku dorong badan nya perlahan melepaskan pelukan nya. “kamu ngk salah, aku yang salah J

“ngk mids, aku yang salah. Aku begitu terbakar cemburu saat kamu bersama anggie waktu itu. Tak seharusnya aku melakukan hal bodoh ini, aku ngk mau kehilangan kamu mids :’(“

“aku ngak akan pernah ninggalin kamu gre, aku janji J” sambil menghapus air mata gre

“aku sayang samu kamu mids :’)” kembali memeluk ku erat.

Hari ini seaakan surga buatku. Tak kusangka gre menemui ku dan mengatakan hal yang sebenarnya. Pelukan erat nya terasa ia sangat tak mau kehilangan ku. Jujur perasaan ku saat ini begitu senang pengen nangis. Nangis bahagia tepat nya, tapi aku ngak mungkin nangis. Aku wanita kuat kok, cukup hati ini nangis merasa bahagia. Gre makasih udah mau percaya lagi sama aku.

“selamat yah J

“anggie?” kaget ketika anggie datang menemui ku dan gre saat ini

“gre, maaf buat kejadian waktu itu. Itu semua hanya salah paham” datang menemui gre yang tengah dekat berada di samping ku

“iya aku tau ngie, aku juga minta maaf”

“gre, aku perlu jujur sama kamu”

“jujur? Jujur apa ngie?” heran

“sebenarnya aku memendam perasaan sayang dengan hamids, tapi itu dulu. Sekarang aku tau gre, hamids hanya menyayangi kamu melebihi apapun. Aku harap kamu bisa terus jaga hamids yah, dia orang baik. Aku kenal hamids sudah lama. Maaf gre aku udah punya perasaan terhadap hamids” tertunduk

Seketika gre kaget mendengar ucapan anggie. Sesekali ia melihat kearah ku merasakan tak percaya anggie mengatakan hal yang sebenarnya akan membuat nya kecewa. Tapi pada dasarnya anggie adalah teman ku, lebih baik gre memaafkan semua kesalahan anggie.
“gpp kok ngie J” sambil menepuk pundak anggie

“makasih gre:’)” sambil memeluk gre

“sama-sama ngie J

“oiya mids gre, hari ini aku akan berangkat ke surabaya, aku akan pindah sekolah dan menetap disana” jelas anggie

“kenapa harus seperti itu ngie?” tanya ku kaget

“mids, mungkin ini udah jalan yang tuhan kasih. Kita dipisahkan dengan cara yang berbeda, dengan ini aku bisa melupakan perasaan ku terhadap mu mids. Bahagia lah bersama gre, dan sayangi dia mids J

“truss gimana dengan....” kemudian anggie memotong perkataan ku. “haha hamids hamids, team basket? Kan masih banyak partner lain yang bisa kamu cari mids, banyak yang lebih baik dari ku”

“anggie~”

“kalau gitu aku balik dulu yah, sebentar lagi aku akan berangkat ke surabaya. Doakan aku sehat disana yah, kalau ada waktu kapan2 aku main2 ke jakarta lagi. Makasih atas semua yang pernah menjadi bagian di hidup ku meski itu sebenarnya tak pernah terjadi :’)”

“bye gre~ hamids~” lanjut anggie yang kemudian pergi meninggalkan aku dan gre.

Aku tak menyangka anggie begitu ingin melupakan perasaan itu demi hubungan ku dengan gre membaik. Jujur berat rasanya di tinggal sahabat yang begitu baik, perhatian dan kadang suka nyebelin :’) tak ada lagi partner basket yang bisa ku andalkan saat ini. aku harap kau baik baik disana ngie, jangan lupain semua ini.

“anggie begitu memperhatikan kita yah mids? :’)” tanya gre yang masih terpaku melihat anggie pergi

“iyah, iya begitu mengerti permintaan ku saat itu. Makasih ngie udh ngerti :’)”

Hari dimana ku rasakan perasaan senang dan sedih. Semua campur aduk, seakan ceritaku bagaikan cerita yang ada di sinetron2 yang masih hangat2nya. jalan yang sebenarnya tak pernah ku bayangkan. Terkadang menggelengkan kepala, bingung. Mungkin ini sudah jalan yang di kasih tuhan dalam kehidupan ku.

