Kamis, 26 Maret 2015

Fanfiction : Kotak Musik Gre (5) ( #GreMids JKT48 )

Kotak Musik Gre (5)

Angin bersembus dikala ku duduk di bawah pohon rindang ini. memejamkan mata menikmati setiap hembusan angin. Terkadang aku mulai merasa tak ada masalah apapun yang kualami saat ini. seandainya saja kejadian itu tak terjadi, mungkin ku tak akan merasa kesepian seperti ini. yap semenjak kejadian itu gre begitu marah padaku dan sudah 2 hari ia tidak menghubungi ku. Mencoba memulai duluan sama saja tak ada respon yang ku terima. Akankah hubungan ini berakhir tanpa kesjelasan seperti ini? akh! Aku tidak mau, aku masih menyayangi gre, aku tidak mau harus berpisah dengan nya. mungkin hanya satu cara aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan gre. Aku memilih untuk menemui gre di rumah nya.

Ku langkahkan kaki menuju rumah gre. Berasa berat, ragu yang kurasakan. Akankah gre menerima ku menemui nya ntah lah, lebih baik aku datang saja. Di usir pun urusan belakangan. Ku ketuk pintu rumah gre. Tak ada satupun jawaban yang ku terima. Beberapa kali sampai akhirnya pintu ini terbuka. Ternyata yang menyambut ku adalah pembantu rumah tangga gre. Ku pun menanyakan apakah gre ada di rumah. Pembantu itu menjawab ada dan segera memanggil gre. Ini kesempatan ku, akhirnya gre ada di rumah. Kemudian aku di persilahkan masuk ke rumah gre dan menyuruh ku untuk menemui gre di taman belakang rumah nya.

“gre~” panggil ku yang melihat nya tengah duduk sembari menemui nya

“ngapain kesini?” tanya gre dengan nada cuek

“aku mau minta maaf” tertunduk

Gre hanya diam dan tak memberikan jawaban apapun. Ia seakan merasakan kekecewaan yang dalam terhadapku.

“gre, aku mau jelasin semua yang terjadi waktu itu”

“jelasin apalagi mids, semua udah terlihat jelas di mata ku, kamu berpelukan dengan anggie” mata nya mulai berkaca-kaca

“kamu salah gre, aku ngak ada hubungan apa2 sama anggie”

“gre, percaya sama aku. Aku itu sayang banget sama kamu, aku ngk mungkin ngeduain kamu” lanjutku sambil ku genggam kedua tangan nya

“tapi kenapa kemarin itu?” melihatku yang sudah meneteskan air matanya

“aku hanya menenangkan anggie gre, ngk ada maksud lain”

“apa pasal mu memeluk anggie mids? Pasti ada maksud kan?”
“eee... ituu...” jawabku mulai gugup

“sudah lah mids, aku benar2 kecewa sama kamu :’(“ pergi meninggalkan ku

“gre... gre!!!” teriak ku memanggil nama nya.

Segitukah gre membenci ku? Sehingga ia tak mau mendengarkan jawaban ku mengenai hal itu. Aarghh!! Aku bingung harus bagaimana lagi? Aku memilih pulang, jalan ku tertunduk. Kenapa semua harus seperti ini, inikah ujian yang sebenarnya aku alami dengan hubungan terlarang ini? gre aku harap kamu tidak membenci ku. Aku tau kamu masih sangat mencintai ku.

Waktu kian berlalu. Sedikit pun gre tak menghubungi ku. Kini aku mulai bingung. Ntah apa yang harus aku lakukan. Ketika anggie menemui ku, ku terus menghindar. Kepada siapa aku harus meminta masukan. Ketika ku termenung di kelas aku teringat seseorang. Lebih baik aku meminta masukan kepada nya. yap setelah pulang sekolah aku akan menemui orang itu.

Ku ketuk pintu apartement ini “permisi”

“eh hamids, ayo masuk” tawar kak ve padaku

“iya makasih kak”

“ada perlu apa datang kemari?”

“mau ketemu sama kak kinal kak J

“ouh kak kinal, kebetulan lagi keluar sebentar. Bentar lagi balik kok. Tunggu aja, kakak buatin minum dulu yah”

“eh ngk usah repot2 kak”

“ngk papa kok, santai aja J

Ya baiklah aku menunggu kak kinal di apartementnya. Beberapa menit kemudian ku menunggu kak kinal pun tiba.

“eh hamids, udah lama nunggu?”

“ngak kok kak”

“jadi gimana?” tanya kak kinal menuju ke topik permasalahan

“hamids bingung harus ngapain lagi kak, gre ngak mau denger apa kata ku L

“gre orang nya emang gitu, sedikit keras kepala. Tapi coba lah terus untuk mempercayai gre mids”

“iya gimana kak, hamids bener2 bingung”

“pertama, kamu harus temui anggie dulu”

“kenapa harus anggie?”

