Jumat, 20 Februari 2015

Fanfiction : Kotak Musik Gre (2) ( #GreMids JKT48)

Kotak Musik Gre (2)

“mids, gimana? Apa kamu sudah mempertimbang kan nya?” tanya kak ghaida padaku

“hmm sudah kak, aku udah yakinin diri aku untuk jadi kapten di pertandingan basket nanti” jawabku begitu yakin

“baik lah, kakak serah kan semua nya sama kamu J pertandingan tinggal menghitung hari, jadi kamu harus persiapkan team kamu” sambil menepuk pundak ku

“baik lah kak J

Ini lah keputusan ku, keputusan yang sebenarnya berat untuk ku terima. Tapi apa daya, kak ghaida sudah mempercayaiku. Dengan semua resiko nya aku siap, ini mungkin jalan ku untuk menjadi pemain basket yang baik. Kebetulan hari ini hari jum’at jadwal pulang sekolah memang lebih awal. Dari pada aku bengong di rumah mending aku berkunjung kerumah gre saja. Aku pun sampai di rumah gre.

“permisi” sahut ku sambil mengetuk pintu rumah gre

Tiba-tiba seorang wanita membuka kan pintu rumah. “iya, mau cari siapa ya?”

“Gre nya ada tante?”

“ouh temen nya gre ya?”

“iya tante”

“gre nya belum pulang sekolah nih, tapi bentar lagi pulang kok. Apa mau di tunggu aja?”

“ouh iya gpp tante J maaf tante, kalau boleh tau tante siapa nya yah? :D”

“oh iya, tante mama nya gre J ya udah, ayo masuk”

“ouh hihi, makasih tante J

Aku pun masuk ke rumah gre. Ternyata gre belum pulang sekolah. selama menunggu gre, aku mengobrol bersama mama nya, aku bercerita awal pertama kali bertemu gre. Namun aku tak menceritakan hubungan kami yang sebenarnya.

“ouh, jadi kamu anak basket yah?”

“iya tante”

“pantesan badan kamu tinggi, kalah sama gre badan nya kecil”

“haha tapi kan gre cantik tante”

“iya sih :D eh tuh gre nya udah pulang, kalau gitu tante ke dapur dulu yah”

“ouh iya tante J

“hamids?? Sejak kapan kamu disini?” tanya gre kaget melihat ku

“sekitar 20 menit yang lalu lah”

“kenapa ngk bilang mau kerumah? Aku kan jadi bisa pulang cepet”

“hp aku lowbat jadi yah main datang2 aja. Kamu ngk marah kan?”

“ngk kok J ya udh yuk ke kamar aku aja”

Aku dan gre pun menuju kamar. Ku lihat kamar gre yang begitu indah, desain nya juga bagus. Cewek banget deh pokok nya nih kamar. Ngk seperti kamar ku, berdesain ala cowok2 pecinta basket. Segala macam poster pemain basket favorit ku ada, ku tempel kan di dinding kamar ku. Sehingga kelihat seperti dinding kotor -,-

“kamar kamu nyaman juga yah gre?”

“yah begitu lah :D”

“oiya, hari minggu besok kamu sibuk ngk?”

“hmm ngk tuh. Kenapa?”

“minggu besok aku ada pertandingan basket. Kamu nonton yah?? Dan ini aku sediain satu tiket buat kamu J

“oh iya? Makasih mids, aku janji bakalan datang kok J

“iya, semangatin aku yah J

“pastinya :D”

Ku pun kembali melihat-lihat isi kamar gre yang nan rapi ini. sesekali ku melihat foto2 yang terpajang di meja nya. ku lihat foto gre saat masih kecil, begitu lucu nya ia dulu dan cantik juga. Malah lebih cantik yang sekarang deh haha. Ketika melihat-lihat tiba2 mata ku terhenti di salah satu kotak berwarna pink.

“gre, ini apa?”

“itu kotak musik mids” jawab gre yang baru saja keluar dari kamar mandi nya

“kotak musik??” kemudian ku ambil kotak musik itu dan ku buka. Ada seorang perempuan sedang menari di dalam nya. diiringi musik yang merdu.

“itu pemberian sahabat ku” jelas gre sambil melihat kotak musik yang ku pegang dengan perasaan sedih nya

“oh ya? Truss sahabat kamu dimana sekarang?”

