Senin, 16 Februari 2015

Fanfiction : Photography of Love (9) ( Ve x Kinal JKT48)

Photography of Love (9)

Prakk!!! Seketika ku terkaget melihat foto ku bersama kinal jatuh terlungkup. Ku lihat kaca bingai itu pecah tepat di bagian foto kinal. Apa yang sedang terjadi, perasaan ku tak tenang. Semenjak kinal memilih untuk pulang perasaan ku sudah mulai khawatir padanya. Seketika ku ambil hp dan kemudian menggubungi kinal. Panggilan pertama tak ada jawaban, ku coba kembali menghubungi nya sama saja tetap tak diangkat. Ku sangat khawatir dengan kinal, hingga seseorang mengirim sebuah pesan broadcast untuk ku, di situ di kasih tau bahwa ada kecelakaan di jalan... seorang wanita membawa mobil jazz barwarna hitam denga plat mobil... aku kaget melihat pesan itu kemudian aku telfon kembali ke nomor hp kinal.

“hallo”

“hallo hallo ini kinal?” tanya ku yang mulai panik

“ouh maaf mba, saya bukan kinal. Tadi saya yang menolong temen mba kecelakan di jalan...”

Apa? Kinal kecelakaan? Seketika air mata ku jatuh berlinangan. Ku terduduk sambil bersandar di dinding.

 “se sekarang kinal nya gimana mas?” tanya ku dengan suara serak bercampur tangisan

“sekarang teman mba sudah di bawa ke rumah sakit...”

Sesegera ku langsung menuju rumah sakit. air mata ku jatuh begitu deras selama perjalanan menuju rumah sakit. tak ku sangka kinal mengalami kejadian seperti ini. hingga akhirnya aku sampai di rumah sakit. ku segera berlari menuju reception menanyakan dimana kinal. Kemudian aku menuju ruangan dimana kinal sedang di periksa. Perasaan ku kian khawatir pada nya air mata ku terus mengalir. Mondar mandir sambil menggigit jari ku di depan ruang ICU dimana kinal dirawat. Tiba2 dokter yang memeriksa kinal keluar.

“dok bagaimana keadaan kinal?” tanya ku panik

“dia kritis akibat benturan hebat di kepala nya, berdoa saja semoga dia baik2 saja”

Ku pun langsung masuk keruangan kinal di rawat. Kulihat kinal terbaring lemah dan berbagai macam alat kedokteran terpasang di tubuh nya. ku dekati kinal dengan rasa tak percaya akan terjadi hal seperti ini. air mata ku kembali jatuh di hadapan kinal, ku elus pipi kinal yang tengah tertidur ini. “kinal, ini aku ve T_T”

