Minggu, 09 Maret 2014

Cerpen "5in1"

5in1

Sahabat. Ya… kita semua pasti mengenal yang nama nya sahabat. Sahabat adalah teman terbaik, teman yang bisa mengerti perasaan kita, teman yang selalu mendukung kita & selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka. Tak begituhal nya dengan Vera, seorang siswi kelas X di SMA JAYA 1. Vera adalah siswi yang pintar namun cuek dan pemalu. Selama di SMP dulu Vera lebih memilih menyendiri dibandingkan sering bermain dengan teman-teman lainnya. Karena itulah Vera kurang memiliki teman dan kurang adanya rasa solidaritas antar sesama teman. Suatu ketika tak sengaja Vera melihat video seperti video motivasi namun video tersebut tentang pentingnya seorang sahabat, hati Vera pun tersentuh melihat video tersebut betapa penting nya sahabat buat kita. Vera pun bertekat untuk merubah sifatnya buruknya tersebut.

Hari pertama masuk sekolah setelah Vera mengikuti kegiatan MOS. Vera berteman dengan Ivo dan Sari yang ia kenal ketika kegiatan MOS, sempat dulu Vera pernah satu sekolah dengan Ivo & Sari namun ia tak begitu dekat. Setelah kegiatan MOS tersebutlah Vera mulai dekat & kemudian berteman. Vera, Ivo, Sari ternyata satu kelas dengan jurusan yang sama, Vera sangat senang karena ada teman dikelas tersebut yang ia kenal. Jika seandainya Ivo & Sari tak sekelas dengan dengan Vera, mungkin Vera suasah buat berteman dengan orang lain karena sifat pemalunya.

Hari-hari terus berganti, sudah dua minggu Vera merasakan duduk dikursi kelas setelah penjurusan. Suatu ketika, Ivo meminjam buku catatan Imel. Vera pun yang catatan nya ketinggalan juga ingin meminjam buku catatan Imel, namun ia malu untuk pinjam buku catatan Imel. “Vo, aku pengen pinjam buku imel juga” Tanya Vera dengan Ivo. “ya udah, pinjem aja, ngak apa-apa kok tuh” jawab Ivo. “tapi aku malu vo” jawab Vera lagi. “ya ampun Ver, kenapa mesti malu sih, tinggal pinjam aja kok” jawab Sari sambil menepuk pundak Vera. Vera pun memberanikan diri meminjam buku catatan imel. “ehmm… hai mel, boleh pinjam buku catatan nya ngak?” Tanya Vera dengan gugup. “eh iya, pinjam aja” jawab Imel dengan senyum. Tiba-tiba muncul Sinka teman dekat Imel, “hai mel, eh ada apa ini?” Tanya Sinka. “eh kamu sinka, ngak ini Cuma dia mau pinjam buku catatan aku” jawab Imel. “oh gitu ya, ya udah pinjam aja” kata Sinka sambil memberikan buku catatan imel kepada vera dengan senyum. “makasih ya?” jawab vera sambil tersenyum dan kemudian kembali ke tempat duduknya.

Keesokan harinya Vera ingin mengembalikan buku yang udah dia pinjam kemarin kepada imel. Namun ia masih malu, “ya ampun ver, Cuma kembalikan buku doang ke imel malunya na’uzubillah” kata sari sambil mengejek vera dengan candaan, karena Vera tidak mau diremehkan seperti itu, Vera pun memberanikan diri mengembalikan buku tersebut. “hai mel, nih aku balikin buku yang kemarin aku pinjam, makasih ya” kata vera dengan gugup dan sambil memberikan buku tersebut kepada imel. “oh iya, sama-sama vera” jawab imel dengan senyum. “loh kamu kok tau nama aku?” Tanya vera heran. “hehe masa aku ngak kenal sih, kan kita satu kelas & aku juga di kasih tau sama Ivo” jawab imel dengan senyum. “oh.. hehe” kata vera malu-malu. Ketika pengembalian buku tersebutlah Vera mulai mengenal dekat Imel & Sinka. Kebetulan juga Ivo & Sari juga telah mengenal Imel & Sinka lebih dulu. Mereka berlima pun mulai dekat, selalu bermain bersama & selalu belajar bersama. Mereka pun menganggap mereka berlima adalah sahabat yang mencoba mengembangkan sayap-sayap mereka menjadi lebih kuat dan terbang tinggi. Persahabatan mereka telah berjalan selama 1 tahun. Tak disangka telah memasuki tahun ke dua & kini mereka sudah duduk di kelas XI.

