Jumat, 06 Maret 2015

Fanfiction : Kotak Musik Gre (4) ( #GreMids JKT48 )

Kotak Musik Gre (4)

Hari begitu cepat berlalu, akhirnya liburan menghampiri ku. Namun liburan ku kali ini sama saja seperti tahun lalu. tidak ada yang spesial. Kenapa? yah seharusnya aku bisa menghabiskan waktu liburan ini bersama gre, tapi waktu berkata lain. Gre memilih berlibur keluar kota dan sekalian menghadiri acara keluarga. seminggu ia meninggalkan ku dan aku menghabiskan waktu liburan ku sedirian yang hanya berlangsung 10 hari. Mungkin hanya 3 hari kedepan saja aku bisa menghabiskan waktu liburan ku bersama gre.

Pagi ini cuaca tak mendukung, hujan terus mengguyur kota metropolitan ini. aku hanya menatap jendela kamar ku yang basah akan rintik hujan ini. selalu menggenggam hp yang nanti nya hp ini akan berdering bertanda gre akan memberi kabar kepada ku. Hujan-hujan gini membuat ku begitu bosan untuk terus berada di rumah, berharap hujan cepat reda. Lama ku menunggu akhirnya hujan ini pun reda. Aku pun pergi menuju lapangan basket untuk sekedar bermain saja mengisi waktu kosong ku ketika liburan.

Sampai lah aku di lapangan, ku lihat lapangan yang basah becek, ku hirup udara segar bekas hujan tadi yang membasahi lapangan basket ini. sebelum nya aku memulai untuk pemanasan terlebih dahulu agar badan ku tidak sakit-sakitan setelah bermain basket. Pemanasan selesai, aku pun langsung mengocek bola basket favorit ku, bermain sendirian. Di lapangan ini hanya ada aku, bola basket, ring basket ini dan kursi penonton yang kosong. Bola basket yang terus aku main kan, terus aku lempar ke ring basket itu. Terasa begitu sepi hari-hari ku saat ini. huft seandainya saja gre tidak memilih untuk keluar kota, mungkin liburan ku saat ini begitu indah.

“hamids!!” teriak seseorang memanggil namaku. Kemudian ku menoleh ke arah suara itu

“anggie?? Kamu ngapain disini?” tanya ku

“emang kenapa kalau aku kesini? Kan ini tempat umum”

“ya bener juga sih, tapi bukan nya kamu liburan ke luar kota yah?”

“batal mids, papa sibuk jadi batal deh”

“ouh gitu” jawab ku singkat sambil kembali bermain basket

“tumben ngk sama gre mids?” tanya anggie yang duduk di kursi lapangan ini

“dia lagi ke luar kota. Kata nya ada acara keluarga” jawabku yang masih sibuk bermain basket

“ouh” jawab ku yang hanya ber-oh ria. Ku lihat hamids yang tengah asik bermain basket di lapangan yang masih basah ini. badan nya yang tinggi, jago main basket dan rendah hati membuat ku semakin mengagumi nya, mungkin dulu aku begitu mengagumi nya, tapi sekarang aku begitu menyayangi nya. seandainya kamu tahu mids aku begitu menyayangi mu.

“hey ngie? Kenapa bengong gitu”

“eeh...” kaget “ng.. ngk papa kok” lanjut anggie

“huftt... “

“capek mids?”

“yah lumayan lah” sambil menghapus keringat

“nih gw bawain minuman buat lu” tawar anggie padaku

“truss lu?”

“gw ada kok J nih”

“thanks ya ngie J” sambil ku minum minuman pemberian anggie

“sama2 mids J” jawab ku sambil melihat wajah samping nya yang penuh keringat itu. Ingin rasanya ku hapus keringat itu tapi ngak mungkin aku harus menahan perasaan ini. mungkin ada saat nya ku bisa mengungkap kan perasaan ini padanya.

“oh iya ngie, jadwal turnamen basket kapan?”