“mids, besok malam kita ke pesta ulang tahun kak ve yuk?” ajak gre

“loh kak ve ulang tahun?”

“iya, nih undangan nya buat kamu”

“waah :D ok deh”

“tapi abis ini temenin aku cari baju yah buat pesta besok malem, aku gk ada baju nih hehe”

“sip putri cantik ku :D” sambil mencubit hidup mungil nya

“aaaa sakit tauk L

“haha maaf deh”

“ya udh abisin dulu gih ice cream nya” lanjut ku

Aku menghabiskan waktu bersama gre di cafe. Kembali merasakan kehangatan hubungan yang sempat renggang. Tak kusangka hubungan ini kembali membaik. Aku harap hubungan ini terus membaik, jika pun ada masalah ku harap kami berdua bisa menyelesaikan nya dengan kepala dingin, tak ada ke egoisan, tak ada kecemburan buta. Cukup jalani yang ada, semua tergantung tuhan, ia yang memberi dan ia yang mengambil kembali.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan gre dan hamids?
Seperti apakah pesta ulang tahun kak Ve?

Tunggu kelanjutan nya yah^^


~Bersambung....




-------------------------------------------

terima kasih sudah membaca :)
maaf nih menunggu lama, maklum lagi banyak tugas. lanjutin ini aja nyuri2 waktu huft -,-
maaf kalau kurang bagus yah, efek banyak tugas jadi ide mentok gitu x_x 
tetap stay tuned next part nya yah^^

Kamis, 12 Maret 2015

Fanfiction : Secret ( VeNal JKT48 )

SECRET

Perlahan membuka mata, awalnya buram lama kelamaan menjadi terang. Terlihat langit-langit berwarna putih menyambutku. Di mana aku? Terasa tempat ku tiduri ini bukan lah tempat yang kurasakan saat itu. Empuk. Ku lihat ke arah jendela yang membiaskan cahaya matahari hingga menyilaukan mataku. Ku hadang sinar matahari ini dengan lengan ku. Kemudian ku duduk dan melihat keadaan sekitar. Dari balik pintu lemari coklat itu terlihat seorang wanita.

“ve??”

Kemudian ve itu melihat kearah ku “kamu sudah bangun?”

“kamu ngak marah sama aku?”

“sebenarnya iya. Tapi jujur aku ngk bisa marah sama kamu nal” sambil menemui ku yang masih terduduk di tempat tidur

“maaf ve, aku udah buat kamu kecewa malam itu” tertunduk

“sudah lah nal, aku sudah maafin kamu” jawab ve sambil membelai rambut ku

Begitu baik nya ve terhadap ku. Ia benar-benar tak membenci ku. Tak seharusnya aku melakukan perbuatan yang salah malam itu. Menyesal sangat menyesal, tapi bagaimana? Aku benar-benar sudah tidak tahu lagi cara apa yang harus aku lakukan demi menepati janji ku pada adyth.

#FLASHBACK ON#

“kinal, bagaimana dengan janji kamu? Malam ini harus kamu tetapi, kalau tidak kamu akan tau akibat nya” langsung mengakhiri telfon

Aku hanya terpaku dengan kata-kata itu. Haruskah aku melakukan hal ini? mungkin iya, demi menepati janji ku pada Adyth aku rela membuat ve kecewa padaku. Malam itu aku mulai melakukan aksi ku. Aku bermalam di apartement Tata, Ve yang sedari tadi menelfon ku tak ku hiraukan.

“nal, apa Ve tau kamu malam ini akan bermalam di apartement ku?”