Selama di kelas XI inilah persahabat mereka mulai di uji, dari mulai perselisihan pembelajaran, hingga perbedaan pendapat. Suatu ketika, tak ada angin hujan Ivo tiba-tiba menjauhi Vera & 3 sahabatnya. Vera bingung kenapa Ivo menjauhi dia & 3 sahabatnya. Ketika vera bertanya kepada Ivo, apa yang terjadi? , ivo malah diam dan pergi meninggalkan vera. “ kesambet apa sih si Ivo, sampe segitunya sama kita-kita” Tanya sari heran. “ngak tau deh, kesambet di bawah pohon toge kali tuh anak” jawab sinka heran. “kita punya salah ya sama dia Mel? Sampai-sampai kita di jauhin gitu? Tanya Vera. “setau aku sih ngak ada, atau mungkin karena nilai kemarin ya?” jawab Imel heran. “ah masa sih?, kemarin masih biasa-biasa aja tuh” jawab Vera lagi. Mereka berlima pun terheran-heran dengan sikap Ivo yang aneh. “ya udah deh kalau gitu, kita diemin aja dia, sampai berapa lama dia bisa bertahan seperti ini” kara Vera dengan tegasnya. Mereka berlima pun menyetujui kata Vera. Namun di samping itu juga mereka tidak membenci Ivo, mereka tetap care terhadap ivo dan masih menganggap Ivo sebagai sahabat mereka.

Ketika jam pelajaran olah raga, Vera dan 3 sahabatnya tengah asik bermain basket, tiba-tiba tidak sengaja Sari melempar bola dan mengenai tangan Ivo. “upss.. maaf vo, aku ngak sengaja, kamu ngak papa kan?” Tanya Sari dengan perasaan khawatir. “makanya, kalau main itu hati-hati dong” jawab ivo dengan wajah jutek lalu pergi. “ihh.. gitu banget sih, biasa aja dong!” jawab sari dengan perasaan mulai marah. Vera, Sinka & Imel pun langsung menuju Ke Sari dan bertanya apa yang terjadi. “ya ampun, gitu banget sih tuh orang” kata Sinka sambil menggeleng-gelengkan kepala nya. “sudah lah, ngak usah di pikirin, yuk kita main lagi” kata Vera sambil mengajak kembali bermain. Mereka pun kembali melanjutkan permainan. Jam pelajran olah raga selesai, sekarang saatnya pembelajaran bahasa Indonesia. Sebelum pembelajaran dimulai, buk Hesti guru bahasa Indonesia membagi kelompok untuk membahas pembelajaran yang akan dipersentasikan. Setiap kelompok terdiri 5 anggota, dan tak disangka Ivo satu kelompok dengam Vera, Sari, Sinka & Imel. Mereka tergabung dalam kelompok 1. Selama diskusi Ivo hanya diam dan tidak ikut berdiskusi. Ketika Vera mengajak Ivo untuk berdiskusi Ivo malah pergi dan meninggalkan Vera & 3 sahabatnya. Vera pun hanya bisa sabar menghadapi semua ini.

1 semester berlalu, Vera masih terheran-heran dengan sifat Ivo akhir-akhir ini. “mel, aku masih bingung deh dengan sifat ivo, kenapa sih dia kayak gitu?” Tanya Vera kepada Imel. “aku juga ngak tau ver, yang jelaskan kita ngak tau salah kita apa dan juga kita ngak pernah buat masalah sama dia kan?” jawab Imel dengan wajah serius. “ya ampu mel, mukanya biasa aja dong. Ngak usah serius-serius amat” kata Sari sambil meremehkan Imel dengan candaan. Mereka berempat pun tertawa dan bersenda gurau. Ketika sedang asiknya bercandaan tiba-tiba Vera melihat Ivo sedang duduk termenung di tribun sekolah. Vera pun kemudian mendekati Ivo. Belum sampai di tribun, Ivo sudah pergi duluan dan menghindar dari Vera. “huftt…sabar ver, mungkin ini cobaan buat persahabatan mu” kata Vera dalam hatinya. Vera pun kemudian kembali ke Sari, Imel & Sinka.

Keesokan harinya disekolah. Siswa di kelas Vera kaget mendengar info dari pak Akmal guru geografi mereka, pak akmal memberitahu bahwa hari ini juga kelas mereka harus mengadakan ulangan. Semua siswa banyak yang menolak namun karena ulangan tidak bisa ditunda lagi akhirnya mereka pun ulangan. Vera & 3 sahabatnya mengerjakan ulangan dengan optimis & santai, karena kemarin mereka sudah belajar bareng walaupun jadwal ulangan tidak diberitahu sebelumnya. Ketika jam ulanagn berlangsung, Vera melihat Ivo yang sedang kebingungan menjawab soal ulangan nya. Vera bingung kenapa Ivo sampai kebingungan gitu, padahal Ivo jago sekali dalam pembelajaran geografi apalagi saat ulangan. Vera pun terus memperhatikan Ivo & tiba-tiba saja, “heh… kamu vera, kenapa lihat-lihat kesamping, ada apa?” Tanya pak Akmal mengagetkan Vera. “eh ngk kok pak, ngak ada apa-apa kok pak, Cuma lagi mikir ini jawabannya apa. Hehe :D” jawab Vera gugup. Sari, Sinka & Imel pun tersenyum melihat ulah Vera. “hehh… kalian bertiga, kenapa senyam senyum, ada yang lucu ya?” Tanya pak Akmal mengagetkan mereka bertiga. Mereka bertiga pun diam & lanjut menjawab soal ulangan. Ulangan pun selesai, siswa lainyya kemudian mengumpulkan jawaban mereka. Vera melihat Ivo yang kecewa dengan jawaban yang meragukan. “ivo, aku yakin, kamu pasti akan balik lagi ke kami” kata Vera dalam hatinya.