“hmm kemarin gw lihat di papan info ruang osis sih belum ada, masih planning gitu”

“ouh gitu ya”

“iya” jawab ku singkat. Aku begitu tak tahan lagi melihat wajah hamids ini, rasanya aku pengen ungkapin sekarang aja. Akh apa ini waktu yang tepat? Apa mungkin hamids akan merespon pertanyaan ku. Aku begitu bingung. Perasaan yang begitu aneh ini benar2 tak bisa membuat ku jauh dari hamids sebelum ku mengatakan perasaan ku yang sebenarnya.

“ngie... anggie??”

“eh iya iya...” sadar

“lu kenapa? dari tadi kok bengong mulu sih? Lu mikirin apa?”

“ng.. ngk ada kok mids”

“ngie, kalau lu ada masalah cerita aja sama gw. Siapa tau gw bisa bantu” sambil menepuk pundak anggie

Hamids malah menawarkan padaku untuk bercerita padanya. Apa mungkin waktu benar2 sudah berpihak padaku? Apa mungkin ini waktunya aku harus mengatakan yang sejujur nya pada hamids? Baik lah mungkin ini saat ya.

“hmm baik lah gw akan cerita” sambil menunduk

“nah gitu dong” sembari minum

“mids, lu masih ingat kejadian di kelas itu?”

“di kelas? Yang mana?”

“itu, yang gw sempat menghapus keringat lu”

“ouh itu, iya iya gw ingat. Kelakuan lu yang aneh itu kan? Haha”

“iya aneh yah hehe, tapi dari keanehan itu sebenarnya benar mids” kemudian tertunduk

“benar maksud nya?” mulai heran

“ya... aku... aku... aku sayang banget sama kamu mids ><”

Kaget. Apa? Anggie sayang sama aku? Ngk mungkin, yang bener aja sih anggie sahabat karib ku ternyata memendam perasaan padaku. Akh! Apa ini? benar2 gila. Apa yang harus aku katakan. Aku sudah memiliki gre, dan gre begitu menyayangi ku. Tapi di sisi lain anggie sahabat karib ku memiliki perasaan yang sama seperti gre terhadap ku. Dunia ini seperti menertawakan ku, membuat ku begitu bingung apa yang harus aku lakukan. Kejadian itu ku kira hanya lelucon biasa tapi malah sebenarnya itu benar. Tuhan... apa yang harus aku lakukan?

“lu salah anggie, kenapa lu malah menyayangi gw?”

“aku ngk salah mids, ini benar semua ungkapan dari perasaan ku. Mids, ayo jawab. Apa kamu memiliki perasaan yang sama kepada ku?”

“ng.. ng... lu apa2an sih ngie?” kemudian berdiri

“mids, tolong beri jawaban itu?” berdiri dan menangkap tangan ku

“gw ngk bisa mids, maaf” kemudian ku pergi meninggalkan anggie

“hamids... hamids...” panggil anggie yang ternyata sudah menetes kan air mata nya

“kenapa kamu ngk mau jawab sekarang mids? Karena kamu udah punya gre?” teriak anggie yang kemudian mengaget kan ku seketika. aku pun menoleh kearah anggie yang masih terpaku melihat ku pergi, setelah mendengar anggie menanyakan hal seperti itu aku langsung pergi menutupi semua nya.

Ku pun berlari meninggalkan lapangan, namun perasaan ku begitu tak tega meninggalkan anggie sendirian di lapangan itu. Ingin rasanya aku kembali menemui nya disana. Tapi itu tidak mungkin, itu malah membuatku begitu bingung apa yang harus aku lakukan. Aku pun memilih untuk pulang sambil memikirkan anggie. Anggie maafin gw L

Mungkin hari ini begitu aneh buat ku. Kenapa perasaan aneh itu tiba2 muncul menghampiri ku. Apa tak ada pria lain saja yang bisa menemani anggie? Dan kenapa harus aku? Tak cukupkah hubungan spesial ku bersama gre ini berlangsung? Apakah harus ada orang ke dua. Ku tak mungkin melakukan itu semua. Aku sangat menyayangi gre, aku ngk mungkin ngedua in dia. Toh aku juga tak memiliki perasaan terhadap anggie. Akh! Semua membuat ku begitu pusing. Jalan mana yang harus ku pilih ku pun tidak tahu.

