KEDUA
Aku
tau semua perbuatan ku salah. Sangat salah jika banyak di ketahui orang lain.
Atau mungkin dia, Viny, sahabat terbaikku yang kini menjalin hubungan bersama
Reno yang kini juga menjalin hubungan dengan ku. Perasaan salah ku membuat
semua menjadi sulit, aku harus menjalani hubungan dengan tertutup tanpa ada
yang mengetahui.
Sudah
terlalu banyak kesalahan yang kubuat sehingga aku harus menanggung semua nya.
Aku yang bodoh telah menerima perasaan nya
itu. Aku terlalu bahagia, terlalu menginginkan dia meski aku harus menjadi
yang kedua. Tak menyadari jika Reno telah memiliki kekasih. Seandainya waktu
bisa ku putar, tak ingin ada yang namanya hubungan terlarang seperti ini. Aku
hanya ingin merasakan cinta yang sebenarnya.
“aku ingin putus!” tukas ku dengan tegas
nya
Ia
hanya diam disaat aku mengatakan hal itu. Fokus di balik laptop nya itu. Sama
sekali tak membalas ucapan ku. Jujur, aku benar-benar berat untuk megatakannya.
Percuma saja aku mengatakan hal ini, ucapan ku hanya omong kosong buat nya.
Sudah yang keberapa kali kah aku mengucapkan kata itu. Mungkin lebih dari 4
kali. Ia terus menahan ku, menggantung hubungan ini hingga aku menjadi tak
tentu arah. Hingga akhirnya aku memilih bertahan, menunggu hingga sampai pada
waktunya.
Waktu
seakan begitu menghukum ku. Akibat perbuatan ku yang membuat nya kesal seketika
berubah menjadi dingin. Tak pernah sedikitpun perhatian nya mengarah kepadaku
lagi. Ia selalu sibuk dengan Viny. Aku merasa bukan lagi kekasih nya. Tapi apa?
Ia sama sekali tak membalas keinginan ku itu. Sampai kapan aku bisa terus
bertahan seperti ini. Disaat yang sesulit ini.
Hari
yang sulit buat ku ketika aku harus menemani Viny keperpustakaan hari ini.
Sungguh tak heran lagi ketika viny selalu mengajak Reno ke perpustakaan, dimana
ada reno disana ada viny. Aku semakin di landa perasaan yang sulit. Hati ku
remuk perdetik nya. Ingin lari namun aku tak bisa, ingin mengacak semua apa
yang ada di hadapan ku pun aku tak bisa. Semua keredam hingga menjadi sesak
kurasakan.
“kamu capek ngetik nya sayang?” ucap viny
sambil menghapus keringat di dahi reno
Aku
yang duduk di hadapan mereka berdua hanya menahan amarah. Tak tersadar kertas
ku telah ku remuk hebat sehingga tak terlihat berbentuk lagi. Matanya yang
seakan membuatku ingin menuangkan semua di hadapan nya, namun aku sadar. Siapa
aku? Aku yang akan menjadi perusak hubungan mereka. Aku yang disalahkan dan aku
yang di benci nantinya.
Sudah
berapa banyak cemburu yang ku torehkan pada setiap pertemuan mereka. Sudah
berapa banyak bual yang ia ucapkan sehingga aku masih terus bisa melihat
kemesraan mereka berdua. Kini aku terhanyut dalam sebuah realita yang tak
semestinya ku rasakan. Aku sadar, kini kau tak pantas untuk ku dan kau bukanlah
milikku.
Kini
semua menjadi sulit, ketika aku menjadi sebuah pilihan dan kau adalah jawaban.
Aku hanya butuh keadilan diantara dua hati ini. Jelaskan arti adil? Terus menggerutu ku dalam hati tak bisa
mengungkapkan. Cuma satu pinta ku padanya, aku hanya ingin tetap menjadi
milikku karena aku tak sanggup lagi berbagi seperti ini.
Dalam sebuah titik bifurkasi, ketika kau berubah.
Memilih antara aku dan viny. Tak bisakah kau mengerti untuk satu tujuan ini
saja.sungguh aku benar-benar lelah dengan sikap nya yang kini berubah menjadi
dingin terhadapku. Mulailah kembali menjalin kebaikan bersama ku, buang sikap
dingin mu saat ini. Aku ingin cuma ada KITA tanpa dustai dia. Aku selalu
memberimu yang terbaik, tapi mengapa? Mengapa malah dia yang mendapatkan yang
terbaik dari mu.
Di
dalam ruangan ini, perpustakaan ini aku terus menatap dalam mata reno yang
masih saja bersenda gurau bersama viny di hadapan ku. Sungguh jelas, tak ada
sebuah pembatas yang bisa membuatku tak bisa melihatnya. Ingin ku katakan
padanya...
