Photography of Love (9)
Prakk!!! Seketika ku terkaget melihat foto ku
bersama kinal jatuh terlungkup. Ku lihat kaca bingai itu pecah tepat di bagian
foto kinal. Apa yang sedang terjadi, perasaan ku tak tenang. Semenjak kinal
memilih untuk pulang perasaan ku sudah mulai khawatir padanya. Seketika ku
ambil hp dan kemudian menggubungi kinal. Panggilan pertama tak ada jawaban, ku
coba kembali menghubungi nya sama saja tetap tak diangkat. Ku sangat khawatir
dengan kinal, hingga seseorang mengirim sebuah pesan broadcast untuk ku, di
situ di kasih tau bahwa ada kecelakaan di jalan... seorang wanita membawa mobil
jazz barwarna hitam denga plat mobil... aku kaget melihat pesan itu kemudian
aku telfon kembali ke nomor hp kinal.
“hallo”
“hallo hallo ini kinal?” tanya ku yang mulai panik
“ouh maaf mba, saya bukan kinal. Tadi saya yang
menolong temen mba kecelakan di jalan...”
Apa? Kinal kecelakaan? Seketika air mata ku jatuh
berlinangan. Ku terduduk sambil bersandar di dinding.
“se sekarang
kinal nya gimana mas?” tanya ku dengan suara serak bercampur tangisan
“sekarang teman mba sudah di bawa ke rumah sakit...”
Sesegera ku langsung menuju rumah sakit. air mata ku
jatuh begitu deras selama perjalanan menuju rumah sakit. tak ku sangka kinal
mengalami kejadian seperti ini. hingga akhirnya aku sampai di rumah sakit. ku
segera berlari menuju reception menanyakan dimana kinal. Kemudian aku menuju
ruangan dimana kinal sedang di periksa. Perasaan ku kian khawatir pada nya air
mata ku terus mengalir. Mondar mandir sambil menggigit jari ku di depan ruang
ICU dimana kinal dirawat. Tiba2 dokter yang memeriksa kinal keluar.
“dok bagaimana keadaan kinal?” tanya ku panik
“dia kritis akibat benturan hebat di kepala nya, berdoa
saja semoga dia baik2 saja”
Ku pun langsung masuk keruangan kinal di rawat.
Kulihat kinal terbaring lemah dan berbagai macam alat kedokteran terpasang di
tubuh nya. ku dekati kinal dengan rasa tak percaya akan terjadi hal seperti
ini. air mata ku kembali jatuh di hadapan kinal, ku elus pipi kinal yang tengah
tertidur ini. “kinal, ini aku ve T_T”
Ku masih tak percaya akan kejadian ini, seandainya
aku tidak mengizinkan nya pulang mungkin semua tak akan terjadi seperti ini. ku
hanya terus memandang wajah kinal tak tega aku meninggalkan dia. Aku harap ia
akan bangun dan melihat ku dihadapan nya. Hingga malam pun larut, aku tertidur
sambil menyandarkan kepalaku di tempat tidur kinal.
~~~~~~~
“ve?” dengar ku seseorang memanggil nama ku.
Seketika ku terbangun dari tidur ku.
“kinal? Kamu? Kamu sudah sadar?” tanya ku yang
senang melihat kinal sadar
“aku panggilin dokter dulu yah buat periksa kamu”
lanjut ku terburu2 untuk memanggil dokter
“ngk usah ve, aku Cuma mau ngomong sesuatu sama
kamu”
“ngomong apa nal?” tanya ku heran
“ve, kalau seandainya aku ngk ada di samping kamu
lagi, kamu harus ikhlas yah J”
“maksud kamu nal?”
“aku harap kamu mau menerima dika ve, aku bahagia di
sana jika melihat mu bahagia bersama dika”
“kinal! Apa maksud kamu? Aku ngak ngerti?” tanya ku
heran bercampur takut
“satu keinginan ku sebelum pergi ve, tolong terima
dika apa adanya. Dia orang baik ve, kamu pasti akan bahagia bersama dika J”
“kinal~” suara ku semakin pelan dan kemudian
menitihkan air mata.
