Kotak Musik Gre
(5)
Angin bersembus
dikala ku duduk di bawah pohon rindang ini. memejamkan mata menikmati setiap
hembusan angin. Terkadang aku mulai merasa tak ada masalah apapun yang kualami
saat ini. seandainya saja kejadian itu tak terjadi, mungkin ku tak akan merasa
kesepian seperti ini. yap semenjak kejadian itu gre begitu marah padaku dan
sudah 2 hari ia tidak menghubungi ku. Mencoba memulai duluan sama saja tak ada
respon yang ku terima. Akankah hubungan ini berakhir tanpa kesjelasan seperti
ini? akh! Aku tidak mau, aku masih menyayangi gre, aku tidak mau harus berpisah
dengan nya. mungkin hanya satu cara aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan
gre. Aku memilih untuk menemui gre di rumah nya.
Ku langkahkan
kaki menuju rumah gre. Berasa berat, ragu yang kurasakan. Akankah gre menerima
ku menemui nya ntah lah, lebih baik aku datang saja. Di usir pun urusan
belakangan. Ku ketuk pintu rumah gre. Tak ada satupun jawaban yang ku terima.
Beberapa kali sampai akhirnya pintu ini terbuka. Ternyata yang menyambut ku
adalah pembantu rumah tangga gre. Ku pun menanyakan apakah gre ada di rumah.
Pembantu itu menjawab ada dan segera memanggil gre. Ini kesempatan ku, akhirnya
gre ada di rumah. Kemudian aku di persilahkan masuk ke rumah gre dan menyuruh
ku untuk menemui gre di taman belakang rumah nya.
“gre~” panggil
ku yang melihat nya tengah duduk sembari menemui nya
“ngapain
kesini?” tanya gre dengan nada cuek
“aku mau minta
maaf” tertunduk
Gre hanya diam
dan tak memberikan jawaban apapun. Ia seakan merasakan kekecewaan yang dalam
terhadapku.
“gre, aku mau
jelasin semua yang terjadi waktu itu”
“jelasin apalagi
mids, semua udah terlihat jelas di mata ku, kamu berpelukan dengan anggie” mata
nya mulai berkaca-kaca
“kamu salah gre,
aku ngak ada hubungan apa2 sama anggie”
“gre, percaya
sama aku. Aku itu sayang banget sama kamu, aku ngk mungkin ngeduain kamu” lanjutku
sambil ku genggam kedua tangan nya
“tapi kenapa
kemarin itu?” melihatku yang sudah meneteskan air matanya
“aku hanya
menenangkan anggie gre, ngk ada maksud lain”
“apa pasal mu
memeluk anggie mids? Pasti ada maksud kan?”
“eee... ituu...”
jawabku mulai gugup
“sudah lah mids,
aku benar2 kecewa sama kamu :’(“ pergi meninggalkan ku
“gre... gre!!!” teriak
ku memanggil nama nya.
Segitukah gre
membenci ku? Sehingga ia tak mau mendengarkan jawaban ku mengenai hal itu.
Aarghh!! Aku bingung harus bagaimana lagi? Aku memilih pulang, jalan ku
tertunduk. Kenapa semua harus seperti ini, inikah ujian yang sebenarnya aku
alami dengan hubungan terlarang ini? gre aku harap kamu tidak membenci ku. Aku
tau kamu masih sangat mencintai ku.
Waktu kian
berlalu. Sedikit pun gre tak menghubungi ku. Kini aku mulai bingung. Ntah apa
yang harus aku lakukan. Ketika anggie menemui ku, ku terus menghindar. Kepada
siapa aku harus meminta masukan. Ketika ku termenung di kelas aku teringat
seseorang. Lebih baik aku meminta masukan kepada nya. yap setelah pulang
sekolah aku akan menemui orang itu.
Ku ketuk pintu
apartement ini “permisi”
“eh hamids, ayo
masuk” tawar kak ve padaku
“iya makasih kak”
“ada perlu apa
datang kemari?”