“ngak” jawab ku singkat

“ouh, hmm kamu yakin mau bermain malam ini dengan ku?” sambil menggoda ku

“ta, ini hanya perjanjian bodoh. Aku sangat menyayangi ve, jadi jangan paksa aku untuk segera melakukan hal bodoh ini” jawabku begitu tegas

“kalau gitu minum dulu lah”

Alkohol? Ini kan minuman anti banget buat ku. Aku benar-benar tak mau meminum minuman ini. kalau aku minum ini sama aja menghancurkan kepercayaan ve padaku. Tapi percuma saja malah sebentar lagi aku akan menghancurkan kepercayaan ve terhadap ku. Ve maaf aku sudah berbuat yang benar-benar tak kuingin kan.

“ayolah di minum nal” kata tata sambil memberikan segelas alkohol

Ku lihat tata yang sudah sedikit mabuk terus menerus memaksa ku untuk meminum alkohol ini. tata terus memaksa ku hingga akhirnya ia begitu kasar padaku dan memaksa ku untuk meminum nya. aarghh akibat paksaan nya alkohol ini ku minum, untung saja hanya sedikit dan belum ada reaksi mabuk yang ku alami. Tata terus meminum alkohol yang ada di tangan nya, ia terus memaksa ku minum. Dari pada aku di paksa seperti tadi mending aku bohongi dia.

“ta, kamu udh mabuk berat gitu, lebih baik kamu istirahat deh”

“ngk ah nal, aku mau istirahat sama kamu aja” dengan wajah memerah nya karena mabuk

“iya iya nanti aku temui kamu kok, aku mau habisin minuman aku dulu” jawabku demi membohongi tata

“ya baiklah aku tunggu di tempat tidur yah” kemudian menuju tempat tidur dalam keadaan jalan sempoyongan

Akh! Apa yang harus aku lakukan mungkin kah aku harus lari dari apartement ini? tapi bagaimana dengan janji ku terhadap adyth. Aku bodoh, tak seharus nya aku menerima tawaran nya waktu itu. Dimana pikiran ku saat itu. Aarrghh.... aku benar-benar bodoh.

Lama ku termenung di sofa ini kemudian aku menuju ke kamar tata, ku lihat ia sudah tertidur pulas wajah nya memerah karena terlalu banyak meminum alkohol. Haruskah aku melakukan hal ini? aku begitu bingung. Tapi ntah kenapa hasrat membawa ku untuk ingin melakukan nya, tanpa tersadar hasrat ku mulai bergejolak, aku mulai naik ke atas tempat tidur tata. Ku terus melihat wajah manis nya itu. Ketika hendak memulai aksi ku seketika aku teringat dengan ve, memori ingatan ku membawa aku ke alam dimana aku dan ve selalu bersama, bahagia menghabis kan waktu bersama dan ku teringat ve mengatakan “nal, jangan pernah buat aku kecewa sama kamu J” mengingat kata-kata itu seketika ku tersadar. Aaah!! Apa yang kulakukan saat ini? tanpa basa-basi lagi ku loncat dari tempat tidur tata dan kemudian keluar dari apartement ini. tak kuhiraukan lagi janji ku terhadap adyth.

“hey! Apa yang anda lakukan, jam anda belum berakhir!” kata seorang bodyguard yang ternyata sudah mengawasi ku sedari tadi di luar dan mereka adalah orang suruhan adyth

“heh! Bilang sama bos kalian yah, perjanjian ini batal!!” kemudian berjalan cepat meninggalkan apartement

“tunggu, anda tidak bisa membatalkan begitu saja. Atau anda mau cari mati?”

“terserah apa mau kalian, saya tidak perduli lagi dengan perjanjian itu!”

Ketika aku hendak berjalan tangan ku di tarik oleh 2 bodyguard itu. Begitu kuat ia memegang lengan ku hingga tak bisa ku lepaskan.

