Photography of Love (8)
Keesokan hari nya aku kembali ke rumah untuk melihat
keadaan mama dan ve. apa mereka masih marahan? Mudah2an mereka sudah baikkan.
Aku pun sampai di rumah, ku lihat mobil jazz berwarna silver terparkir di depan
rumah ve, yah ini mobil dika. Mau ngapain dia kesini? Ku ketuk pintu rumah dan
di sambut oleh mama. “ve di kamar ma?” tanya ku pelan. Mama pun mengangguk, aku
segera menuju kamar ve. ke ketuk pintu kamar nya dan kemudian ve membuka kan
nya untukku.
“ve, kamu masih marahan sama mama?”
Ve tak menjawab pertanyaan ku dan malah diam.
“ve, kamu ngak boleh marahan terus sama mama, ngak
baik”
“tapi mama susah di bilangin nal”
“ve, wajar mama menginginkan kamu bersanding dengan
pria disaat umur mu yang sekarang”
“tapi aku ngak mencintai pria pilihan mama nal”
“cobalah untuk mencintai nya ve”
“kinal, apa maksud kamu? Kamu malah mendukung mama?
Mana janji kamu untuk selalu bersama ku?”
“ve, aku ngak mungkin selama nya ada di samping
kamu. Semua akan berubah menjadi normal ve, mengerti lah”
“nal, aku ngak tau apa jalan pikiran mu sekarang”
Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar ve,
kemudian aku buka pintu nya. Ternyata mama, mama menyuruh ku untuk menemui nya
di ruang tamu. Ve hanya melihat ku penuh harap untuk tak pergi meninggalkan
nya. Tapi ku percayakan dia untuk mengizinkan ku bertemu mama dan akhirnya ve
mengizinkan ku.
“nal, mama udah ngak tahan lagi, ini saat nya mama
harus mengikat ve dengan dika”
“maksud mama?”
“ve mama akan tunangkan dengan dika”
Seketika aku terkaget dan jantung ku mulai berdegub
kencang. Apa benar mama mau lakuin ini? disaat mama dan ve masih belum mau
bicara satu sama lain.
“mama yakin? Bukan nya ve...”
“yakin nal, Cuma ini cara yang bisa buat ve mencoba
mencintai dika”
“ma, kinal rasa ini terlalu cepat. Beri waktu ve
untuk menerima dan memikirkan nya”
“hmm kalau itu saran kamu nal, mama akan coba
membicarakan ini sama ve”
“iya, kalau gitu kinal panggil ve, dan kita akan
bicarakan masalah ini bersama-sama”
Kemudian ku temui ve di kamar nya. Ku ajak ia untuk
keluar namun ia menolak nya. Ku terus membujuk nya untuk segera keluar kamar
menemui mama. Lama ku membujuk nya akhirnya ve mau keluar. Apapun yang terjadi,
apapun jawaban ve itu urusan belakang jelas ini saat nya aku akan mengembalikan
hubungan antara ibu dan anak ini.
“emp... gini, sebelum nya kinal mohon mama sama ve
untuk baikan dulu deh, ngak etis banget kalau ibu dan anak ngambekan gini”
Mama dan ve hanya terdiam tanpa ada percakapan
sedikit pun “ayolah ma ve, baikkan. Kinal mohon??”
Mungkin ve sudah memikirkan nya matang-matang apa
yang telah ia lakukan pada mama, akhirnya ve meminta maaf duluan. Mama dan ve
pun saling berpelukan bertanda hubungan mereka kembali akur. Syukurlah...
“ve, saat nya kamu harus mengikat hubungan dengan
dika!” kata ku yang sebenarnya berat sambil menelan ludah ku
“maksud kamu nal?”
“kamu harus bertunangan dengan dika”
“apa? Enggak!!! Aku ngka mau!!”
“ve, ayolah ini demi kebaikan kamu”
“ngak!!!!” sambil meninggalkan aku dan mama berlari
menuju kamar
“ngambek lagi sepertinya -,-“
Berat aku katakan ini padanya, tapi semua berkata
lain. Demi mama aku rela lakuin ini, sakit yang dulu kurasakan ini terasa lebih
sakit, mengatakan hal yang di benci ve. ku tertunduk atas apa yang telah ku
perbuat. Mama hanya termenung melihat tingkah ve, apa cara yang harus aku
lakukan agar ve mau bertunangan dengan dika? Akankan aku harus menghilang dari
dunia ini? ya tuhan... jika memang itu cara yang terbaik ambil lah aku saat ini
juga. Aku rela demi ve bahagia.