Malam kian larut, aku masih sibuk di depan layar laptop ku menikmati video permainan basket team favoritku. Hingga hp ku berdering bertanda ada pesan yang masuk. Ku lihat ternyata gre, ia mengatakan ia akan pulang esok hari. Yap sudah tepat satu minggu ia meninggalkan ku dan akhirnya besok dia akan pulang. Aku begitu bahagia ketika ia mengabarkan kepadaku.

Esok hari pun tiba. Aku sudah menunggu kedatangan gre di rumah nya. aku begitu bahagia, bahagia banget sudah seminggu aku tak bertemu gre. Lumayan lama ku menunggu akhirnya gre sampai di rumah. Ia melihat ku dan kemudian menghampiri ku. Ketika hendak bertemu aku dan gre saling berpelukan bertanda rasa rindu itu benar2 ada. Mama dan papa gre juga menyambut hangat atas kedatangan ku ke rumah mereka. Kemudian aku diajak gre menuju kamar nya.

“gre, gimana liburan kamu disana?”

“lumayan lah mids, bisa berkumpul keluarga2 disana. Tapi kadang aku suka kesepian karena ngak ada kamu L

“tapi sekarang kan aku udah ada di hadapan kamu”

“iya :D” sambil memelukku erat

“mids, selama aku tinggal kamu ngapain aja?” tanya gre

“yah main basket aja sih hehe”

“truss kamu ngk nakal kan?”

“ngk kok, mana mungkin aku nakal” sambil mencubit hidung gre.

“aaa... sakit tauk L” jawab gre sambil memegang hidung nya

“maaf deh maaf :D”

“masa iya sih mids kamu Cuma main basket terus, pasti ada kejadian seru kan? Cerita dong?”

Seketika aku terkaget mendengar ucapan gre. Apa maksud nya ia menanyakan hal seperti itu? Jangan sampai lah aku menceritakan kejadian waktu itu bersama anggie di lapangan.

“ng... ngk ada kejadian seru kok gre, lagian Cuma main basket doang haha”

“hmm iya deh”

Hari ini ku habiskan waktu bersama gre. Mendengar cerita nya ketika ia liburan di luar kota dan juga menceritakan acara keluarga nya itu. Senang ketika ia bercerita sambil tertawa. Aku melihat wajah nya begitu bahagia. Tertawa lepas. Aku harap tawa ini akan selalu ada buat ku. Walaupun badai menghadang kita berdua gre kita akan hadapi bersama.

Waktu kian bergulir hingga malam pun tiba. Aku memilih pulang dan berpamitan dengan orangtua gre. Tapi sebelum pulang aku memberitahu gre bahwa besok aku akan mengajak nya jalan2. Gre pun mengiyakan ajakan ku. Setelah itu akupun pulang.

Pagi pun tiba. Yap liburan ku hanya tinggal menghitung hari saja. Aku bergegas siap-siap untuk hangout bareng gre. Aku pun kemudian menjemput gre.

“kita mau kemana mids?”

“hmm aku mau ngajak kamu makan di restoran jepang. Kamu mau?”

“iya iya aku mau, kebetulan aku suka banget makanan jepang”

“ok deh :D”

Kami pun sampai di restoran jepang ini. segera memesan makanan yang kami sukai. sambil menunggu pesanan tiba aku dan gre saling bertatapan. Apa yang kami lakukan ini benar2 aneh. Padahal ini di tempat umum loh, masih sempat nya juga bertatap-tatapan gitu XD. Makanan yang kami pesan pun tiba, kami menikmati setiap makanan yang sudah kami pesan. Tak lama kemudian seseorang menemui aku dan gre.

