Rabu, 08 Juli 2015

Fanfiction : Kotak Musik Gre (9) ( #GreMids JKT48 )

Kotak Musik Gre (9)

Tak banyak waktu ku saat ini sebelum tiba hari itu. Hanya menghitung hari dengan jari saja, atau sekali mata berkedip waktu itu akan segera tiba. Aku duduk di bawah pohon samping sekolah. pohon yang selalu melindungi ku dari terik nya sinar matahari dan memberikan kesejukan di saat hati ku sedang tak begitu baik. Aku terbaring dan memangku kepala ku dengan kedua tangan ku, menikmati sejuknya di bawah pohon ini. ku pejam kan mataku sembari menenangkan sejenak pikiran ku yang tengah kalut ini.

“mids~”

Seseorang memanggilku dan refleks mata ku terbuka begitu saja. Ku lihat wajah cantik dan manis tersenyum ke arah ku. Ku balas senyuman itu dan kemudian bangun.

“tumben kamu kesini?”

“ngak sih pengen jemput kamu aja, jarang-jarang kan aku jemput kamu kesini” ucapnya

“haha iya sih, tapi kok kamu bisa tau aku ada di sini?”

“hmm aku nanya sama siswa lain, kebetulan kenal kamu dan tau dimana tempat kamu santai sehabis pulang sekolah”

Ia duduk di sampingku. Sama-sama menatap lurus ke arah yang sebenarnya tak menarik untuk di lihat. Tapi perasaan ku nyaman jika terus berada di samping nya. angin ini seakan mengerti perasaan ku, sengajakah dia memainkan rambut panjang gre yang lembut dan panjang ini menampar lembut wajah ku.

“kamu belum keramas gre? :o” ucapku bercanda

“ih apaan sih? Keramas tauk”

“tapi kok bau nya aneh yah :p”

Seketika ia memukul ku manja dan memasang wajah bete. “bercanda sih gre, ngak usah bete gitu” ucapku menoleh ke depan wajahnya

Tak lama wajah nya memerah. Akh~ dia malu. Haha. Lucu deh xD aku tersenyum melihat wajah nya yang begitu manis ini. namun aku takut, wajah yang nantinya tak bisa ku lihat lagi ini apakah akan rela melepaskan ku begitu saja? Jujur pilihan ku seakan membuat ku ingin lari dari segala kerumitan yang ku hadapi saat ini. wajah ku mulai murung.

“mids, nih buku kamu, makasih yah J” ucapnya sembari memberikan buku

“iya sama2” jawab ku

“kamu kenapa mids? Kok murung?” tanya nya

“ng.. ng... ngk papa kok” ucapku gugup

“kamu yakin?”

“iya” ucapku. “eh kita balik yuk, aku udah bosen disini” lanjutku kemudian menarik tangannya.

Aku mengajak nya ketempat biasa. Yah tentu nya ke lapangan basket yang tak jauh dari sekolah. aku mengajak nya duduk di kursi penonton yang teduh. Ingin sesuatu hal ku katakan padanya. Aku harap ia bisa mengerti.

“hmm gre?” panggil ku

“iya” ucapnya menoleh kearah ku

Aku gugup. Mulut ku  begitu susah untuk di gerakkan. Hey! Apa ini? aku merasakan ada yang aneh pada diriku. Aku bukanlah seseorang yang mudah gugup bukan? bermain basket saja aku bisa santai. Tapi kali ini aku begitu gugup, di samping nya. sosok yang begitu aku sayangi. Haruskah aku berterus terang atas semuanya? Sampai saat ini aku masih merahasiakan semuanya nya pada gre.

“mids?” panggil nya menyentuh pundakku dan membuat ku tersadar dari lamunan

“eh iya gre”

“kamu kenapa sih? Kok melamun terus. Ntar kesambet loh”

“hmm gini gre, aku mau nanya sesuatu sama kamu”

“iya, mau nanya apa?”

“ketika kamu membuka buku catatan ku apa ada terselip amplop?”