Akhirnya aku memilih pulang, menenangkan perasaan ku
saat ini. maaf ma jika kinal belum bisa melakukan apa yang mama inginkan. Ku
langkah kan kaki ku menuju apartement ku, ku buka pintu apatement dengan lesu
nya. Ku terduduk di sudut tempat tidur ku sambil memandang luar ke arah balkon
kamar ku. Terlihat foto ku bersama ve yang terbingkai dengan indah nya, ku
berdiri dan melihat foto itu.
“ve, kalau saja di bumi ini ada tempat yang sepi,
aku akan bawa kamu kesana, kita hidup berdua tanpa ada yang mengusik”
Seketika air mata ku jatuh, tertetes di wajah manis
ve di foto itu. Teringat akan kenangan yang pernah aku lalui bersama. Hubungan
yang terlarang ini akan segera berakhir. Mungkin ini sudah rencana dari tuhan.
2 hari kemudian setelah kejadian itu, aku kembali ke
rumah untuk kembali memastikan apa jawaban ve. namun apa yang ku dapat? Mama
malah mengatakan ve tetap tak mau bertunangan dengan dika. Apa aku harus
menemui ve dan bicara empat mata padanya? Ku pun langsung menuju kamar ve, ku
buka pintu nya yang tak terkunci itu. Ku lihat ve yang duduk di sisi tempat
tidur nya sambil memegang sesuatu. Kemudian ku masuk dan menutup pintu kamar
rapat.
“ve” panggil ku pelan. Ku dekati dia, ku lihat ia
sedang memandangi foto kami berdua. ku pun duduk di sebelahnya.
“foto ini akan selalu ada walaupun kamu ngk bersama
ku lagi ve J”
“kinal, aku ngak tau lagi harus gimana” jawab ve
dengan isak tangis nya
“coba lah untuk menerima dika ve, dia pria yang baik
kok”
“tapi aku udah coba nal, tetap ngk bisa. Aku sayang
banget sama kamu, aku ngk bisa hilangin perasaan ini begitu saja”
“coba sekali lagi ve, di dunia ini ngak ada yang ngk
bisa”
“nal, apa kamu ngak sayang lagi sama aku?”
“aku masih sayang sama kamu ve, tapi kita ngk
mungkin terus2an kayak gini”
“kalau kamu sayang, kenapa kamu menyuruh ku untuk
bertunangan dengan dika?”
“kamu itu cantik ve, pinter dan baik. Kamu harus mendapatkan
pria yang baik juga. kamu juga harus menata masa depan mu mulai dari sekarang”
“jujur aku masih sayang sama kamu nal :’(“
“aku juga ve :’)”
Kemudian ve berdiri dan menuju pintu kamar nya. Ia malah
mengunci pintu kamar nya kemudian kembali dan duduk di samping ku.
“nal, kita udah lama ngk bermain kan? :’)”
“ve, aku kangen ini :’)”
Dengan perasaan yang begitu senada kami pun bermain
saat itu juga. Apa yang kami lakukan adalah hal bodoh, hal yang dulu pernah
kami lakukan. Dulu bermain di apartement ku yang ada hanya kami berdua dan
sekarang di kamar ve di mana kamar yang berada di rumah ve, yang tentu saja ada
mama dan adik nya.
Kami terbaring di ranjang bersama, menatapi langit2
plafon kamar ve yang penuh nuansa damai. Matahari menjalar ke kamar ve dan
menyilau kan mata ku, ku bangun dan menutup jendela dengan horden yang ada. Ve
yang duduk di ranjang menjulurkan kaki nya, aku pun tidur di atas paha nya. Ve
memain kan poni ku saat itu, kami menikmati setiap moment ini terkadang
membahas hubungan kami yang lalu.
“ve kalau nanti kita menikah kira2 tema nya seperti
apa yah?”
“hmm aku lebih suka suasana hitam putih gitu nal”
“simple banget ve -,- ngk ada yang lain gitu? kek
tema jendral, ntr tamu nya pake baju bajak laut semua”
“haha kamu ini aneh nal”
Kami tertawa dengan bahasan yang aneh ini, ketika
tertawa air mata kami mulai jatuh. Terkadang bahasan kami yang susah di cerna
otak. Tangis tawa ini menyelimuti setiap hembusan nafas ku saat ini. kalau saja
waktu bisa ku putar tak ingin rasa nya ada masalah besar seperti ini. setiap
momen kami lewati sejenak melupakan masalah yang membelit kami berdua. hingga
kami berdua tertidur bersama.