Ku masih tak percaya akan kejadian ini, seandainya aku tidak mengizinkan nya pulang mungkin semua tak akan terjadi seperti ini. ku hanya terus memandang wajah kinal tak tega aku meninggalkan dia. Aku harap ia akan bangun dan melihat ku dihadapan nya. Hingga malam pun larut, aku tertidur sambil menyandarkan kepalaku di tempat tidur kinal.

~~~~~~~

“ve?” dengar ku seseorang memanggil nama ku. Seketika ku terbangun dari tidur ku.

“kinal? Kamu? Kamu sudah sadar?” tanya ku yang senang melihat kinal sadar

“aku panggilin dokter dulu yah buat periksa kamu” lanjut ku terburu2 untuk memanggil dokter

“ngk usah ve, aku Cuma mau ngomong sesuatu sama kamu”

“ngomong apa nal?” tanya ku heran

“ve, kalau seandainya aku ngk ada di samping kamu lagi, kamu harus ikhlas yah J

“maksud kamu nal?”

“aku harap kamu mau menerima dika ve, aku bahagia di sana jika melihat mu bahagia bersama dika”

“kinal! Apa maksud kamu? Aku ngak ngerti?” tanya ku heran bercampur takut

“satu keinginan ku sebelum pergi ve, tolong terima dika apa adanya. Dia orang baik ve, kamu pasti akan bahagia bersama dika J

“kinal~” suara ku semakin pelan dan kemudian menitihkan air mata.

`~~~~~~~~

Tiiiittt.......... suara detak jantung kinal di alat monitor itu flat. Seketika aku terbangun dan kaget. Dokter kemudian masuk ke ruangan dan menyuruhku keluar dari ruangan. Aku sangat panik saat itu, ku berdoa agar kinal tidak apa2. Tapi tadi itu aku hanya mimpi? Kinal sadar mengatakan sesuatu padaku. Tuhan... tolong jangan panggil kinal secepat ini :’(. Lama ku menunggu akhirnya dokter keluar ruangan.

“dok gimana?” tanya ku panik

“maaf, dia tidak bisa di selamatkan lagi” jawab dokter dengan perasaan kecewa

Seketika air mata ku jatuh dan badan ku terasa lemas. Rasanya mau pingsan mendengar jawaban dokter ini. ketika badan ku hampir jatuh tiba2 saja seseorang menangkap ku dari belakang. Ternyata dika, ia datang bersama mama. Kemudian aku duduk di samping mama, air mata ku terus mengalir sambil kutermenung. Tak ku sangka kinal meninggalkan ku begitu cepat. Di saat itu juga dika datang menemui ku membawa sebotol minuman dan roti. Ia begitu perhatian padaku, padahal aku sangat tak menyukai nya.

Pagi pun menjelang, kinal hari ini akan segera di makam kan. Aku memilih pulang dulu untuk mengganti pakaian. Di dalam kamar aku hanya menangis meratapi foto ku bersama kinal. Ku peluk erat foto itu. Ku ambil selendang ku dan kemudian ku berkaca, terlihat wajah ku yang sembab memerah akibat aku menangis terus menerus. Aku pun pergi menuju dimana kinal akan di makam kan.

Sampai lah aku dimana tempat kinal akan beristirahat selama-lama nya. Ku lihat orang tua kinal yang menangis di hadapan makam anak nya. Kaca mata hitam yang menutupi mata ku tak kan pernah tertutup akan air mata ku yang mengalir. ku menuju makam kinal, semua orang telah pergi. Hanya ada aku dan kinal yang telah terkubur di tanah ini. berat rasanya untuk merelakan kinal pergi.