“aagrh.. lepaskan!!” teriak ku meronta-ronta mencoba melepaskan pegangan ini

“diam!!” jawab bodyguard itu. Kemudian bodyguard ini menelfon adyth untuk memberitahu apa yang tengah terjadi. Mungkin saja bodyguard ini akan membunuh ku. Bair lah, aku pasrah, aku rela jika harus mati. Dari pada aku membuat kecewa ve dengan perbuatan yang sangat di benci nya. tapi seketika bodyguard ini menelfon adyth terasa dekapan tangan nya mulai melemah, mungkin dia lengah. Aah ini kesempatan ku untuk kabur dari sini. Dekapan itu pun lepas, aku berlari sekuat tenaga. Bodyguard itu terus mengejar ku hingga akhirnya kaki ku ini sudah tak tahan lagi berlari dan aku pun terjatuh. Sesak nafas ku saat itu dan akhirnya aku kembali di temukan oleh 2 bodyguard ini.

“haha ternyata Cuma segitu kemampuan berlari mu??”

Aku begitu takut melihat 2 bodyguard ini, ia seperti akan memukul ku. Nafas ku yang masih terengah-engah tak bisa lagi untuk melawan 2 bodyguard ini.

“jadi gimana? Mau memilih untuk melanjutkan perjanjian atau??” tawar bodyguard itu sambil memainkan tangan nya

“ngak, saya ngk akan pernah mau melanjutkan perjanjian itu lagi!”

“apa?? Jadi anda mau mati? Baik lah”

Seketika tendangan keras mendarat di perut ku. Aku begitu mengiris kesakitan, aku tergeletak di pinggiran jalan ini, di jalan yang sudah sepi di malam hari ini. kemudian aku di tegakkan dan kembali kepalan tangan melayang di perutku, kemudian ke wajah ku. Seketika wajah ku bonyok, berdarah-darah. Badan ku mulai melemas serasa hidup ku ini tak akan bisa di selamatkan lagi. Mencoba merangkak meninggakan ini aku tak bisa, aku terus di hajar oleh 2 bodyguard berbadan besar ini. mata ku mulai buram, jalanan seakan tak terlihat lagi. Namun tiba-tiba saja seseorang menolong ku. Tak tahu siapa dia, aku sangat membutuh kan pertolongan.

“kinal... kinal... kamu ngak papa?” tanya ve dengan perasaan khawatir melihat ku sudah bonyok

Ternyata yang menolong ku adalah ve. dari mana ia bisa tau aku sedang berada disini? Dan malam-malam begini?

“ve~” sambil ku lihat wajah nya dan kemudian mataku mulai gelap dan tak sadarkan diri.

#FLASHBACK OFF#

“ve bagaimana kamu bisa menolong ku malam itu?”

“seseorang memberitahu ku nal, perasaan ku juga khawatir saat itu. Sengaja aku membawa polisi untuk berjaga2 yang ntah apa yang akan terjadi nantinya. Dan ternyata benar kamu di serang oleh 2 pria berbadan besar itu” jelas ve

“truss pria berbadan besar itu kemana?”

“yah dia lari nal, tapi sudah dalam kejaran polisi”

Aku hanya tertunduk saat itu. Meratapi setiap kesalahan yang lakukan malam itu. Sebaiknya aku tutupi permasalahan ku. Cukup hanya aku dan adyth yang tau.

“siapa 2 pria berbadan besar itu nal?”

“aku juga ngak tau ve, tiba2 saja ia memukul ku” jawabku yang berbohong pada ve

“kamu ngak bohong kan sama aku nal?”

“ng... ng... ngk kok, ngapain aku bohong sama kamu” jawab ku begitu gugup

“ya udh aku percaya sama kamu. Kalau gitu kamu sarapan dulu, ntr kita ke dokter buat cek up luka-luka kamu yah”

“aku ngk laper ve”

“kamu harus makan nal, aku suapin deh” tawar nya

“ngk ve, aku ngk laper”

“kalau ngk mau makan aku ngambek nih” bete

“eh iya iya, aku makan. Suapin yah :D”

“nah gitu dong J” sambil menyuapi ku

Hari ini aku hanya terbaring lemah di tempat tidur ini. tadi juga baru selesai ke dokter untuk cek up. Untung saja luka dalam ku tak begitu parah. Kerjaan ku hanya tidur nonton tv dan kadang baca buku. Belum sempat sedikit pun aku menyetuh hp ku yang sejak kejadian malam itu tak kuhiraukan.