“dia udah pergi dari dunia ini mids” jawab gre dan kemudian air mata nya menetes

Melihat gre sedih seperti itu aku jadi merasa bersalah. Tak seharusnya aku menanyakan hal seperti itu padanya. Aah bodoh nya aku.

“gre, maaf yah. Aku udah buat kamu sedih”

“gpp mids :’)”

“kalau gitu kotak musik nya kamu simpan aja deh, aku orang nya kepo banget masalah nya -,-“

“gpp mids, kamu boleh lihat kotak musik itu. Banyak kenangan di kotak musik itu mids, apa kamu mau dengar?”

“iya iya, apa?” tanya ku begitu kepo

#FLASHBACK ON

“gre, mungkin ini terakhir kali nya aku dan kamu bertemu. Besok aku akan berangkat ke singapore untuk menjalani pengobatan”

“nay, ini bukan yang terakhir. Masih ada hari2 berikutnya. Aku selalu berdoa buat kamu agar cepat sembuh. Aku ngk mau kehilangan kamu nay :’(“

“sebelum aku pergi, aku mau ngasih ini ke kamu” nayla memberikan sebuah kotak kepadaku

“apa ini?” tanya ku

“ini kotak musik gre, di saat aku ngk ada di dunia ini lagi kotak musik ini akan menjadi jiwa ku untuk selalu ada buat kamu gre :”)”

“nay, aku yakin kamu pasti sembuh :’( jangan nakut2in aku seperti itu T_T”

“makasih gre, atas semua kasih sayang yang telah kamu curah kan padaku. Aku harap kamu mendapatkan sahabat yang lebih menyayangi mu sepenuh nya gre, melebihi seorang sahabat”

#FLASHBACK OFF

Setelah pertemuan itu aku ngk pernah bertemu dengan nayla, ia pergi ke singapore tanpa berpamitan padaku. Hingga suatu ketika aku mendengar berita dari tante nya kalau nayla sudah meninggal, kanker otak yang ia alami tak bisa ia tahan lagi. Aku begitu sedih saat itu, sahabat yang dulu ku sayangi telah pergi. Hanya tinggal kotak musik ini saja yang menjadi penyemangat ku ketika ku lagi unmood.

Aku begitu antusias mendengar cerita sedih gre ini. gre menceritakan dengan bercucuran air mata. Tak tega aku melihat nya bersedih, tapi apa daya ia terus menceritakan kisah nya dengan sahabat nya itu.

“gre, aku begitu merasakan perasaan mu saat ini :”)”

“mids, asal kamu tau. Nayla itu mirip sekali dengan kamu”

“mirip dengan ku?”

“iya, dari sifat dan paras nya, begitu mirip”

Aku begitu mirip dengan nayla? Sahabat gre dulu? Apa maksud nya ini? seketika aku berfikir dan berprasangka buruk pada gre. Dia menyayangi ku hanya karena aku begitu mirip dengan sahabat yang ia sayangi itu. Jadi aku ini hanya sebagai pelampiasan sayang nya terhadap nayla? Aku terdiam sejenak, dan tersadar. Aah tak seharusnya aku berprasangka buruk terhadap gre.

“mids... hamidss??” panggil gre yang melihat ku termenung

“ee iyaa...” sadar ku

“kamu kenapa?”

“nggg ngk ada kok J” jawab ku menutup nya

“mids, aku tau. Kamu beranggapan kalau aku sayang sama kamu itu hanya sebagai pelampiasan saja kan?”

“kok kamu tau?” heran

Gre pun tersenyum kepada ku dan menggenggam kedua tangan ku, “ mids, mungkin iya, tapi selama aku mengenal mu lebih jauh aku begitu yakin aku benar2 menyayangimu. Menyayangi dirimu melebihi rasa sayang ku terhadap nayla. Mungkin ini maksud nayla mengatakan padaku “melebihi seorang sahabat” :’) aku sayang kamu mids :’)”

“maafin aku udah berprasangka buruk sama kamu gre :’)”

“gpp mids, hal yang wajar kok J

“makasih gre J” tanpa tersadar ku dekat kan bibir ku dengan bibir gre. Gre seperti begitu pasrah. Apa boleh buat, kesempatan menghampiri ku. Dan akhirnya ciuman pertama ku mendarat di bibir gre. Begitu ku menikmati setiap moment itu. Tak sadar aku sedang berada dimana. Namun tiba2 saja mama gre dari luar mengetuk pintu kamar gre, seketika aku dan gre begitu kaget dan sesegera melepas ciuman kami.