“Mampukah kekasih mu setangguh aku? Ketika
aku menunggu tapi tak di tunggu, bertahan tapi tak ditahan”
Aku
terus menatap mata reno yang sayu itu. Terlihat jelas sungguh kini ia begitu
melupakan ku. Jawab semua pertanyaan ku waktu itu jika kau tak mencintai ku
lagi, aku akan pergi jika itu terjadi. Sampai kapan kau mau begini? Terus
jalanin hubungan rahasia seperti ini?. Tak sadarkah dibalik senyuman melihat
kamu dan viny berdua, bermesraan itu sungguh membuat ku terluka.
Kalau
seperti ini, tak bisa memastikan apa yang telah ada. Sudahlah aku mengalah
saja. Hanya viny lah menjadi pemenang di hati mu saat ini. Aku Cuma juara kedua
di hati mu.
Kini raga dan batin ku lelah, menyerah sebelum
waktunya menyerah. Aku tak tahu lagi harus berbuat apa. Sungguh sulit buat ku
menjadi yang pertama di hatimu. Mungkin semua karma buatku, aku yang memulai
dan kini akulah yang harus mengakhirinya.
Detik ini dan saat ini juga, tak ingin selalu
menjadi yang tersulit di benakku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk berkata
jujur, di hadapan mereka, ya Reno dan Viny. Tak memperdulikan apa yang terjadi
nantinya, biarkan aku menjadi bahan olok-olok orang lain, di benci viny seumur
hidup ku atau malah aku harus di asingkan menjauh dari sini. Satu tekad ku
hanya ingin keluar dari penjara yang dingin ini, dingin akan sikap nya yang
kini telah meremukkan segala perasaan ku.
“aku mau ngomong sesuatu sama kalian berdua” tukas
ku memberanikam diri memecahkan kebahagiaan yang sangat ku benci
“apa? Apa itu hal menarik?” tanya viny penasaran
“mungkin ini sangat menarik, sangat menarik bagi
reno dan kamu”
“reno? Aku?”
Aku menyadari tatapan dingin reno mengarah kepadaku.
Tatapan yang sungguh ingin menghancurkan ku. Tapi aku tak memperdulikan semua
itu. Aku hanya ingin sebuah kejujuran terjadi disini.
“saat ini aku tak ingin menjadi yang pertama, dia
yang berubah kini membuatku tak bisa lagi mempertahankan hubungan ini” ucapku
melirik sinis ke arah reno
“maksud kamu apa?” tanya viny yang semakin bingung
dengan ucapan ku
“dia yang dulu ku cinta, dia yang dulu ku sayang tak
bisa ku harapkan lagi perhatian nya. Aku yang selalu mengatakan ingin berpisah
tapi ia terus menahan ku hingga detik ini, hingga tanpa kejelasan”
Viny terus menatap ku heran. Aku sama sekali tak
memperdulikan viny. Aku hanya ingin, dia orang yang ku singgung ini mengerti.
“kau adalah pemenang nya vin, walaupun aku juara
kedua”
“aku ngk ngerti, apa maksud kamu?”
“cukup hubungan ini sampai disini ren, aku tak ingin
melihat semua tingkah mu yang dingin. Terima kasih atas semua nya, kamu telah
mengajariku bagaimana menjadi wanita yang tegar” ucapku kemudian berdiri hingga
siap untuk segera pergi dari sini
Viny seperti menatap ku tak percaya. Matanya terus-terusan melihat kearah ku dan reno. Aku yang hanya bisa berkata jujur ini Cuma bisa meredam segala perasaan ku. Jujur saat ini aku masih sayang dan cinta. Tapi apa dayaku yang kini hanya bisa mengagumi nya dari jauh. Tak lama aku berjalan meninggalkan reno dan viny. Maafkan atas semua kesalahan ku vin, kamu boleh marah dan benci padaku.
Cinta tak memandang siapa pun, jika dia di hadapan
mu mungkin dia yang akan menjadi milikmu. Tapi ingat, ketika cinta datang
menjadi perusak, salah satu hati akan hancur berkeping-keping.
THE END
------------------------------------------------
Holla
:D kembali lagi dan saya wkwk
Kali
ini posting cerita baru nih hehe. Sama dengan cerita-cerita sebelum nya, cerita
ini saya ambil dari lagu Juara Kedua by Fiersa Besari. Penyanyi yang terkenal
di dunia musik Indie. Kenapa saya terinspirasi dari lagu ini? Ya karena saya
suka mengaplikasi sebuah lirik lagu menjadi sebuah cerita wkwkwk xD
Cerita
yang tak begitu bagus yah, tapi saya hanya bercerita berdasarkan apa yang
sedang saya pikirkan.
Maaf
kalau jelek, karena saya iseng-iseng buat cerita hahahaha xD
Terima Kasih^^
Baca Juga :
- Fanfiction : Ame No Pianist (Sang Pianist Hujan)
- Fanfiction : Yokaze no Shiwaza (Perbuatan Angin Malam)
- KUMPULAN FANFICTION
Bagus.
BalasHapusFollowers jkt48vidgram ya ? :D
makasih^^
Hapushaha iya di instagram :$
gara2 mimin nya jadi terinspirasi gini :"v
Udah liat project youtube ?
HapusMagic hour (venomenal end)
oh itu, udah kok.
Hapusvideo nya bagus alias bikin baper :"D