`~~~~~~~~
Tiiiittt.......... suara detak jantung kinal di alat
monitor itu flat. Seketika aku terbangun dan kaget. Dokter kemudian masuk ke
ruangan dan menyuruhku keluar dari ruangan. Aku sangat panik saat itu, ku
berdoa agar kinal tidak apa2. Tapi tadi itu aku hanya mimpi? Kinal sadar
mengatakan sesuatu padaku. Tuhan... tolong jangan panggil kinal secepat ini
:’(. Lama ku menunggu akhirnya dokter keluar ruangan.
“dok gimana?” tanya ku panik
“maaf, dia tidak bisa di selamatkan lagi” jawab
dokter dengan perasaan kecewa
Seketika air mata ku jatuh dan badan ku terasa
lemas. Rasanya mau pingsan mendengar jawaban dokter ini. ketika badan ku hampir
jatuh tiba2 saja seseorang menangkap ku dari belakang. Ternyata dika, ia datang
bersama mama. Kemudian aku duduk di samping mama, air mata ku terus mengalir
sambil kutermenung. Tak ku sangka kinal meninggalkan ku begitu cepat. Di saat
itu juga dika datang menemui ku membawa sebotol minuman dan roti. Ia begitu
perhatian padaku, padahal aku sangat tak menyukai nya.
Pagi pun menjelang, kinal hari ini akan segera di
makam kan. Aku memilih pulang dulu untuk mengganti pakaian. Di dalam kamar aku
hanya menangis meratapi foto ku bersama kinal. Ku peluk erat foto itu. Ku ambil
selendang ku dan kemudian ku berkaca, terlihat wajah ku yang sembab memerah
akibat aku menangis terus menerus. Aku pun pergi menuju dimana kinal akan di
makam kan.
Sampai lah aku dimana tempat kinal akan beristirahat
selama-lama nya. Ku lihat orang tua kinal yang menangis di hadapan makam anak
nya. Kaca mata hitam yang menutupi mata ku tak kan pernah tertutup akan air
mata ku yang mengalir. ku menuju makam kinal, semua orang telah pergi. Hanya
ada aku dan kinal yang telah terkubur di tanah ini. berat rasanya untuk
merelakan kinal pergi.
~~~~~~~~~~~~~~
Ku lihat dari kejauhan ve yang terus menangisi
kepergian ku. Mungkin saat ini aku ngak bisa lagi menemani mu ve, ada pria lain
yang benar2 mencintai dan menyayangi mu lebih dari apapun. Aku harap kamu mau
menerima dika ve. aku akan bahagia jika kamu menerima dika J
~~~~~~~~~~~~~~~
“ve” panggil dika menemui ku
“ayo kita pulang, hari sudah mulai mendung” lanjut
dika yang kemudian duduk di sebelah ku
“aku masih mau di sini T_T”
“kinal ngak mau lihat kamu nangis terus ve” sambil
menghapus air mata ku dengan jari nya
Aku hanya menangis dan terus menangis. Hingga rintik
hujan membasahi setiap tanah ini. dika kemudian memayungi ku. Dan memeluk ku
untuk berdiri meninggalkan makam ini. dengan berat hati ku tinggalkan makam
kinal yang basah akan air hujan ini. ku pun pulang diantar oleh dika.
“dika, makasih yah” sambil langkah ku menuju kamar
“sama2 ve J”
“dika, kamu disini dulu. Biar tante buatin teh
hangat. Lagian di luar masih hujan deras”
“ouh iya tante”
Di cermin ini ku lihat segala apa yang ada di tubuh
ku saat ini. pakaian yang berwarna hitam, wajah memerah dan sembab, mata yang
bengkak dan bekas air mata yang masih terpancar jelas di pipi. Tak kusangka
kejadian kemarin itu adalah hari terakhirku bersama kinal. Tak tersadar air
mata ini kembali jatuh. Mengingat kisah2 yang pernah ku lewati bersama kinal.