“mau ketemu sama
kak kinal kak J”
“ouh kak kinal,
kebetulan lagi keluar sebentar. Bentar lagi balik kok. Tunggu aja, kakak buatin
minum dulu yah”
“eh ngk usah
repot2 kak”
“ngk papa kok,
santai aja J”
Ya baiklah aku menunggu
kak kinal di apartementnya. Beberapa menit kemudian ku menunggu kak kinal pun
tiba.
“eh hamids, udah
lama nunggu?”
“ngak kok kak”
“jadi gimana?”
tanya kak kinal menuju ke topik permasalahan
“hamids bingung
harus ngapain lagi kak, gre ngak mau denger apa kata ku L”
“gre orang nya
emang gitu, sedikit keras kepala. Tapi coba lah terus untuk mempercayai gre
mids”
“iya gimana kak,
hamids bener2 bingung”
“pertama, kamu
harus temui anggie dulu”
“kenapa harus
anggie?”
“pokok
permasalahan berasal dari anggie, kamu harus bisa jelasin ke anggie agar ia tak
mengejar mu lagi”
“harus segitu
kah kak?” tanya ku heran
“yah, itu cara
yang paling tepat”
Kak kinal terus
memberikan masukan kepadaku. Hingga akhirnya aku mengerti apa yang harus aku
lakukan. Masukan kak kinal benar-benar bisa ku cerna dengan baik, tak salah aku
meminta masukan kepadanya.
“hamids, kakak
baru nyadar, gre ngak bareng kamu?” tanya ve
“eeemm...”
bingung mau jawab apa
“ve, biarlah
urusan mereka berdua :D” sambil menemui ve kemudian merangkul nya
Aku hanya
menggarukkan kepala bertanda bingung apa yang harus aku katakan. Tapi ntah
kenapa kak kinal bersikap aneh. Berasa aku seperti ngk ada disini dan dia malah
bermesraan di depan ku x_x seketika aku menundukkan kepala sembari mengalihkan
pandangan. Akh! Kak kinal bener2 deh haha xD.
“ve , hari ini
makan malam di luar yah?” sambil memeluk ve dari belakang
“iya kinay
sayaaang” sambil mengacak rambut kak kinal
Apa-apan ini?
seperti nonton video dewasa aja. Akh! Seperti nya aku salah tempat. Lebih baik
aku pulang saja.
“eemm.. kak ve
kak kinal, hamids balik dulu yah” gugup
“oh iya, hati2
yah” jawab ve
“iya kak”
jawabku jalan cepat keluar apartement ini
###############################
Sehabis pulang
sekolah ini. aku harus bicara ke anggie. Aku ngak mungkin harus terus-terusan
seperti ini. benar apa kata kak kinal. Masih banyak cara lain yang bisa ku
lakukan. Aku akan selesaikan masalah ini secara bertahap. Aku akan bersikap
tegas untuk mengambil keputusan. Yap jadwal pulang sekolah pun tiba, segera aku
menemui anggie di meja belajarnya dan mengatakan untuk segera bertemu di ruang
ganti gor samping sekolah.
“ada apa mids?”
“kamu duduk
sini”
Aku dan anggie
duduk di kursi panjang ruang ganti ini. “ngie, kamu sayang sama aku?” tanya ku
Anggie melihat
ku seakan ia berharap aku akan menyayangi nya “ iya, aku sayang sama kamu mids J”
“kalau kamu
sayang, relain aku untuk bersama gre”
“maksud kamu?”
kaget
“iya, kamu harus
menerima aku sebagai sahabat lagi dan biarkan aku untuk terus menyayangi gre”
“aku ngak bisa
mids!” jawab anggie yang langsung berdiri
“kenapa ngak
bisa?”