“iyaa maa...” sahut gre dari dalam kamar dan sembari membuka kan pintu kamar untuk mama nya.

“gre makan siang dulu gih, sekalian aja hamids makan bareng”

“ouh makasih tante, ngk usah. Hamids mau langsung pulang aja, kasian mama sendirian di rumah” kata ku yang langsung menemui mama gre di depan pintu kamar

“ouh begitu yah. Ya sudah, hati2 yah J

“iya tante J

“gre, aku pulang dulu yah J” kata ku sambil menebar senyum dengan gre saat itu. Menandakan ucapan terima kasih untuk moment tadi.

“iya, hati2 yah mids” jawab gre

Aku pun pulang, selama perjalanan pulang aku begitu bahagia. Aku juga senyum senyum sendiri mengingat kejadian tadi. Ini hal yang pertama kali ku lakukan selama hidup ku, mencium dengan penuh perasaan. Kadang semua ini terasa aneh, tapi ntah kenapa seakan keadaan ini mendukung ku untuk berbuat. Salah besar memang aku melakukan ini semua, tapi mau bagaimana lagi perasaan yang terlanjur ini telah menjadi hubungan yang sebenar nya di tentang banyak pihak.

Keesokan harinya, sehari sebelum pertandingan hari minggu esok di mulai. Setelah pulang sekolah aku dan team latihan, segala trik kami pelajari untuk melawan team yang akan kami lawan. Selama latihan ketika aku tengah menggiring bola tiba2 saja Andela menabrak ku dan terjatuh.

“aduhhh...” gerutu ku

“ups maaf, ngk sengaja!” jawab andela

“maksud lu apa ndel nabrak hamids sampe segitu nya” tanya anggie begitu marah dengan andela

“kan udah gw bilang ngk sengaja!” jawab andela begitu sinis kemudian pergi

“lu gpp mids?” tanya anggie sambil menolong ku

“iya iya gpp kok” jawab ku

“dasar tuh anak, gara2 ngk di angkat jadi kapten basket jadi benci gitu sama lu mids”

“hmm ya udh deh ngk usah di bahas, mending latihan lagi”

Huftt latihan hari ini selesai. Aku kembali ke rumah untuk istirahat. Besok adalah hari perdana ku menjadi kapten untuk pertandingan persahabat ini. semoga besok team ku akan menang. Dan aku juga berharap gre akan hadir untuk melihat ku dan memberikan semangat padaku.

Hari pertandingan pun tiba. Semua persiapan telah selesai. Hanya tinggal mempersiapkan team untuk tetap fit dan bisa mendapatkan point yang bagus. Di sela-sela sebelum pertandingan di mulai. Aku mencoba untuk pemanasan terlebih dahulu, sambil ku lihat ke arah kursi penonton. Gre belum datang, apa dia lupa pertandingan ku hari ini? mungkin tidak, pasti dia ingat. Lumayan lama aku dan team ku pemanasan akhirnya tiba lah saat yang menegangkan. Pertandingan akan segera di mulai. Ku masih melihat ke arah kursi penonton untuk melihat apakah gre datang untuk menyemangatiku. Hingga akhirnya pluit tanda pertandingan di mulai.

Di tempat lain gre yang sedang gelisah tengah melihat jam tangan nya.

“gre kenapa gelisah gitu?” tanya anin

“masih lama ngak kita kerja kelompok nya?”

“hmm ngk tau sih, lihat nih masih banyak yang belum selesai. Emang kenapa sih?”

“ngk ada nin, ya udh lanjutin lagi yuk” jawabku tetap gelisah sambil melihat jam.

Pertandingan terus berlangsung. Setiap istirahat tiba aku selalu melihat kearah penonton. Apakah gre sudah datang. Tapi nyata nya sama, ku tak melihat gre di kursi penonton. Apa yang tengah di lakukan gre saat ini? apa dia benar2 lupa sama pertandingan hari ini? lambat laun pertandingan ini akan segera berakhir. Ketika hendak di menit terakhir kini aku membawa bola basket menggiring menuju ring basket, tapi ketika hendak mau shoot tiba2 saja salah satu lawan mendorong ku dan terjatuh.