Tapi seketika aku teringat akan kata2 kinal sebelum ia pergi. Ia mengatakan
untuk menerima dika apa adanya. Sejenak aku memikirkan hal itu, mungkin ini
rencana tuhan. Kinal ingin aku bahagia bersama dika, tapi bagaimana? Aku sama
sekali tak memiliki perasaan pada nya.
2 minggu setelah kepergian kinal, kini kehidupan ku
masih di ratapi kesedihan. Berulang mencoba untuk mengikhlaskan kinal. Ku duduk
di balkon kamar ku sambil menompang dagu di lutut ku. Kenangan itu tak bisa aku
lupakan begitu saja, sayang ku kepada kinal sangat dalam. Begitu susah ku
melupakan semua kenangan itu.
Dika selalu menemui ku, mencoba mencari perhatian
padaku. Tetap saja aku tak memperdulikannya. Ia selalu memberikan nasihat
padaku. Entah apa yang ada di pikiran nya, ia sama sekali tak membenci ku atau
pun menyerah untuk mendapatkan hati ku. Ia tetap saja perhatian. Lama kelamaan
hati ku mulai luluh, ku mencoba untuk menerima dika dengan lapang dada. Hingga
suatu malam aku bermimpi akan kinal yang mengatakan...
“ve, bukalah hati mu untuk dika. Aku bahagia disini
ve, tapi aku akan lebih bahagia lagi jika kamu mau menerima dika apa adanya J”
Mimpi itu seaakan membuat ku kian mencoba untuk
mencintai dika apa adanya. Mungkin ini saat nya aku memilih masa depan ku yang
baik. Mencintai pria seutuh nya. Hingga suatu ketika dika yang datang menemui
ku seperti biasa. Aku dengar dika sedang berbicara dengan mama di ruang tamu,
mungkin ini saat nya aku menerima permintaan mama di hadapan dika.
Aku kemudian menuju mama dan dika yang sedang
mengobrol di ruang tamu. Aku duduk dengan perasaan tegang. Dengan perasaan yang
berdebar-debar ku beranikan diri ku mengatakan hal ini.
“dika, maaf yah atas semua sikap ku yang selalu
dingin padamu”
“gpp ve, aku paham kok kamu selalu seperti itu daaan
Aku masih sayang sama kamu ve J”
“makasih dik kamu udah sayang sama aku J”
“daan... ma?” lanjut ku mengarah ke mama
“iya ve”
“hmm ve... ve mau menerima pria pilihan mama”
kemudian tertunduk
“kamu yang benar ve??” jawab mama yang kaget
mendengar nya
“iya ma”
“ya ampun ve, mama ngak nyangka sama kamu :’)” mama
kemudian memeluk ve. bahagia terpancar di wajah mama waktu itu. Dika yang melihat
merasa bahagia juga, ia tak menyangka ve akan menerima nya.
Aku lakukan semua ini demi kinal, demi apa yang
diinginkan kinal sebelum ia meninggalkan dunia ini. mimpi yang tak pernah
kubayangkan sebelum nya benar akan terjadi. Ketika Tuhan berkehandak semua akan
terjadi. Begitu lah antara aku dan kinal, kami berdua di pisahkan dengan cara
yang berbeda. Mungkin ini balasan akan hubungan terlarang kami selama ini.
semoga kamu tenang di sana nal, aku akan selalu do’ain kamu :’)
~1,5 tahun kemudian~
Bahagia... yah hanya bahagia yang ku rasakan saat
ini. memiliki keluarga bahagia. dika yang awal nya tak ada pikiran ku akan
menjadi suami ku nanti nya ternyata hanya pikiran buruk ku saja, aku malah menikah
dengan nya. Aku mencoba untuk mencintai nya, memang butuh waktu lama, tapi aku
berhasil. Berkat kinal yang selalu menguat kan aku akan arti cinta yang
sebenarnya. Keluarga ku kian bahagia lagi setelah aku dan dika di karuniai anak
perempuan yang cantik, kesepakatan ku bersama dika memberikan nama untuk putri
pertama kami yaitu Kinal. Aku memilih nama ini sebagai rasa sayang ku kepada
kinal. Aku ingin nanti nya kinal tumbuh besar seperti kinal yang ku kenal dulu,
jiwa jendral dan bertanggung jawab yang selalu ada dalam dirinya. Aku juga
berharap tak ada hubungan terlarang nanti nya, cukup hanya aku dan kinal
rasakan dulu.