“nal, ini aku dapat titipan surat dari seseorang untuk kamu” sambil memberi kan surat itu padaku

“dari seseorang? Siapa?” heran. Kemudian ku baca isi surat itu. Ternyata adyth yang mengirim kan surat itu padaku. Seketika aku kaget membaca isi surat nya dan buru-buru kusembunyikan agar ve tak membaca nya.

“surat dari siapa nal?” tanya ve yang baru keluar dari kamar mandi

“ng... ngaaaakk... ini undangan dari kantor. Ngk penting banget sih” gugup sambil memasukkan surat itu kedalam laci.

“ouh, oiya nal tadi shania sms aku katanya mau jenguk kamu nanti bareng kak melody dan beby”

“kapan?” jawab ku singkat

“mungkin nanti malam”

#############################

“hai nal” sapa shania pada ku

“eh shania, yang lain mana?” tanya ku

“tuh masih di depan sama ve, ngk tau deh ngobrolin apa”

“ouh gitu”

“nal, lu bener ngk akan lanjutin perjanjian itu?” tanya shania sembunyi2

“iya shan, gw ngk tahan lagi dengan perjanjian itu”

“truss apa lu ngk takut dengan ancaman adyth terhadap lu?”

“ngk shan, gw rela mati demi ve. dari pada gw mengecewakan ve di depan mata gw”

“hmm iya deh”

Permasalahan yang ku alami saat ini tak hanya aku dan adyth yang tau, tapi shania pun tau. Shania adalah saksi dari semua perjanjian yang di berikan adyth padaku. Ia begitu paham apa yang terjadi. Aku menyuruh shania untuk merahasiakan permasalahan ini kepada ve. lama aku bercengkrama dengan shania muncul beby dan kak melody bersama ve. mereka bertanya-tanya apa yang terjadi dan aku pun menceritakan apa yang terjadi yah walaupun sebenarnya cerita yang aku ceritakan itu adalah tidak benar. Shania tak begitu menyimak cerita ku karena ia sudah tau permasalahan yang sebenarnya dan shania hanya menunduk menutupi semua permasalahan.

5 hari berlalu. Semua luka di badan ku sudah sembuh dan akupun bisa kembali beraktifitas seperti biasa.

“ve, kita makan di luar yuk?” tawar ku sambil memeluk ve dari belakang yang sedang membereskan lemari pakaian.

“mau makan kemana nal?”

“hmm kemana yah?” bingung

“kamu aja bingung gitu mau ngajak makan kemana” sambil membalikkan badan nya ke hadapan ku dan kemudian memainkan dagu ku

“hmm aku tau ve, kita makan di restoran jepang aja”

“ide bagus, ya udah kita makan di sana”

Aku dan ve pun memilih makan di restoran jepang. Kebetulan aku dan ve sangat menyukai masakan jepang. Kami pun sampai di restoran jepang dan langsung memesan makanan. Menunggu beberapa menit akhirnya pesanan kami sampai dan langsung menikmati makanan jepang ini. lama aku dan ve di restoran jepang ini tiba-tiba saja seseorang mendatangi kami. ternyata adyth, ngapain dia disini? Mengganggu ketenangan ku saja dengan ve.

“hai ve” sapa adyth

“apa kabar?” tanya adyth sambil menjulur kan tangan nya.

Aku yang tengah berada di hadapan ve seketika berdiri dan menarik tangan ve kemudian pergi meninggalkan adyth. Aku ngk mungkin harus terus-terusan di sini bersama adyth, sama saja aku membuka semua perjanjian yang ku jalani bersama adyth. Ketika hendak berjalan menuju kasir, seketika adyth berkata....

