Photography of Love (5)
“heeh -,- maceeetttt” *bete
“sabar nal, nama nya juga jakarta”
Ku tundukkan kepala ku diatas stir mobil. Macet2
gini bikin setress, di tambah lagi kerjaan makin numpuk di kantor.belum lagi
aku harus mengerjakan perintah yang di berikan mama ve 3 hari yang lalu. kini
pikiran ku ngk karuan, sengaja tak kulihat kan raut wajah penuh ke khawatiran
ku kepada ve. cukuplah hanya aku dan mama yang tau. Jujur saja aku ingin
sendiri hari ini, memikir kan semua yang akan terjadi padaku nanti nya. Tapi
itu tak semudah yang ku bayangkan, ve satu apartement dengan ku, mana mungkin
aku mengusir nya. Malah nantinya dia marah dan curiga kepada ku.
“nal? Kamu ngk papa?”
“iyah gpp kok ve”
“tapi kamu lelah gitu, biar aku aja yang nyetir”
“ngk ve, aku masih kuat kok. Lagian tinggal beberapa
km lagi kita nyampe apartement”
“ya sudah, yang jelas kamu bawa nya hati2”
Setelah 1 jam lebih kami menikmati suntuk nya macet
ketika pulang kantor akhirnya terbayar sudah dengan membaringkan tubuh ku di
atas kasur ini. mata ku terpejam sejenak menenang kan fikiran ku saat ini. yah
lelah...lelah banget, tak biasa nya aku selelah ini. apa semua ini karena
pengaruh ucapan mama saat itu “mama mau jodohin ve sama anak temen mama. Tolong
yah nal J” kata2 itu selalu terngiang2 di benak ku.
“nal, kamu mandi dulu gih baru tidur”
“iya ve” jawab ku lesu
“kamu bener2 gpp nal? Dari kemarin aku lihat kamu
lemes gitu”
“aku ngk papa ve, efek kerjaan banyak nih” *menutupi
semua kegundahan ku
Malam mulai larut, mata ku tak bisa mengatakan untuk
terpejam. Mencoba untuk tidur, tapi tak bisa, mungkin malam ini aku insomnia.
Ku lihat ve yang tidur nyenyak, ku tarik selimut hingga menutupi badan nya agar
ia tak kedinginan. “ve, kalau saja dunia ini tak melarang kita untuk bersama,
mungkin semua tak akan seperti ini” kata ku memandangi wajah ve yang tertidur
pulas.
Ku pun pergi menuju balkon apartement, ku hirup
dingin nya angin malam yang sudah larut ini. jalanan yang mulai renggang akan
pengemudi, membuat suasana tenang dan damai. Ku duduk menghadap langit gelap
penuh bintang-bintang ini. tak sadar air mata jatuh ke pipi ku. Tangis sesak di
dada membuat ku ingin teriak saat itu juga, tapi hal itu kuurungkan karena
takut ve akan terbangun dari tidur nya.
“tuhan... kenapa semua bisa terjadi? Mama ve akan
menjodoh kan ve dengan lelaki pilihan nya, dan aku? Aku sebagai cupid yang
membuat ve akan berjodoh dengan lelaki itu. Tuhan... sakit yang ku rasakan
benar2 sesak, apa aku harus merelakan ve bersanding dengan pria lain. Tapi aku
sudah berjanji pada nya untuk selalu berada di samping nya. Beri aku jawaban
atas semua pertanyaan ini tuhan, jika aku harus merelakan ia bersanding dengan
pria lain berilah aku kesempatan untuk terakhir kali nya menyayangi nya” deras
air mata bercucuran di pipi ku.wajah memerah terpancar jelas di wajah ku.
“kinal?” suara panggilan itu menyadar kan ku dari
kepiluan hati. Cepat2 ku hapus air mata ini agar ve tak melihat nya.
“i.. i..iya ve” ku balikkan badan ku melihat ve
“kamu belum tidur?”
“belum ve, aku belum ngantuk”
“kamu kenapa disitu nal? Kan dingin, ntar kamu masuk
angin lagi” ve menarik tangan ku dan kemudian menutup pintu balkon apartement
ku.
Sambil masuk menuju tempat tidur, lagi2 air mata ku
jatuh. Membayangkan betapa perhatian nya ia padaku. Ve, apa ini cara kau
menghukum ku agar aku tidak meninggalkan mu demi pria lain? Ve, tolong jangan
lepaskan sayang mu ini kepada pria lain T_T
“nal, kamu kenapa nangis?”
“aku dingin ve :”(“
“haha kamu ini, dingin aja sampe nangis gitu” kata
ve yang kemudian membersihkan air mata ku dengan jari lembut nya.
“sekarang kita tidur yah” ku lihat wajah nya yang
penuh perhatian terhadap ku. Kemudian kami terbaring bersama di atas ranjang.
Ku tatap penuh mata ve yang indah bak bidadari dari surga.
“masih dingin nal?”
Jawab ku menganggung penuh harap. Saat itu juga ve
memelukku kemudian ia membelai rambut ku. Seperti anak dan ibu. Aah ve benar2
memiliki jiwa keibuan, beruntung lah pria yang mendapat kan ve. lama kelamaan
kami berdua tertidur bersamaan dalam keadaan berpelukan. Hangat tubuh nya
membuat ku nyenyak tertidur.