“hai mids, hai gre” sapa anggie yang baru tiba

“eh anggie? Kamu makan disini juga?” Tanya gre

“iya, tuh aku bareng mama papa sih. Pas selesai pesen makanan aku ngelihat kalian berdua disini :D”

Aku kaget melihat anggie disini. Aku tertunduk dan tak berani melihat wajah anggie saat itu. Aku memilih menghabiskan makanan ku yang masih ada ini. sempat gugup melihat anggie disini, tapi aku mencoba untuk menyembunyi kan kegugupan ku.

“mids, sapa dulu dong temen kamu ini” sambil memukul tangan ku

“eh i.ii iya, hai juga ngie” sambil melihat wajah nya sejenak terus menunduk kembali

Hamids melihat ku begitu aneh. Ia seakan menutupi semua kejadian itu. Mungkin benar pertanyaan yang kulontar kan saat itu yang hanya basa basi semata ternyata benar. Hamids memiliki perasaan dengan gre. Tapi apa salah nya hamids juga membagi sayang nya kepadaku. Seakan hanya untuk gre sajakah sayang nya itu? Seandainya waktu bisa ku putar ku akan mengatakan perasaan ini sebelum gre menyayangi hamids.

“hmm kalau gitu aku balik dulu yah, udah di tungguin mama papa”

“ouh ya udah deh J

“bye J

“bye juga anggie J” jawab gre

Aku sedari tadi hanya diam dan tertunduk, ku biarkan saja gre dan anggie ngobrol. Dari pada aku gabung itu hanya akan mempersulit diriku untuk memikirkan perasaan anggie padaku.

“mids, kamu kenapa?”

“ng.. ngak papa kok gre” jawab ku gugup

“yuk kita balik” lanjut ku

“cepet banget mids?”

“eem...ee.. ini gre aku lupa, tugas ku belum selesai. Jadi aku harus segera ngerjain nya, ntar kenapa omel sama guru nya” jawab ku berbohong

“ouh ya udah deh”

Aku dan gre pun pulang. Selama dalam perjalanan aku begitu seperti orang cengo. Terkadang gre bertanya kepada ku dan aku hanya menjawab iya. Aku juga di protes kenapa menjawab hanya sekedar iya. Sampai lah aku dirumah, sebelum nya aku mengantar gre dulu. Di rumah tepat nya di kamar aku seakan tak bisa lagi mengerti perasaan yang datang menghampiri anggie. Segitu kah perasaan ia padaku sehingga menginginkan aku menyayangi nya? kepala ku seakan mau pecah. Pilihan yang benar-benar tak bisa ku tentukan. Ku tak bisa membuat salah satu dari mereka bersedih. Oh tuhan... seandainya saja tidak ada hubungan ini, mungkin aku tidak akan pernah merasakan hal sesulit ini.

Yap hari pertama masuk sekolah pun tiba. Kini aku duduk di kelas 3 SMA. Begitu juga dengan gre. Waktu terasa begitu cepat, seakan waktu ini bisa ku langkahi dengan cepat berharap gre tetap bersama ku selamanya. Namun satu hal yang tak kubayangkan sebelum nya dan belum ku selesaikan. Anggie, sahabat karib ku, teman seteam basket ku dia memiliki perasaan padaku. Sulit rasanya aku harus mengatakan apa, padahal aku setiap hari bertemu dengan nya. itu membuat ku tak tentu arah.