“kinal, perjanjian itu tak bisa kau batalkan. Ingat yah!!” teriak adyth

Seketika aku kaget dan buru-buru membayar ke kasir, setelah itu meninggalkan restoran jepang ini. ve yang sedari tadi hanya terpaku melihat tingkah ku yang aneh ini. aku berjalan cepat menuju parkiran sambil menggenggam lengan ve.

“kinal, kamu kenapa sih?” tanya ve heran

“ngak usah di bahas ve, aku males” sambil masuk ke dalam mobil. Demikian ve.

Selama perjalanan aku terus memikirkan kejadian pertemuan singkat ku bersama adyth di restoran tadi. Terus terpaku ke arah jalanan yang lumayan macet ini. ve hanya melihat ku seperti orang bingung. Aku tetap saja diam sambil mengendarai mobil ku menuju apartement. Akhirnya aku dan ve sampai di apartement.

Di apartement aku hanya terdiam duduk di sofa. Kadang ku usap wajah ku dengan kedua telapak tangan ku ini. aku harus mulai dari mana? Mungkin kah aku kembali melakukan perjanjian itu? Tapi itu tidak mungkin, aku sudah bertekad untuk tidak melakukan nya lagi. Aku terus termenung memikirkan semua ini.

“nal~” panggil ve mendekati ku yang masih termenung di sofa.

“iya”

“kamu menyembunyikan sesuatu kan?”

“maksud kamu apa ve?”

“nal, bicaralah jujur sama aku, aku ngak suka kamu bohong”

“bohong apa ve?”

“perjanjian! Perjanjian yang di katakan adyth sama kamu tadi siang”

Seketika aku kaget dan kemudian berdiri meninggalkan ve menuju kamar.

“nal, jujur sama aku?” tanya ve yang mengikuti aku ke kamar

“aku capek ve, mau istirahat” jawab ku demi mengalihkan pembicaraan

“ngk, kamu ngk boleh istirahat sebelum kamu cerita sama aku!”

“ve, itu hanya perjanjian biasa, kerjaan kantor”

“kamu bohong nal! :”(“

“Ve!!! aku ngak bohong sama kamu!!!” jawab ku dengan nada membentak

“kinal~” air mata nya menetes

Aahk!! Apa yang aku lakukan? Aku membentak ve? itu bukan aku. Aku tak bisa mengendalikan amarah ku.

“Ve~ L

Ve hanya tertunduk dan menangis. Kemudian ia pergi meninggalkanku sendirian di kamar. Akh! Bodoh nya aku, aku begitu larut dalam amarah. Tak seharusnya aku berperilaku seperti itu pada ve. aku pun langsung menemui nya di ruang ke TV.

“ve, maaf yang tadi yah. Aku nyesel L

“aku ngak nyangka sama kamu nal :’(“

“ve, tadi itu aku ngk bermaksud untuk ngebentak kamu” sambil menggenggam kedua tangan ve

“nal, jujur sama aku!” menatap ku dengan bercucuran air mata

“maaf ve, aku belum bisa cerita sekarang” berdiri kemudian tertunduk

“kenapa nal?”

“maaf ve” aku pun pergi meninggalkan ve di apartement sendirian

Ve hanya menatap ku pergi meninggalkan nya. aku terus mendengar isak tangis nya. tapi aku ngak bisa terus-terusan di sini yang ve terus menanyakan soal perjanjian itu. Lebih baik aku refreshing otak dan mencari ketenangan batin. Entah kemana aku harus melangkah, bingung.



~Bersambung....


--------------------------------------------

holla^^ kembali lagi nih hehe tapi kali ini ngepost FF yang berbeda, untuk kelanjutan FF GreMids di pending dulu yah, aku buatin VeNal dulu. kebetulan banyak yang req Venal lagi. FF ini sebenarnya udah lama dibuat sih, sebelum FF Photography of love :D untuk kelanjutan GreMids di tunggu aja yah, masih dalam tahap penyelesaian :) Terima Kasih sudah membaca yah^^
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com