“aww...” gerutu mengiris kesakitan di area pergelangan kaki

Wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Untung saja team ku menang dalam pertandingan ini. di tengah lapangan aku mengiris kesakitan.

“mids, lu gpp? Ayo ayo bawa dia” kata anggie sambil memanggil teman2 yang lain

“aaarrgghh....” sambil memegang pergelangan kaki ku

“kaki kamu terkeliri” kata kak ghaida padaku

“lu kenapa sih mids? Kok jadi bengong gitu pas mau shoot terakhir” tanya anggie

“udah ah, ngk usah di bahas, yang penting kita kan menang” jawabku menutup semua permasalahan

Kini kaki ku di balut oleh perban. Ku duduk di ruang ganti sambil tertunduk memikirkan gre. Dia tak menetapi janji nya, aku merasa benar2 kecewa pada gre. Hingga akhirnya ruang ganti ini kosong, hanya ada aku sendirian. Aku memilih untuk menyendiri menenangkan perasaan. Entah bagaimana aku pulang ntah lah, kaki yang masih terperban ini, jalan ku yang tertatih-tatih. Ketika aku termenung di ruang ganti ini.

“hamids~”

Kumenoleh kearah suara itu, “gre...” jawab ku

“maafin aku mids, aku ngk datang L” sambil berjalan menghampiri ku

Aku tak memperdulikan kata maaf nya, aku malah membelakangi nya menandakan aku begitu kecewa padanya.

“mids, tadi itu aku kerja kelompok mendadak L

“kerja kelompok?? Tapi seharusnya kamu kabari aku gre!!”

“iya mids, ini salah aku. Aku lupa ngabarin aku :’(“

“kamu sebenarnya sayang ngak sih sama aku gre??”

“aku sayang kamu mids, aku sayang banget :”(“

“ta..tapi.. kenapa? Aarghh...” sambil menggenggam erat botol minum ku

“mids, maafin aku :’(“

“aku kecewa sama kamu gre”

“hamids~” panggil gre pelan. Sepertinya ia begitu sedih. Tapi aku tetap saja tak memperdulikan nya. aku masih tetap membelakangi dirinya,

“ya udah aku balik dulu :’(“ kata gre kemudian berdiri. Dan meninggalkan ku, tapi ketika gre melangkahkan kaki nya dan sampai di luar pintu ruang ganti ini.

“gre~” panggil ku sambil berdiri dan kemudian berjalan mendekati gre yang berdiri di depan pintu sambil jalan ku yang tertatih tatih menahan rasa sakit ini.

“aku maafin kamu ;”)” sambil menatap mata nya dan menggenggam kedua tangan nya

“kamu bener mids?”

“iya, aku ngk tega kalau kamu nangis terus” jelas ku sambil menghapus air mata gre.

“makasih mids :”)” sambil memeluk ku

“janji yah ngk akan ngecewain aku lagi?”

“iya mids, aku janji” jawab gre yang terus memeluk erat tubuh ku

Aku dan gre pun akhirnya kembali akur. Meski awalnya aku kecewa dengan sikap gre tapi nyata nya aku ngak bisa terus2an marah dengan gre. Aku sangat menyayangi nya, mungkin ini awal dari hubungan kami. bumbu-bumbu cinta terlarang ini *aseek XD

“kamu masih bisa jalan kan mids?” kata gre sambil menata ku untuk berjalan

“masih kok J

“tapi aku anter kamu pulang yah”

“iya gre cantik J


Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Tunggu kelanjutan nya yah^^



~Bersambung....


--------------------------------------

selamat sore :) 
hari ini post part berikutnya yah. sengaja lebih cepat karena takut nya ntar FF ini selesai nya lama. bentar lagi aku udah mau masuk kuliah lagi, jadi seperti nya jarang untuk ngepost lagi. jadi selama masih libur aku udah siapin part berikut nya :) 
maaf kalau cerita nya begitu aneh yah hehe :D
Terima kasih sudah membaca :D 
jangan lupa Kritik dan saran nya yah, itu sangat membantu untuk kelanjutan FF nya^^

1 komentar:

  1. kayaknya akan lebih menarik lagi lo konfliknya si hamids deket ma beberapa cewek deh . tapi ini juga dah bagus ko . smangat ya thor , VeNal jangan lupa ya

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com