“aku sangat
menyayangi kamu, aku ngak bisa relain kamu gitu aja :’(“
“anggie, coba
lah untuk mencintai orang lain” kemudian berdiri
Anggie hanya
terus menangis. Tak tega melihat nya terus meneteskan air mata. Tapi aku ngk
mungkin memelasnya. Itu sama saja aku masih membuka hati buat nya.
“ngie, aku
mohon. Apa kamu tega aku terus berdiam diri, terus nyuekin kamu saat kita
bertemu? Tolong buang semua rasa sayang itu terhadap ku ngie. Kamu boleh sayang
sama aku, tapi sebagai sahabat” sambil menggenggam kedua tangan nya
Kemudian
melepaskan genggaman tangan ku dan pergi. Isak tangis nya masih terus terdengar
di telinga ku. Sesak menahan semua ini, tapi ini harus aku lakukan demi gre. Aku
terpaku melihat anggie pergi meninggalkan ku. Aku harap ia mau memikirkan hal
ini. aku yakin ngie, kamu pasti bisa lupain dan relain aku.
Entah apa yang
dilakukan gre saat ini, sudah 3 hari ia tak menghubungi ku semenjak di hari aku
menemui nya di rumah. Terasa hubungan ini gantung. Tak ada komunikasi, tak ada
pertemuan. Akh! Seakan aku bukanlah siapa2 gre saat ini. mungkin kah aku harus
kembali menemui gre di rumah nya? tapi ntah kenapa hari ini begitu tak berpihak
padaku. Hujan deras terus mengguyur kota ini. seakan tak memberi ku waktu untuk
kembali menemui gre di rumah nya.
##########################
Memandangi
setiap tetes air hujan yang jatuh di tanah, di balik jendela kamar yang penuh
dengan embun. Terasa begitu dingin. Sudah 3 hari aku tak menghubungi hamids,
dan ketika hamids menghubungi ku aku malah membiarkan nya. seakan hamids bukan
lah siapa2ku. Aku begitu menyayangi hamids, aku ngak mau kehilangan dia. Tapi
entah kenapa hati ku tak bisa mempercayai nya begitu saja, cemburu seakan
meluluh lantah kan setiap kepercayaan ku. Bagaimana aku bisa menghapus sikap
cemburu ini?
Ku buka laci
lemari di samping tempat tidur ku. Ku ambil kotak musik yang sudah lama tak ku
hiraukan. Semenjak aku selalu bersama hamids kotak musik ini seakan hanya
menjadi barang yang tak ada gunanya. Aku merasa aku begitu berdosa, melupakan
sahabat yang dulu sangat ku sayangi. Ku buka kotak musik itu, seketika air mata
jatuh ke pipi ku dengan tidak sadar nya. menangis meratapi apa yang tengah ku
alami saat ini. seketika aku mulai lelah dan tertidur.
“gre~ J”
Terdengar
seseorang memanggil nama ku, seperti ku kenal. Aku bangun dan melihat kearah
suara itu “nayla?”
“gre, percaya
lah pada hamids, dia orang yang baik J”
“aku tau nay,
tapi ntah kenapa hati ini seakan ngak bisa mempercayai hamids L”
“coba buka hati
mu lebih dalam gre, kamu sangat menyayangi hamids bukan? kalau kamu sayang
buang semua rasa cemburu buta mu”
Aku hanya
menunduk meratapi semua ini. tak seharusnya aku besikap seperti ini pada
hamids.
“gre, aku sangat
mendukung kamu bersama hamids J coba lah untuk
menjalin hubungan yang baik lagi dengan hamids J”
“aku harap kamu
bisa membuang semua rasa cemburu mu gre, aku akan selalu menjadi kotak musik
yang akan selalu menolong mu disaat semua yang kamu rasakan terasa sulit”
lanjut nayla.