~~~~~~~~~~~~~~

Ku lihat dari kejauhan ve yang terus menangisi kepergian ku. Mungkin saat ini aku ngak bisa lagi menemani mu ve, ada pria lain yang benar2 mencintai dan menyayangi mu lebih dari apapun. Aku harap kamu mau menerima dika ve. aku akan bahagia jika kamu menerima dika J

~~~~~~~~~~~~~~~

“ve” panggil dika menemui ku

“ayo kita pulang, hari sudah mulai mendung” lanjut dika yang kemudian duduk di sebelah ku

“aku masih mau di sini T_T”

“kinal ngak mau lihat kamu nangis terus ve” sambil menghapus air mata ku dengan jari nya

Aku hanya menangis dan terus menangis. Hingga rintik hujan membasahi setiap tanah ini. dika kemudian memayungi ku. Dan memeluk ku untuk berdiri meninggalkan makam ini. dengan berat hati ku tinggalkan makam kinal yang basah akan air hujan ini. ku pun pulang diantar oleh dika.

“dika, makasih yah” sambil langkah ku menuju kamar

“sama2 ve J

“dika, kamu disini dulu. Biar tante buatin teh hangat. Lagian di luar masih hujan deras”

“ouh iya tante”

Di cermin ini ku lihat segala apa yang ada di tubuh ku saat ini. pakaian yang berwarna hitam, wajah memerah dan sembab, mata yang bengkak dan bekas air mata yang masih terpancar jelas di pipi. Tak kusangka kejadian kemarin itu adalah hari terakhirku bersama kinal. Tak tersadar air mata ini kembali jatuh. Mengingat kisah2 yang pernah ku lewati bersama kinal. Tapi seketika aku teringat akan kata2 kinal sebelum ia pergi. Ia mengatakan untuk menerima dika apa adanya. Sejenak aku memikirkan hal itu, mungkin ini rencana tuhan. Kinal ingin aku bahagia bersama dika, tapi bagaimana? Aku sama sekali tak memiliki perasaan pada nya.

2 minggu setelah kepergian kinal, kini kehidupan ku masih di ratapi kesedihan. Berulang mencoba untuk mengikhlaskan kinal. Ku duduk di balkon kamar ku sambil menompang dagu di lutut ku. Kenangan itu tak bisa aku lupakan begitu saja, sayang ku kepada kinal sangat dalam. Begitu susah ku melupakan semua kenangan itu.

Dika selalu menemui ku, mencoba mencari perhatian padaku. Tetap saja aku tak memperdulikannya. Ia selalu memberikan nasihat padaku. Entah apa yang ada di pikiran nya, ia sama sekali tak membenci ku atau pun menyerah untuk mendapatkan hati ku. Ia tetap saja perhatian. Lama kelamaan hati ku mulai luluh, ku mencoba untuk menerima dika dengan lapang dada. Hingga suatu malam aku bermimpi akan kinal yang mengatakan...

“ve, bukalah hati mu untuk dika. Aku bahagia disini ve, tapi aku akan lebih bahagia lagi jika kamu mau menerima dika apa adanya J

Mimpi itu seaakan membuat ku kian mencoba untuk mencintai dika apa adanya. Mungkin ini saat nya aku memilih masa depan ku yang baik. Mencintai pria seutuh nya. Hingga suatu ketika dika yang datang menemui ku seperti biasa. Aku dengar dika sedang berbicara dengan mama di ruang tamu, mungkin ini saat nya aku menerima permintaan mama di hadapan dika.

Aku kemudian menuju mama dan dika yang sedang mengobrol di ruang tamu. Aku duduk dengan perasaan tegang. Dengan perasaan yang berdebar-debar ku beranikan diri ku mengatakan hal ini.

“dika, maaf yah atas semua sikap ku yang selalu dingin padamu”

“gpp ve, aku paham kok kamu selalu seperti itu daaan Aku masih sayang sama kamu ve J

“makasih dik kamu udah sayang sama aku J

“daan... ma?” lanjut ku mengarah ke mama

“iya ve”

“hmm ve... ve mau menerima pria pilihan mama” kemudian tertunduk

“kamu yang benar ve??” jawab mama yang kaget mendengar nya

“iya ma”

“ya ampun ve, mama ngak nyangka sama kamu :’)” mama kemudian memeluk ve. bahagia terpancar di wajah mama waktu itu. Dika yang melihat merasa bahagia juga, ia tak menyangka ve akan menerima nya.

Aku lakukan semua ini demi kinal, demi apa yang diinginkan kinal sebelum ia meninggalkan dunia ini. mimpi yang tak pernah kubayangkan sebelum nya benar akan terjadi. Ketika Tuhan berkehandak semua akan terjadi. Begitu lah antara aku dan kinal, kami berdua di pisahkan dengan cara yang berbeda. Mungkin ini balasan akan hubungan terlarang kami selama ini. semoga kamu tenang di sana nal, aku akan selalu do’ain kamu :’)

~1,5 tahun kemudian~