“pokok permasalahan berasal dari anggie, kamu harus bisa jelasin ke anggie agar ia tak mengejar mu lagi”

“harus segitu kah kak?” tanya ku heran

“yah, itu cara yang paling tepat”

Kak kinal terus memberikan masukan kepadaku. Hingga akhirnya aku mengerti apa yang harus aku lakukan. Masukan kak kinal benar-benar bisa ku cerna dengan baik, tak salah aku meminta masukan kepadanya.

“hamids, kakak baru nyadar, gre ngak bareng kamu?” tanya ve

“eeemm...” bingung mau jawab apa

“ve, biarlah urusan mereka berdua :D” sambil menemui ve kemudian merangkul nya

Aku hanya menggarukkan kepala bertanda bingung apa yang harus aku katakan. Tapi ntah kenapa kak kinal bersikap aneh. Berasa aku seperti ngk ada disini dan dia malah bermesraan di depan ku x_x seketika aku menundukkan kepala sembari mengalihkan pandangan. Akh! Kak kinal bener2 deh haha xD.

“ve , hari ini makan malam di luar yah?” sambil memeluk ve dari belakang

“iya kinay sayaaang” sambil mengacak rambut kak kinal

Apa-apan ini? seperti nonton video dewasa aja. Akh! Seperti nya aku salah tempat. Lebih baik aku pulang saja.

“eemm.. kak ve kak kinal, hamids balik dulu yah” gugup

“oh iya, hati2 yah” jawab ve

“iya kak” jawabku jalan cepat keluar apartement ini

###############################

Sehabis pulang sekolah ini. aku harus bicara ke anggie. Aku ngak mungkin harus terus-terusan seperti ini. benar apa kata kak kinal. Masih banyak cara lain yang bisa ku lakukan. Aku akan selesaikan masalah ini secara bertahap. Aku akan bersikap tegas untuk mengambil keputusan. Yap jadwal pulang sekolah pun tiba, segera aku menemui anggie di meja belajarnya dan mengatakan untuk segera bertemu di ruang ganti gor samping sekolah.

“ada apa mids?”

“kamu duduk sini”
Aku dan anggie duduk di kursi panjang ruang ganti ini. “ngie, kamu sayang sama aku?” tanya ku

Anggie melihat ku seakan ia berharap aku akan menyayangi nya “ iya, aku sayang sama kamu mids J

“kalau kamu sayang, relain aku untuk bersama gre”

“maksud kamu?” kaget

“iya, kamu harus menerima aku sebagai sahabat lagi dan biarkan aku untuk terus menyayangi gre”

“aku ngak bisa mids!” jawab anggie yang langsung berdiri

“kenapa ngak bisa?”

“aku sangat menyayangi kamu, aku ngak bisa relain kamu gitu aja :’(“

“anggie, coba lah untuk mencintai orang lain” kemudian berdiri

Anggie hanya terus menangis. Tak tega melihat nya terus meneteskan air mata. Tapi aku ngk mungkin memelasnya. Itu sama saja aku masih membuka hati buat nya.

“ngie, aku mohon. Apa kamu tega aku terus berdiam diri, terus nyuekin kamu saat kita bertemu? Tolong buang semua rasa sayang itu terhadap ku ngie. Kamu boleh sayang sama aku, tapi sebagai sahabat” sambil menggenggam kedua tangan nya

Kemudian melepaskan genggaman tangan ku dan pergi. Isak tangis nya masih terus terdengar di telinga ku. Sesak menahan semua ini, tapi ini harus aku lakukan demi gre. Aku terpaku melihat anggie pergi meninggalkan ku. Aku harap ia mau memikirkan hal ini. aku yakin ngie, kamu pasti bisa lupain dan relain aku.

Entah apa yang dilakukan gre saat ini, sudah 3 hari ia tak menghubungi ku semenjak di hari aku menemui nya di rumah. Terasa hubungan ini gantung. Tak ada komunikasi, tak ada pertemuan. Akh! Seakan aku bukanlah siapa2 gre saat ini. mungkin kah aku harus kembali menemui gre di rumah nya? tapi ntah kenapa hari ini begitu tak berpihak padaku. Hujan deras terus mengguyur kota ini. seakan tak memberi ku waktu untuk kembali menemui gre di rumah nya.

##########################

Memandangi setiap tetes air hujan yang jatuh di tanah, di balik jendela kamar yang penuh dengan embun. Terasa begitu dingin. Sudah 3 hari aku tak menghubungi hamids, dan ketika hamids menghubungi ku aku malah membiarkan nya. seakan hamids bukan lah siapa2ku. Aku begitu menyayangi hamids, aku ngak mau kehilangan dia. Tapi entah kenapa hati ku tak bisa mempercayai nya begitu saja, cemburu seakan meluluh lantah kan setiap kepercayaan ku. Bagaimana aku bisa menghapus sikap cemburu ini?