“amplop?” tanya nya heran

“hmm aku tidak menemukan nya mids. Ada apa?” lanjut nya

“ouh ng.. ng.. gpp kok” jawab ku gugup

“apa itu surat penting?” tanya nya mendekat kewajah ku

“ng... ngk kok, udah lupain aja”

Gre hanya menatap ku heran. Aku hanya membuang muka menutupi setiap kegugupan ku. Kalau seandainya surat itu tak selip di buku catatan ku terus surat itu kemana? Ngk mungkin dong tercecer di jalan. Di sekolah apa lagi. Seketika aku teringat sesuatu. Terakhir kali nya aku mengeluarkan buku itu pas di cafe kemarin sore. Apa jangan-jangan surat itu tercecer di sana? Oh mungkin saja. Tapi aku tak yakin. Mungkin kah surat itu sudah terbuang?

“gre, bisa hari ini kita ke cafe tante kamu?” tanya ku dengan sigap berdiri

“loh emang ada apa?”
“ee..ee.. aku pengen kesana lagi, tempat nya nyaman. Aku bosen di sini” ucapku

“ya baik lah” ucapnya sedikit heran melihat tingkah ku saat ini

Akhirnya aku sampai di cafe. Aku dan gre duduk di tempat lain. Namun aku ingat betul tempat dimana waktu itu aku dan gre duduk berdua. aku melihat lihat seisi cafe ini. aku tak memperdulikan tatapan gre yang aneh.

“gre, aku ke toilet dulu yah”

“iya” ucapnya tak menoleh ke arah ku dan ia hanya melihat-lihat menu makanan

Aku jalan melewati meja yang kemarin ku duduki. Melihat apakah surat itu masih ada. Hey mids? Apa kamu bodoh? Saat ini tak ada benda apapun di meja itu. Semua bersih, cafe inikan setiap malam sebelum tutup selalu di bersihkan. Hingga akhirnya aku menanyakan kepada salah satu pelayan.

“mba mau nanya, kemarin sore apa ada yang melihat amplop berwarna putih di dekat meja itu?” tanya ku sambil menunjuk kearah meja yang di maksud

“hmm saya tak melihat nya mba, mungkin bisa di tanya ke bagian clining service” ucap pelayan itu

“ouh iya, makasih mba” ucapku. Aku sangat butuh surat itu, hey ayolah. Aku harap surat itu segera di temukan. Aku tak ingin ada yang tau  isi surat itu. Sekalipun itu bukan orang terdekat gre.

Aku pun pergi menuju tempat clining service cafe ini “hmm mba, permisi. Mau nya. apa mba kemarin sore melihat amplop berwarna putih di dekat meja sebelah jendela?” tanya ku

“jendela dekat mana yah?” tanya nya

“itu mba dekat spot menghadap danau, persis bgt” ucapku

“hmm saya tak melihat amplop tercecer di situ mba” jawab nya

“mba yakin?”

“iya, saya yakin. Tak ada satu pun sampah kertas saya temukan di cafe saat itu” jelas clining service ini begitu meyakinkan

“kalau gitu makasih yah mba” ucapku kemudian pergi. Ya ampun, aku benar-benar bingung dan tak tahu lagi harus cari kemana surat itu. Aku butuh surat itu, sangat-sangat butuh. Aku sudah tak sanggup lagi. Lebih baik aku lapor saja ke kepala sekolah yang sebenarnya. Ya baik lah, sebelum hari itu benar-benar terjadi. Aku kembali ke gre dengan jalan lemas dan tertunduk.

“kamu kenapa mids?” ucapnya dengan nada khawatir

“gpp kok gre” ucapku kemudian menidurkan kepala ku ke meja
“kalau kamu sakit kita bisa pulang aja mids”

“gk kok gre, aku ngk sakit. nih coba aja cek suhu badan ku” ucapku sambil menyodorkan jidat ku ke tangan gre

############################

Waktu terus bergulir. Tak terasa H-2 sebelum hari itu terjadi. Semua akan terasa sulit jika aku harus benar-benar memikirkan hal yang seakan membuat ku tak ingin merasakannya nanti. Aku ingin tak ada kesedihan yang teramat terjadi di hari itu, aku hanya butuh semangat, kebesaran hati untuk bisa merelakan ku pergi.