Pandangan ku
seakan terus membayang melihat nayla, ia perlahan mulai menjauh dari ku. Ia
tersenyum. Ku julurkan tangan ku menandakan tak ingin nayla pergi. Tapi semua
berubah, aku terbangun dari tidur ku, aku memeluk kotak musik ini. nayla
menemui ku dalam mimpi. Memberi sebuah masukan yang seakan bisa ku hadapi. Satu
kata yang ku ingat membuang rasa cemburu buta ku. Hamids pasti sangat
menyayangi ku. Mungkin ini saat nya aku mencoba untuk membuang rasa cemburu
ini.
######################
Kicau burung
menemani ku di pagi hari ini. bermain basket di lapangan terbuka. Jalanan penuh
dengan pejalan kaki yang hendak CFD, yap hari ini memang hari minggu. Ku lihat
kearah jalanan yang penuh dengan orang2. Begitu banyak yang berpasangan.
Sedangkan aku? Aku hanya berpasangan dengan bola basket ini. aarghh!! Apa gre
benar2 sudah mulai melupakan ku? Terasa Hubungan ini akan segera berakhir.
“hamids~”
Terdenger
seseorang memanggil nama ku dan kemudian ku menoleh kearahnya. Seketika aku
kaget. Dia benar gre? Apa aku hari ini sedang bermimpi? Ah bodo. Akupun
mendekati gre yang tengah berdiri menatap ku dengan mata nya mulai berkaca-kaca.
“gre, aku yakin
kamu pasti bakalan balik ke aku :’)”
Seketika gre
memeluk tubuh ku erat. Menangis di balik pelukan ku. Isak tangisnya begitu
keras. Apa yang terjadi? Sungguh tak tega melihatnya menangis seperti ini?
“gre kenapa?”
sambil membelai rambutnya
“maafin aku mids
:’(“
“maaf untuk
apa?” heran
“aku udah
nyuekin kamu selama ini :’(“ yang masih terus memeluk ku
“gre~ J” ku dorong badan nya perlahan
melepaskan pelukan nya. “kamu ngk salah, aku yang salah J”
“ngk mids, aku
yang salah. Aku begitu terbakar cemburu saat kamu bersama anggie waktu itu. Tak
seharusnya aku melakukan hal bodoh ini, aku ngk mau kehilangan kamu mids :’(“
“aku ngak akan
pernah ninggalin kamu gre, aku janji J”
sambil menghapus air mata gre
“aku sayang samu
kamu mids :’)” kembali memeluk ku erat.
Hari ini seaakan
surga buatku. Tak kusangka gre menemui ku dan mengatakan hal yang sebenarnya.
Pelukan erat nya terasa ia sangat tak mau kehilangan ku. Jujur perasaan ku saat
ini begitu senang pengen nangis. Nangis bahagia tepat nya, tapi aku ngak
mungkin nangis. Aku wanita kuat kok, cukup hati ini nangis merasa bahagia. Gre
makasih udah mau percaya lagi sama aku.
“selamat yah J”
“anggie?” kaget
ketika anggie datang menemui ku dan gre saat ini
“gre, maaf buat
kejadian waktu itu. Itu semua hanya salah paham” datang menemui gre yang tengah
dekat berada di samping ku
“iya aku tau
ngie, aku juga minta maaf”
“gre, aku perlu
jujur sama kamu”
“jujur? Jujur
apa ngie?” heran
“sebenarnya aku
memendam perasaan sayang dengan hamids, tapi itu dulu. Sekarang aku tau gre,
hamids hanya menyayangi kamu melebihi apapun. Aku harap kamu bisa terus jaga
hamids yah, dia orang baik. Aku kenal hamids sudah lama. Maaf gre aku udah
punya perasaan terhadap hamids” tertunduk
Seketika gre
kaget mendengar ucapan anggie. Sesekali ia melihat kearah ku merasakan tak
percaya anggie mengatakan hal yang sebenarnya akan membuat nya kecewa. Tapi
pada dasarnya anggie adalah teman ku, lebih baik gre memaafkan semua kesalahan
anggie.