######################
“hoaam....” ku terbangun dari nyenyak tidur ku malam
tadi. Ku lihat di meja telah tersedia sarapan pagi untuk ku. Sudah pasti ve
yang menyiapkan sarapan untuk ku. Tapi aku merasa apartement ini terasa sepi.
Kemana ve? ku lihat di sekeliling ku dan mata ku terhenti di bawah piring
sarapan ku, ada kertas terselip. Pasti di situ ada pesan dari ve. sesegara
mungkin ku baca isi surat itu.
Nal, aku pulang ke rumah pagi ini. tadi malam aku
lupa ngasih tau kamu kalau aku bakalan pulang. Mama minta temenin aku untuk
menemui sahabat mama di bandung selama 4 hari. Maaf aku ngk izin sama kamu
langsung, aku ngk mau ganggu tidur kamu tadi. Oiya, jangan lupa di makan
sarapan nya yah, hari ini hari minggu gunakan waktu ini untuk istirahat yah.
Jangan nakal. Love you :*
Begitulah isi surat yang di titipkan ve untuk ku.
Dia pergi ke bandung? Bersama mama? Dengan alasan temenin mama bertemu sahabat
mama nya? Sejenak aku berfikir. Maksud nya apa? Seketika hp ku berdering.
Ternyata mama ve menelfon ku. Ia mengatakan pergi ke bandung bersama ve untuk
bertemu dengan lelaki yang sempat di kenalkan mama dengan ku. Aaarggh!!!
Ternyata mama benar2 melakukan nya, tidaakkk!! Ini awal dimana aku dan ve akan
berpisah. Apa yang harus aku lakukan?
“ve... kamu tega sama aku? T_T”
Ting nong... bel apartement ku berbunyi. Sesegera ku
buka pintu itu, pasti itu ve. ia tidak jadi ke bandung. Tapi perkiraan ku
salah,ternyata yang datang bukan ve, melainkan tata membawa kotak makanan
berwarna biru untuk ku.
“pagi nal J”
“pagi juga ta”
“baru bangun yah?”
“iya nih, ada apa kamu kesini ta?”
“ngk ada sih, Cuma mau ngasih sarapan ini buat kamu”
“oh iya makasih yah”
“apartement kamu nyaman juga yah, aku suka. Interior
nya bagus”
“iya ini ve yang mendesain. Tema yang ngk
membosankan”
“oh ve yang mendesain, bagus”
Ku hanya bersikap santai dan dingin dengan tata.
Bagaimana dia bisa tau kalau saat ini aku lagi sendirian di apartemet. Apa ve
yang memberitahu nya? Aah apa aku ini, aku malah berburuk sangka terhadap ve.
“nal, malam ini kamu sibuk ngak?”
“ngak. Kenapa?”
“temenin aku ke acara launching cafe temen aku yuk”
“hmm tapi...”
“ayolah nal, aku ngak ada temen buat kesana”
Tata malah memaksa ku. Dengan terpaksa ku iya kan
ajakan nya. Yah gpp lah itung2 refreshing otak dari segala kegundahan hatiku.
Lagian juga tata ngk ada hubungan apa2 sama ku, jadi tak ada yang perlu di
curigai.
#####################
Aku dan tata sampai di acara launching nya. Kami duduk
di belakang, yah karena ramai jadi kami hanya mendapat tempat di meja bagian
belakang. Kami menikmati setiap acara yang di berikan. Hmm acara nya lumayan
juga, ngk ngebosenin. Larut dengan suasana pesta, aku tak menyadari ve sudah
beberapa kali menelfon ku. Aku sibuk mengobrol bersama tata, hingga ntah kenapa
obrolan kami sampai pada tahap serius.
“kinal”
“iya ta”
“hmm jujur yah selama aku kenal kamu aku ngerasa
nyaman setiap berada di samping kamu”
“ughh!!” seketika ku tersedak minuman yang sedang kuminum
mendengar pernyataan tata. “maksud kamu ta?” lanjut ku
“aku.., aku.. aku ngerasa, aku tuh sayang sama kamu”
“sayang? Sayang dalam arti apa?”
“yaah sayang melebihi sahabat”
“maksud kamu apa ta?” *mulai panik
“yah kita seperti sepasang kekasih gitu”
“ehm... ta aku ke toilet dulu yah” *tergesa-gesa
“i..i..ya” heran melihat tingkah ku
Dug! Ku pukul dinding dengan tangan kanan ku. Kenapa
ini? apa yang terjadi dengan dunia ini, dunia seperti menghukum ku. Perasaan
terlarang tiba2 datang kepada ku. Tak cukup kah perasaan terlarang ini hanya
aku dan ve rasakan. Saat itu juga buka hp ku yang dari tadi tak ku hirau kan,
ternyata ve telah menelfon ku sebanyak 5 kali. Aah ve menelfon ku, kenapa tak
ku angkat. Aku bodoh, aku larut dalam suasana pesta ini. aku pun larut dalam
obrolan serius bersama tata. Tuhan... maafkan aku. Tanpa basa-basi lagi aku
keluar dari toliet dan langsung menemui tata.