Bel istirahat pun berbunyi. Vera, Sari, Imel & Sinka menuju kantin. “eh ver, kamu tadi kenapa? Sampai kena tegur gitu?” Tanya sari. “tadi aku lihatin ivo, dia sedang kesusahan menjawab soal ulangan tadi” jawab Vera. “oo.. kalau menurut aku sih memang soal ulangan pak Akmal kali ini lumayan susah” kata Imel serius. “tapi kamu bisakan ngerjainnya?” Tanya Sinka. “hehe Alhamdulillah bisa sih” jawab Imel tersenyum. Mereka pun kemudian memesan makanan di kantin & makan bersama-sama.

Satu minggu kemudian pak Akmal memberikan hasil ulangan mereka minggu lalu. Vera, Sari, Imel & Sinka memperoleh nilai diatas 80. Sedangkan Ivo memperoleh nilai di bawah KKM. Di kelas tersebut hanya Ivo yang memperoleh nilai di bawah KKM. “ivo, ada apa dengan kamu? Bukannya kamu jago geografi?” Tanya pak Akmal. Ivo hanya terdiam dan menunduk. Ketika bel istirahat berbunyi, Vera & 3 sahabatnya mendekati Ivo yang sedang termenung. “ivo, kamu kenapa? Jangan sedih dong. Kamu kan pernah bilang kalau kamu orang nya kuat” Tanya Vera. Ivo pun hanya bisa terdiam. “ayolah vo, jawab pertanyaan kita, selama ini kamu ngak pernah berkomunikasi dengan kita-kita lagi” Tanya Sinka. Ivo pun kemudian meneteskan air mata. “vera, sari, sinka, imel, maafin aku ya, selama ini aku udah cuekin kalian. Aku nyesel banget” jawab Ivo sambil bersedih. “ngak apa-apa kok vo, kita-kita selama kamu cuekin kita ngak benci kamu kok” jawab Vera tersenyum. “benarkah?” Tanya Ivo lagi. “ia, bener kok” jawab Imel. “makasih ya guys, kalian baik banget” jawab Ivo lagi. Mereka pun kemudian berpelukan. “tapi vo, kalau boleh tau emang kamu kenapa kok pake cuekin kami gitu?” Tanya Sari. “iya sari, aku di hasut dengan orang lain agar aku ngejauhin kalian” jawab Ivo. “hahh… yang bener kamu?” Tanya Imel. “iya mel” jawab Ivo lagi. “wahh… kurang ajar tuh orang ya, berani-berani nya menghasut sahabat kita” jawab Imel dengan kesal. “udah lah mel, ngak usah di permasalahin gitu, yang penting kita bisa bersama lagi” kata Vera dengan senyum bahagia.

Tak terasa ujian kenaikan kelas telah tiba. Mereka berlima dengan optimis dan yakin mereka bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan baik. Ujian berjalan selama 1 minggu. Akhirnya, Vera dan 4 sahabatnya menerima rapor kenaikan kelas. Vera dan 4 sahabatnya naik ke kelas XII. Waktu liburan pun di mulai, Vera, imel & sinka memilih mengisi liburan bersama keluarga nya di rumah, sedangkan Ivo dan Sari mereka berlibur keluar kota bersama keluarga mereka. Selama liburan mereka ber-5 selalu berkomunikasi melalui telepon atau sms. Waktu liburan pun selesai, kini mereka harus kembali ke sekolah, sesampai nya di sekolah tiba-tiba saja Imel & Sinka datang berlari menuju Vera, Ivo & Sari yang baru tiba di sekolah. “Vera, Ivo, Sari kita berlima kembali satu kelas lagi” kata Imel dengan sangat bahagia. “hahh.... yang bener kamu mel?” tanya Ivo kaget dengan bahagia. “iya, vo tadi aku lihat sama sinka di papan pengumuman” jawab imel. “bener kok vo, lihat aja kalau ngk percaya” kata sinka. “haha iya iya, aku percaya kok” jawab Ivo tertawa. Mereka berlima pun tertawa bahagia dan saling berpelukan. “terima kasih tuhan, engkau telah mengabulkan semua permintaan ku dengan memiliki sahabat sebaik mereka” kata Vera dalam hati.


THE END
  by Erlina putri

Itu tadi cerpen yang pertama kali ane post. maaf yee klo ada sedikit kekurangan, seperti struktur kata kurang bagus tw judul nya yang ngak nyambung. cause ane baru pertama kali buat cerpen. jadi mohon di maklumi aja yee^^

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com