“kamu kok murung terus mids, ada apa?” tanya nya

“ngk gre, ngk papa kok” ucapku

“kamu menyembunyikan sesuatu kan mids dari aku?”

Seketika aku menoleh kearah nya memasang wajah tak percaya “maksud kamu?” tanya ku

“kamu ngak perlu bohong mids, jujur sama aku. Aku ngak mau kamu bohong!”

“gree... (?)”

“sejak kapan kamu pinter bohong mids?” ucapnya menahan air mata

Aku hanya tertunduk tak tahu lagi harus berbuat apa. Aku pasrah dan hanya bisa merasakan kesakitan atas perbuatan ku sendiri. Mungkin dia sudah tahu apa yang tengah ku sembunyikan saat ini.

“aku benci kamu mids, kamu ngak bisa jujur sama aku T_T” seketika ia pergi begitu saja meninggalkan ku sendirian disini.

###############################

“mids... hamids....” panggil seseorang menyadarkan ku

“kamu ngantuk yah?” ucapnya tersenyum kearah ku

“gre??” ucapku kaget

“kamu kok kaget gitu lihatin aku?” tanya nya heran

“ki... ki..kita.. dari tadi di sini yah?” tanya ku

“iya, kan kamu yang ngajak. Tapi sampai sini kamu malah baring terus tertidur. Aku jadi ngak jelas disini -,-“ jelas nya

“hehe maaf deh maaf yah” ucap ku

Seketika aku tertegun menatap lurus kedepan. Ah ternyata tadi itu hanya mimpi. Bukan kenyataan, syukurlah. Aku harap kejadian itu tak akan pernah terjadi.

“mids, tumben hari ini ngak main basket? Kan hari minggu” tanya nya

“aku lagi males main basket gre” jawab ku

“tumben sekali, biasanya semangat banget kalau mau main basket nya”

“hmm gre?” panggil ku

“iya”

“yang mana lebih penting? Masa depan atau kebahagian?” tanya ku

“dua-duanya saling berhubungan mids, jika di bedakan mana yang lebih penting itu sedikit agak sulit untuk memilih”

“emang kenapa?” lanjutnya

“ngak sih, Cuma nanya aja” jawab ku

“yuk kita pulang” lanjutku kemudian berdiri. Ia hanya menatap ku heran.

“cepet banget?” tanya nya mendongkak ke arah ku

“aku mau packing”

“packing?? Kamu mau kemana?” tanya nya heran

Seketika aku tersadar akan ucapan ku tadi “eh ngak, maksud nya mau bantuin kakak ku packing, dia besok mau ke surabaya” ucapku gugup

“ouh gitu, ya udah deh”

#########################################

Setiap dimana aku termenung selalu teringat wajah nya. senyum manis nya, gingsul kecil yang membuat ku gemes seakan menyulitkan ku untuk benar-benar meninggalkan sosoknya. Aku packing semua pakaian ku yang ada di kamar. Ku berdiri mendekati meja dimana foto-foto ku dan gre terpajang.

“maafkan aku gre :’)” ucapku menatap foto nya

“kamu boleh benci sama aku, karena aku pantes dapetin itu”

“nina?” panggil mama yang tiba-tiba datang menemui ku

“iya ma”

“kamu udah siap buat besok?”

“udah ma” jawab ku tertunduk

“kamu yakin? Kamu udah bilang sama gre?”

“belum mah”

“kenapa?”

“nina ngak mau gre sedih, gre itu sahabat gre yang paling baik mah. Sebenarnya berat ninggalin dia, tapi mau gimana lagi L

“sahabat itu akan selamanya nin, mama yakin gre tetap jadi sahabat kamu meski kamu jauh J

Mama ngak tau apa yang aku rasain saat ini. bukan sahabat ma, bukan! dia orang yang benar-benar aku sayangi ma. Batinku. “ya udah kamu istirahat. Besok malam kamu berangkat” ucap mama

“ma...” panggil ku

“iya”

“mama yakin nina pergi?” tanya ku. Mama hanya tersenyum ke arah ku dan keluar. nina tau mama sedih, nina juga tau mama sebenarnya berat melepas ku. Jujur nina juga ngak rela ninggalin mama sendirian. Mama udah nemenin nina dan jaga nina selama ngak ada papa.