Ku terbangun dari tidur ku saat itu, ku lihat jam
yang sudah pukul 19.30 malam. Aku segara membangun kan ve.
“ve, bangun ve”
“uugghh.... iya kinal”
“sudah malam, aku balik yah”
“cepat sekali nal, apa kamu ngak mau nginep disini
aja?”
“makasih ve, lagian aku besok ngantor. aku juga ngk
bawa baju kantor dan file2 kantor besok ada di apartement ku”
“hmm ya udh kamu aku anter sampai depan yah”
Kami pun keluar bersama. Ketika mau keluar, mama
kemudian memanggil kami berdua.
“loh mau kemana?”
“mau pulang ma” jawab ku
“loh, jangan buru2 makan malam disini dulu lah”
“hmm...”
“ayo nal, jarang2 nih kita makan bareng lagi”
Aku pun mengiyakan ajakan ve dan mama. Kami pun
makan malam bersama. Sembari kami mengobrol bersama. Di saat makan malam begini
mama masih saja membahas masalah permasalahn pertunangan ve dengan dika, aku
hanya mendanggapi nya dengan senyum saja, sedangkan ve ia malah menjawab dengan
muka bete nya. Susah juga, ve tetap belum mau membuka hati nya untuk dika.
Makan malam bersama hari ini selesai, aku pun pulang dan diantar sampai mobil
dengan ve.
“ve aku harap kamu mau memikirkan pertunangan mu
dengan dika yah”
“sudah lah nal, jangan bahas itu, aku males”
“ve aku mohon, ini demi kebaikan kamu” ve malah tak
menjawab perkataan ku saat itu dan malah menanggapi nya dengan raut wajah bete.
“ya udh aku balik yah”
“kinal” panggil nya pelan seperti seperti akan
menangis
“iya ve?”
“aku ngak mau kehilangan kamu :’(” kemudian ve
memeluk ku dengan erat nya sambil menitih kan air mata
Aku hanya menjawab nya dengan senyum. Ku lepaskan
dekapan ve terhadap ku. Ku hapus air mata yang membasahi pipi nya.
“sudah jangan nangis lagi J” sambil ku hapus air mata nya
“aku sayang kamu nal :’)”
“aku juga sayang kamu ve :”)”
Kulajukan mobil ku meninggalkan rumah ve. seharian
ini hati ku benar2 di landa rasa emosi. Semua ku tahan demi kebaikan ve. amarah
ku untuk melarang ve bertunangan dengan dika berhasil ku tahan. Sesak yang
tertahan sejak tadi lepas sudah setelah ku tinggalkan rumah itu. Tak rela ku
lepas bidadari yang sangat menyayangi ku, tapi tuhan berkehendak lain. Tak lagi
ada kasih sayang yang kudapat dengan ve nantinya. Air mata ku jatuh tanpa
sadar, jalanan yang lengang membuat suasana hati ku kian sepi. Ku lajukan mobil
ku dengan kecepatan tinggi, ku termenung meratapi jalanan nan sepi ini di malam
hari. Namun tiba-tiba saja... Tiiittt brakkk!!! Badan ku terhempas seketika dan
tak sadar kan diri.
Apa yang terjadi dengan kinal? Tunggu
kelanjutannya...
~Bersambung....
---------------------------------------------
hai kembali lagi nih, mau post lanjutan FF kemarin. sengaja nih di post lebih cepat dari part sebelum nya, yah karena di hari kedepan nya aku mungkin agak sibuk ngurusin segala macam buat masuk kuliah semester selanjutnya. baru dapat info tadi pagi sih hehe :D jadi untuk part terakhir nya mungkin aku akan post agak lama. yah doain aja cepat selesai urusan nya dan bisa post part terakhirnya.
thanks yang udah baca :) maaf kalau ada kekurangan :) terima kasih atas kritikan nya, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi :)
cpat update :) jd ga sbar :D
BalasHapusBest Casino Site Reviews (2021) - LuckyClub
BalasHapusFind all the best casinos accepting US players. Check our full list luckyclub.live of top 10 casino sites to play the newest slots, roulette and video poker