Hari pertama sekolah tak begitu aktif, jadwal pulang pun lebih awal. Aku memilih ke gor samping sekolah untuk bermain basket. Yah gor ini kosong, hanya ada aku yang sedang asik bermain basket. Hanya terdengar dentuman suara basket yang ku hentak kan ke lantai. Terkadang ketika ku shoot ke ring basket bola nya malah meleset, aku begitu tidak fokus saat ini. semenjak anggie mengatakan perasaan itu aku benar2 bingung. Apa yang harus aku lakukan.
“aaarghhh!!!! Apa yang terjadi padaku!!!” teriak ku sambil menghempas kan bola basket kelantai dengan keras nya kemudian terduduk memeluk lututku. Menyembunyikan wajah yang penuh keringat ini. apa yang harus ku perbuat. Anggie seakan membuat ku benar2 bingung, setiap kali ia bertemu dengan ku mata nya selalu berharap menginginkan ku. Apa aku harus menolak ia mentah2? Itu tidak mungkin. Sama saja aku menyakiti perasaan nya.

“maaf udah buat kamu seperti ini mids” kata anggie yang datang menemui ku di gor

Seketika aku menegakkan kepala ku dan melihat kearahnya. “kamu ngak salah ngie, kenapa harus minta maaf”

“seandainya perasaan ini ku utaran dulu mids, mungkin aku yang pertama sebelum gre” jawab anggie yang sudah menitihkan air matanya

Kemudian ku berdiri dan mendekati anggie “ngie, coba lah untuk mencintai pria lain. Aku bukan masa depan yang bisa membuat mu bahagia”

“tapi aku merasa aku selalu bahagia setiap ada di samping kamu mids :’(“

“tapi aku ngak bisa ngie”

“mids, sedikit aja.sayangi aku seperti kamu menyayangi gre :’(“

“maaf ngie, aku ngak bisa lakuin itu, aku sangat menyayangi gre”

“ayo lah mids” sambil menggengam tangan ku penuh harap

Seketika ku lepas kan genggaman itu “maaf ngie, aku ngk bisa J

Anggie terus menangis di hadapan ku, tak tega aku melihat nya nangis terus hanya karena ku. Salah ku sudah begitu menolaknya. Kemudian ku hapus air matanya dan kemudian ku peluk untuk menenangkan nya.

“hamids!” teriak seseorang memanggil nama ku

Seketika aku kaget dan cepat2 melepaskan pelukan ku terhadap anggie. Ternyata gre, apa yang sedang ia lakukan disini? Apa dia mendengar percakapan ku dengan anggie? Ah mampus.

“ge.. ge.. gre??” gugup

“aku ngk nyangka sama kamu mids” mata gre mulai berkaca-kaca

Kemudian berlari mendekati gre “itu tidak seperti yang kamu lihat gre”

“udah lah mids :’(“ kemudian pergi meninggalkan ku

Kemudian ku kejar gre dan menangkap tangan nya “mau kemana?”

“akh!! Aku kecewa sama kamu mids :’(” kemudian menghempaskan tangan ku dan pergi


Apa yang terjadi dengan hubungan Gre dan Hamids? Akankah hamids bisa mempercayai Gre sebenarnya itu hanya salah paham? Tunggu kelanjutan nya^^


~Bersambung...



-----------------------------------------------

haii baru ngepost nih, udah lama menunggu yah? maaf nih lagi sibuk kuliah jadi ngepost nya agak lama :( banyak yang pengen VeNal ada lagi? ntar deh di buatin lagi hehe tapi sabar yah, waktu saya juga sedikit buat nulis FF ini, mohon di maklumi yah :D 
gimana dengan part ini? maaf nih kalau agak aneh, masih bingung aja mau ngelanjutin ceritanya gimana -,- yang jelas di tunggu kritik dan saran nya yah^^
Terima Kasih sudah membaca :)

2 komentar:

  1. Keren thor .. venal nya di tunggu

    BalasHapus
  2. Cakep Thor... Ntar di adain manda nya lg yg suka ma hamids thor kek nya gemana getohh .. Trus Gre deket ma Sammy *eh Shani ato Mario *eh Desy biar si hamids kapok 😂😂😂😂 *imajinason

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com