Ku buka laci lemari di samping tempat tidur ku. Ku ambil kotak musik yang sudah lama tak ku hiraukan. Semenjak aku selalu bersama hamids kotak musik ini seakan hanya menjadi barang yang tak ada gunanya. Aku merasa aku begitu berdosa, melupakan sahabat yang dulu sangat ku sayangi. Ku buka kotak musik itu, seketika air mata jatuh ke pipi ku dengan tidak sadar nya. menangis meratapi apa yang tengah ku alami saat ini. seketika aku mulai lelah dan tertidur.

“gre~ J

Terdengar seseorang memanggil nama ku, seperti ku kenal. Aku bangun dan melihat kearah suara itu “nayla?”

“gre, percaya lah pada hamids, dia orang yang baik J

“aku tau nay, tapi ntah kenapa hati ini seakan ngak bisa mempercayai hamids L

“coba buka hati mu lebih dalam gre, kamu sangat menyayangi hamids bukan? kalau kamu sayang buang semua rasa cemburu buta mu”

Aku hanya menunduk meratapi semua ini. tak seharusnya aku besikap seperti ini pada hamids.

“gre, aku sangat mendukung kamu bersama hamids J coba lah untuk menjalin hubungan yang baik lagi dengan hamids J

“aku harap kamu bisa membuang semua rasa cemburu mu gre, aku akan selalu menjadi kotak musik yang akan selalu menolong mu disaat semua yang kamu rasakan terasa sulit” lanjut nayla.

Pandangan ku seakan terus membayang melihat nayla, ia perlahan mulai menjauh dari ku. Ia tersenyum. Ku julurkan tangan ku menandakan tak ingin nayla pergi. Tapi semua berubah, aku terbangun dari tidur ku, aku memeluk kotak musik ini. nayla menemui ku dalam mimpi. Memberi sebuah masukan yang seakan bisa ku hadapi. Satu kata yang ku ingat membuang rasa cemburu buta ku. Hamids pasti sangat menyayangi ku. Mungkin ini saat nya aku mencoba untuk membuang rasa cemburu ini.

######################

Kicau burung menemani ku di pagi hari ini. bermain basket di lapangan terbuka. Jalanan penuh dengan pejalan kaki yang hendak CFD, yap hari ini memang hari minggu. Ku lihat kearah jalanan yang penuh dengan orang2. Begitu banyak yang berpasangan. Sedangkan aku? Aku hanya berpasangan dengan bola basket ini. aarghh!! Apa gre benar2 sudah mulai melupakan ku? Terasa Hubungan ini akan segera berakhir.

“hamids~”

Terdenger seseorang memanggil nama ku dan kemudian ku menoleh kearahnya. Seketika aku kaget. Dia benar gre? Apa aku hari ini sedang bermimpi? Ah bodo. Akupun mendekati gre yang tengah berdiri menatap ku dengan mata nya mulai berkaca-kaca.

“gre, aku yakin kamu pasti bakalan balik ke aku :’)”

Seketika gre memeluk tubuh ku erat. Menangis di balik pelukan ku. Isak tangisnya begitu keras. Apa yang terjadi? Sungguh tak tega melihatnya menangis seperti ini?

“gre kenapa?” sambil membelai rambutnya

“maafin aku mids :’(“

“maaf untuk apa?” heran

“aku udah nyuekin kamu selama ini :’(“ yang masih terus memeluk ku

“gre~ J” ku dorong badan nya perlahan melepaskan pelukan nya. “kamu ngk salah, aku yang salah J

“ngk mids, aku yang salah. Aku begitu terbakar cemburu saat kamu bersama anggie waktu itu. Tak seharusnya aku melakukan hal bodoh ini, aku ngk mau kehilangan kamu mids :’(“

“aku ngak akan pernah ninggalin kamu gre, aku janji J” sambil menghapus air mata gre

“aku sayang samu kamu mids :’)” kembali memeluk ku erat.

Hari ini seaakan surga buatku. Tak kusangka gre menemui ku dan mengatakan hal yang sebenarnya. Pelukan erat nya terasa ia sangat tak mau kehilangan ku. Jujur perasaan ku saat ini begitu senang pengen nangis. Nangis bahagia tepat nya, tapi aku ngak mungkin nangis. Aku wanita kuat kok, cukup hati ini nangis merasa bahagia. Gre makasih udah mau percaya lagi sama aku.