“gpp kok ngie J” sambil menepuk pundak anggie
“makasih gre:’)”
sambil memeluk gre
“sama-sama ngie J”
“oiya mids gre,
hari ini aku akan berangkat ke surabaya, aku akan pindah sekolah dan menetap
disana” jelas anggie
“kenapa harus
seperti itu ngie?” tanya ku kaget
“mids, mungkin
ini udah jalan yang tuhan kasih. Kita dipisahkan dengan cara yang berbeda,
dengan ini aku bisa melupakan perasaan ku terhadap mu mids. Bahagia lah bersama
gre, dan sayangi dia mids J”
“truss gimana
dengan....” kemudian anggie memotong perkataan ku. “haha hamids hamids, team
basket? Kan masih banyak partner lain yang bisa kamu cari mids, banyak yang
lebih baik dari ku”
“anggie~”
“kalau gitu aku
balik dulu yah, sebentar lagi aku akan berangkat ke surabaya. Doakan aku sehat
disana yah, kalau ada waktu kapan2 aku main2 ke jakarta lagi. Makasih atas
semua yang pernah menjadi bagian di hidup ku meski itu sebenarnya tak pernah
terjadi :’)”
“bye gre~
hamids~” lanjut anggie yang kemudian pergi meninggalkan aku dan gre.
Aku tak
menyangka anggie begitu ingin melupakan perasaan itu demi hubungan ku dengan
gre membaik. Jujur berat rasanya di tinggal sahabat yang begitu baik, perhatian
dan kadang suka nyebelin :’) tak ada lagi partner basket yang bisa ku andalkan
saat ini. aku harap kau baik baik disana ngie, jangan lupain semua ini.
“anggie begitu
memperhatikan kita yah mids? :’)” tanya gre yang masih terpaku melihat anggie
pergi
“iyah, iya
begitu mengerti permintaan ku saat itu. Makasih ngie udh ngerti :’)”
Hari dimana ku
rasakan perasaan senang dan sedih. Semua campur aduk, seakan ceritaku bagaikan
cerita yang ada di sinetron2 yang masih hangat2nya. jalan yang sebenarnya tak
pernah ku bayangkan. Terkadang menggelengkan kepala, bingung. Mungkin ini sudah
jalan yang di kasih tuhan dalam kehidupan ku.
“mids, besok
malam kita ke pesta ulang tahun kak ve yuk?” ajak gre
“loh kak ve
ulang tahun?”
“iya, nih
undangan nya buat kamu”
“waah :D ok deh”
“tapi abis ini
temenin aku cari baju yah buat pesta besok malem, aku gk ada baju nih hehe”
“sip putri cantik
ku :D” sambil mencubit hidup mungil nya
“aaaa sakit tauk
L”
“haha maaf deh”
“ya udh abisin
dulu gih ice cream nya” lanjut ku
Aku menghabiskan
waktu bersama gre di cafe. Kembali merasakan kehangatan hubungan yang sempat
renggang. Tak kusangka hubungan ini kembali membaik. Aku harap hubungan ini
terus membaik, jika pun ada masalah ku harap kami berdua bisa menyelesaikan nya
dengan kepala dingin, tak ada ke egoisan, tak ada kecemburan buta. Cukup jalani
yang ada, semua tergantung tuhan, ia yang memberi dan ia yang mengambil
kembali.
Bagaimanakah
kelanjutan hubungan gre dan hamids?
Seperti apakah
pesta ulang tahun kak Ve?
Tunggu kelanjutan
nya yah^^
~Bersambung....
-------------------------------------------
terima kasih sudah membaca :)
maaf nih menunggu lama, maklum lagi banyak tugas. lanjutin ini aja nyuri2 waktu huft -,-
maaf kalau kurang bagus yah, efek banyak tugas jadi ide mentok gitu x_x
tetap stay tuned next part nya yah^^