Malam yang sunyi ini seakan mewakilkan kegelisahan ku ketika hari esok tiba. 2 orang yang aku sayangi akan ku buat sedih ketika hari esok itu tiba. Benar-benar berat. Pilihan ku benar-benar sudah bulat, yakin. Aku tidak akan menyesal. Jika memang takdir yang membawaku bukan salah ku memilih hal yang benar atau pun salah.

~~~~~~~~~~

“pagi mids, udah bangun belum? Hmm pasti belum bangun yah. Ada kegiatan apa hari ini? semangat yah^^”

VN. Yap itulah yang ku dapat pagi ini. VN dari gre. Bisa di bilang setiap pagi ia selalu menyambut pagi hari ku dengan mengirim VN. Sudah berapa banyak VN yang ku simpan di hp ku. Aku tersenyum mendegar suara nya. rasa tak ingin meninggalkan nya kembali terasa. Sudah cukup aku berlama-lama, berbohong di hadapan nya aku butuh ketenangan, butuh hal yang bisa membuatku lebih tenang nantinya. Memilih segera menemui gre sebelum malam nanti itu tiba.

“hai mids J lama yah?” ucapnya yang baru saja datang

“hai gre J, ngak kok. Aku juga baru nyampe” jawab ku

“hmm sepertinya kita setiap hari bertemu yah mids, apa kamu tidak merasa aneh?” tanya nya heran

“eee..ee.. ngak tuh gre, mungkin itu Cuma perasaan mu aja kali gre” jawab ku gugup. Setiap hari? Ya benar gre, aku hanya ingin merasakan hangat nya hubungan ini sebelum aku memilih merasakan kesakitan diantara kedua orang yang ku sayangi.

“mungkin sih” ucapnya

“hmm gre?”

“iya J

“aku mau ngomong sesuatu hal yang penting sama kamu”

“mau ngomong apa?” tanya nya menatap ku penasaran

“tapi sebelum nya aku minta maaf” jawab ku tertunduk

“maksud kamu apa mids? Aku ngak ngerti?”

“kamu tidak merasa aneh dengan sikap ku akhir-akhir ini?”

“sikap bagaimana? Ayo lah mids, jangan bertele-tele. To the point aja” ucapnya penasaran

“gre...” ucapku kemudian menggenggam tangan nya erat. “kamu boleh benci sama aku, kamu boleh ngak sayang lagi sama aku, tapi aku harap persahabatan kita tetap selama nya yah” lanjutku. Sudah pasti, gre sama sekali tak mengerti maksud ku apa. Ia terus mengkerutkan dahinya, heran dengan sikap ku yang aneh saat ini.

“a-a-a-a... aku... aku akan pergi!” ucapku lagi kemudian berlari meninggalkan sosoknya mematung menatap ku pergi. Ia terus memanggil nama ku, aku tak memperdulikan suara itu. Aku hanya terus berlari berlari dan berlari. Maafkan aku gre, aku yang tak punya nyali untuk mengatakan langsung kepadamu. Aku bukan orang yang pemberani. Aku tak pantas jagain kamu lagi gre. Aku harap ini bukan persahabatan yang terakhir kali nya terjalin. Rasaku tetap sayang dengan mu gre, tapi lain hal dengan mu jika nanti nya kamu mengerti arti semua perkataanku tadi.



~Bersambung



---------------------------------


Hai :D maaf menunggu lama ya hehe
Ya maklum lah ide saya kadang-kadang muncul kadang-kadang kagak -_-
FF ini akan segera berakhir, part 10 adalah part terakhir. Dan maaf kalau di part ini kurang bagus yah hehe

Thanks yang udah baca^^

2 komentar:

  1. Lanjutt dong kak

    Lagi seru serunya nih ff

    BalasHapus
  2. Bet365 Casino - NJMGM
    Bet365 Casino NJ and FanDuel Sportsbook 안동 출장샵 are 부산광역 출장마사지 now live in NJ, NJ & PA, providing a huge variety 광명 출장마사지 of 상주 출장마사지 games and a generous bonus package 태백 출장샵 to all

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com