“selamat yah J

“anggie?” kaget ketika anggie datang menemui ku dan gre saat ini

“gre, maaf buat kejadian waktu itu. Itu semua hanya salah paham” datang menemui gre yang tengah dekat berada di samping ku

“iya aku tau ngie, aku juga minta maaf”

“gre, aku perlu jujur sama kamu”

“jujur? Jujur apa ngie?” heran

“sebenarnya aku memendam perasaan sayang dengan hamids, tapi itu dulu. Sekarang aku tau gre, hamids hanya menyayangi kamu melebihi apapun. Aku harap kamu bisa terus jaga hamids yah, dia orang baik. Aku kenal hamids sudah lama. Maaf gre aku udah punya perasaan terhadap hamids” tertunduk

Seketika gre kaget mendengar ucapan anggie. Sesekali ia melihat kearah ku merasakan tak percaya anggie mengatakan hal yang sebenarnya akan membuat nya kecewa. Tapi pada dasarnya anggie adalah teman ku, lebih baik gre memaafkan semua kesalahan anggie.
“gpp kok ngie J” sambil menepuk pundak anggie

“makasih gre:’)” sambil memeluk gre

“sama-sama ngie J

“oiya mids gre, hari ini aku akan berangkat ke surabaya, aku akan pindah sekolah dan menetap disana” jelas anggie

“kenapa harus seperti itu ngie?” tanya ku kaget

“mids, mungkin ini udah jalan yang tuhan kasih. Kita dipisahkan dengan cara yang berbeda, dengan ini aku bisa melupakan perasaan ku terhadap mu mids. Bahagia lah bersama gre, dan sayangi dia mids J

“truss gimana dengan....” kemudian anggie memotong perkataan ku. “haha hamids hamids, team basket? Kan masih banyak partner lain yang bisa kamu cari mids, banyak yang lebih baik dari ku”

“anggie~”

“kalau gitu aku balik dulu yah, sebentar lagi aku akan berangkat ke surabaya. Doakan aku sehat disana yah, kalau ada waktu kapan2 aku main2 ke jakarta lagi. Makasih atas semua yang pernah menjadi bagian di hidup ku meski itu sebenarnya tak pernah terjadi :’)”

“bye gre~ hamids~” lanjut anggie yang kemudian pergi meninggalkan aku dan gre.

Aku tak menyangka anggie begitu ingin melupakan perasaan itu demi hubungan ku dengan gre membaik. Jujur berat rasanya di tinggal sahabat yang begitu baik, perhatian dan kadang suka nyebelin :’) tak ada lagi partner basket yang bisa ku andalkan saat ini. aku harap kau baik baik disana ngie, jangan lupain semua ini.

“anggie begitu memperhatikan kita yah mids? :’)” tanya gre yang masih terpaku melihat anggie pergi

“iyah, iya begitu mengerti permintaan ku saat itu. Makasih ngie udh ngerti :’)”

Hari dimana ku rasakan perasaan senang dan sedih. Semua campur aduk, seakan ceritaku bagaikan cerita yang ada di sinetron2 yang masih hangat2nya. jalan yang sebenarnya tak pernah ku bayangkan. Terkadang menggelengkan kepala, bingung. Mungkin ini sudah jalan yang di kasih tuhan dalam kehidupan ku.

“mids, besok malam kita ke pesta ulang tahun kak ve yuk?” ajak gre

“loh kak ve ulang tahun?”

“iya, nih undangan nya buat kamu”

“waah :D ok deh”

“tapi abis ini temenin aku cari baju yah buat pesta besok malem, aku gk ada baju nih hehe”

“sip putri cantik ku :D” sambil mencubit hidup mungil nya

“aaaa sakit tauk L

“haha maaf deh”

“ya udh abisin dulu gih ice cream nya” lanjut ku

Aku menghabiskan waktu bersama gre di cafe. Kembali merasakan kehangatan hubungan yang sempat renggang. Tak kusangka hubungan ini kembali membaik. Aku harap hubungan ini terus membaik, jika pun ada masalah ku harap kami berdua bisa menyelesaikan nya dengan kepala dingin, tak ada ke egoisan, tak ada kecemburan buta. Cukup jalani yang ada, semua tergantung tuhan, ia yang memberi dan ia yang mengambil kembali.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan gre dan hamids?
Seperti apakah pesta ulang tahun kak Ve?

Tunggu kelanjutan nya yah^^


~Bersambung....




-------------------------------------------

terima kasih sudah membaca :)
maaf nih menunggu lama, maklum lagi banyak tugas. lanjutin ini aja nyuri2 waktu huft -,-
maaf kalau kurang bagus yah, efek banyak tugas jadi ide mentok gitu x_x 
tetap stay tuned next part nya yah^^

1 komentar:

  1. Duh baper si Anggie kan beneran balik ke Surabaya Buat Operasi mama nya cakep thor :'( baper nih..

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com