Bahagia... yah hanya bahagia yang ku rasakan saat ini. memiliki keluarga bahagia. dika yang awal nya tak ada pikiran ku akan menjadi suami ku nanti nya ternyata hanya pikiran buruk ku saja, aku malah menikah dengan nya. Aku mencoba untuk mencintai nya, memang butuh waktu lama, tapi aku berhasil. Berkat kinal yang selalu menguat kan aku akan arti cinta yang sebenarnya. Keluarga ku kian bahagia lagi setelah aku dan dika di karuniai anak perempuan yang cantik, kesepakatan ku bersama dika memberikan nama untuk putri pertama kami yaitu Kinal. Aku memilih nama ini sebagai rasa sayang ku kepada kinal. Aku ingin nanti nya kinal tumbuh besar seperti kinal yang ku kenal dulu, jiwa jendral dan bertanggung jawab yang selalu ada dalam dirinya. Aku juga berharap tak ada hubungan terlarang nanti nya, cukup hanya aku dan kinal rasakan dulu.

Suasana senja langit yang terbentang luas mengiringi setiap kebahagiaan ku, dika dan putri kami. kami tidur di menghadap keatas memandang langit bersama. Damai yang ku rasakan.

“ma, seandainya kinal ada di sini, mungkin suasana ini terlihat lebih menyenangkan J

“iya benar pa :”)” air mata ku jatuh saat itu juga. Mengingat semua kenangan ku bersama kinal dulu.

“kinal di sini ma! Pa!” teriak kinal kecil mengagetkan kami berdua

Hahahahaha aku dan dika tertawa melihat tingkah kinal kecil ini dan ku peluk erat tubuh kinal saat itu juga sambil ku cium pipi nya.

Hmm... nal aku rasa kamu bahagia disana. Keinginan mu untuk kebaikan ku sudah tercapai. Aku harap kamu mendapatkan yang terbaik di sana. Hubungan kita dulu cukup hanya aku, kamu, tata dan teh melody yang tau. Makasih buat semua rasa sayang yang pernah kamu curahkan pada ku nal, Dan awal pertama kita bertemu tak akan pernah ku lupakan J.


THE END


--------------------------------------------

haii kembali lagi nih, posting part terakhir Phtography of Love nya VeNal :D kebetulan hari ini kosong yah jadi ngk sibuk, mungkin minggu depan sibuk lagi :D oh iya, untuk part terakhir ini sengaja POV nya lebih ke Ve yah, karena Kinal disini aku buat udah ngk ada lagi hihi. sebenarnya bingung mau mengakhiri cerita nya gimana, jadi maaf kalau agak gimana gitu yah hehe :D
Terima kasih sudah membaca dan menunggu setiap part nya^^

Cast :
-Devi Kinal Putri
-Jessica Veranda
-Thalia
-Melody Nurramdhani

Story by :
Owner dan temen owner  XD

Caution :

Cerita yang kami buat ini hanya sebatas hiburan yah, ngak ada maksud buat menjelek2an siapapun. Kami buat cerita ini karena kedekatan persahabatan kinal dan ve yang unik (VENAL). Kalau di buat cerita begitu seru. Jadi di harapkan untuk tidak memberitahu kepada objek demi kebaikan objek yang di ceritakan. Terima Kasih^^ Salam 48 :p

5 komentar:

  1. Huuaa T_T authornya jahat masa kinal dimatiin * alah lebayy *
    .betewey thor ceritanya bagus menguras emosi dan kuota hahah #curcol
    Ditunggu cerita cerita yang lain ya thor
    #SemangatNulisnya :D

    BalasHapus
  2. njirr sampe nahan tangiss.. gilaa sedih banget kaka gua di bikit mati -_- OMG lupa ingatan aja kek thorr -_- 😂😂😂😂 nice

    BalasHapus
  3. Walau saya tau kalo setiap kisah dalam cerita itu nggak selalu berakhir dengan bahaagia, dan walaupun secara pribadi saya sangat sulit untuk nerima ending dari kisah ini yang beranggapan bahwa Veranda dan Kinal akan tetap bersama, yah walau hanya FF tapi Author emang bener bener bisa bikin saya nangis sejadi jadinya dan baru kali ini saya nangis karena cerita yang notabennya karangan fiksi dan nggak sekompleks Novel tapi ini sudah luar biasa sih, FF selanjutnya buat yang sama tapi yang Happy Ending yah, jujur saya masih susah buat move on dari FF ini di bagian awal dimana kebahagiaan saat Ve dan Kinal masih bersama �� .
    ada yang anggap saya lebay, bodo amat tapi ini emang bener bener kena ke perasaan sih �� . Thanks Author.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi.... terima kasih^^
      jangan lupa baca VenomeNal di wattpad saya yah, disana cerita venomenal lebih banyak ;)

      Hapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com