Suasana senja langit yang terbentang luas mengiringi
setiap kebahagiaan ku, dika dan putri kami. kami tidur di menghadap keatas memandang
langit bersama. Damai yang ku rasakan.
“ma, seandainya kinal ada di sini, mungkin suasana
ini terlihat lebih menyenangkan J”
“iya benar pa :”)” air mata ku jatuh saat itu juga.
Mengingat semua kenangan ku bersama kinal dulu.
“kinal di sini ma! Pa!” teriak kinal kecil
mengagetkan kami berdua
Hahahahaha aku dan dika tertawa melihat tingkah
kinal kecil ini dan ku peluk erat tubuh kinal saat itu juga sambil ku cium pipi
nya.
Hmm... nal aku rasa kamu bahagia disana. Keinginan
mu untuk kebaikan ku sudah tercapai. Aku harap kamu mendapatkan yang terbaik di
sana. Hubungan kita dulu cukup hanya aku, kamu, tata dan teh melody yang tau.
Makasih buat semua rasa sayang yang pernah kamu curahkan pada ku nal, Dan awal
pertama kita bertemu tak akan pernah ku lupakan J.
THE END
--------------------------------------------
haii kembali lagi nih, posting part terakhir Phtography of Love nya VeNal :D kebetulan hari ini kosong yah jadi ngk sibuk, mungkin minggu depan sibuk lagi :D oh iya, untuk part terakhir ini sengaja POV nya lebih ke Ve yah, karena Kinal disini aku buat udah ngk ada lagi hihi. sebenarnya bingung mau mengakhiri cerita nya gimana, jadi maaf kalau agak gimana gitu yah hehe :D
Terima kasih sudah membaca dan menunggu setiap part nya^^
Cast :
-Devi Kinal Putri
-Jessica Veranda
-Thalia
-Melody Nurramdhani
Story by :
Owner dan temen owner XD
Caution :
Cerita yang kami buat ini hanya sebatas hiburan yah,
ngak ada maksud buat menjelek2an siapapun. Kami buat cerita ini karena
kedekatan persahabatan kinal dan ve yang unik (VENAL). Kalau di buat cerita
begitu seru. Jadi di harapkan untuk tidak memberitahu kepada objek demi
kebaikan objek yang di ceritakan. Terima Kasih^^ Salam 48 :p
Huuaa T_T authornya jahat masa kinal dimatiin * alah lebayy *
BalasHapus.betewey thor ceritanya bagus menguras emosi dan kuota hahah #curcol
Ditunggu cerita cerita yang lain ya thor
#SemangatNulisnya :D
Nice thor
BalasHapusnjirr sampe nahan tangiss.. gilaa sedih banget kaka gua di bikit mati -_- OMG lupa ingatan aja kek thorr -_- 😂😂😂😂 nice
BalasHapusWalau saya tau kalo setiap kisah dalam cerita itu nggak selalu berakhir dengan bahaagia, dan walaupun secara pribadi saya sangat sulit untuk nerima ending dari kisah ini yang beranggapan bahwa Veranda dan Kinal akan tetap bersama, yah walau hanya FF tapi Author emang bener bener bisa bikin saya nangis sejadi jadinya dan baru kali ini saya nangis karena cerita yang notabennya karangan fiksi dan nggak sekompleks Novel tapi ini sudah luar biasa sih, FF selanjutnya buat yang sama tapi yang Happy Ending yah, jujur saya masih susah buat move on dari FF ini di bagian awal dimana kebahagiaan saat Ve dan Kinal masih bersama �� .
BalasHapusada yang anggap saya lebay, bodo amat tapi ini emang bener bener kena ke perasaan sih �� . Thanks Author.
hihihi.... terima kasih^^
Hapusjangan lupa baca VenomeNal di wattpad saya yah, disana cerita venomenal lebih banyak ;)