“ta ayo kita pulang”
“loh nal, acara nya kan belum selesai”
“besok aku masuk kantor, jadi ngk bisa sampai larut
disini”
“baik lah”
Dalam perjalanan pulang aku hanya terdiam, merenung
& meratapi kelalaian ku saat ini. ku pukul stir mobil yang sedang ku
kendarai. Sampai aku tak memperdulikan ada tata di sebelah ku.
“kamu kenapa nal?”
“gpp” jawab ku dingin
“ta udah sampai”
“makasih yah udah temenin aku”
“iya sama2”
Jawabku pada tata dengan sikap dingin. Bodo dia akan
marah padaku. Aku ngk peduli, aku hanya peduli dengan ve. aakhh pasti ve marah
padaku. Ku pun melajukan mobil ku hingga kecepatan yang tak ku sadari. Hingga
akhirnya aku sampai di apartement. Di apartement ku coba untuk kembali menelfon
ve, tapi tak ada satupun jawaban. Sms, line, whatsapp tak ada satupun balasan
dari nya. Yap kini malam ku sepi sunyi, tak ada ve di samping ku. Biasanya setiap
malam kami selalu bersama menghabiskan waktu malam.
Pagi hari di kantor, aku hanya 4L (lesu, letih,
lelah, lunglai) semenjak kejadian beberapa hari yang lalu. tak ada semangat ku
buat bekerja. Hingga sampai aku di protes oleh bos dengan menurun nya kinerja
ku saat ini. akhh!! Semua pikiran ini meracuni pekerjaan ku. Tak ku sangka
semua akan menjadi rumit begini.
“nal, kamu ngak papa?” tanya melody yang datang
menemui ku membawa file kantor
“iyah, aku ngk papa teh” jawab ku lesu
“hari ini ve ngk masuk kantor?”
“ngk teh, dia izin kantor”
“hmm begitu yah. Kamu ada masalah yah sama ve?”
tanya melody kemudian duduk di depan meja ku
“aaaaargg!! Sepertinya begitu teh L”
“kamu sih, udah di bilangin jangan buat dia kecewa”
“yah abisnya gimana lagi teh, tadi malam itu aku
larut dalam pesta -,-“
“hmm kamu harus selesai kan masalah ini sendiri nal,
teteh ngk mau bantuin. Ya udh teteh mau balik ke ruagan lagi”
“teh.. teteh...” yaelah... jahat banget mah teteh
sama aku T_T. Truss sekarang apa yang harus aku lakukan? Aarrgg!!! Pertanyaan
ini selalu muter2 di pikiran ku. Hari ini benar2 ngk bisa fokus dalam kerjaan.
Sampai sore begini pun aku masih berkutat dengan pekerjaan kantor yang tak
kunjung selesai karena pikiran ku yang tak karuan.
Pagi kembali tiba, yah hari ini ve masih izin masuk
kantor. Tinggal 1 hari lagi dia akan balik ke jakarta bersama mama nya. Berita
apa yang akan aku dengar dari mulut nya? Apakah ia menerima pria itu atau malah
menolak nya. Ku rasa ve tak mungkin menolaknya, ve kan sayang banget sama mama
nya, mana mungkin dia menolak permintaan mama nya.
Hari ini badan ku benar2 tak tahan buat beraktifitas
dan akhirnya aku di berikan izin dari bos untuk istirahat hari ini. ku pulang
dengan diantar oleh teh melody ke apartement.
“nal, kamu kok sampe sakit gini sih?”
“pikiran teh, pikiran ini benar2 membuat ku sakit.
kerjaan kantor, ini itu, belum lagi ve dan tata”
“tata? Kenapa dia?”
“teh, asal teteh tau yah tata memendam perasaan sama
aku teh”
“hah?? Yang bener kamu?”
“bener, aku bingung harus ngapain? Dia terlalu baik
sama aku teh”
“haha kinal kinal, apa sih yang menarik dari kamu?
Teteh bingung xD”
“teteh mah gitu -_-“
“haha abis nya, hidup kamu sulit banget nal.
Melakukan sesuatu hubungan yang di tentang bumi, dan sekarang perasaan lain
muncul dengan wanita berbeda. Haduuh haduuh...”
“teteh kesini mau nganter aku pulang atau mau
ketawain aku? -,-“
“nganterin kamu lah, ya udh teteh balik dulu.”
“ngak kasih saran gitu teh buat menyelesaikan
masalah aku?”
“selesaikan sendiri nal, ngk ada di dunia ini yang
ngk bisa di selesaikan dengan sendiri. Kecuali kamu benar2 sudah lelah baru
teteh bantu”
Huftt hari yang membosan kan, tak ada ve. sunyi sepi
ini apartement -,- apakah ve masih marah padaku? Ku pun mencoba untuk
menghubungi nya kembali. Sama saja, tak ada satupun jawaban yang ku dapat. Lama
kelamaan ku tertidur lelap di atas ranjang empuk hingga sampai ku terbangun di
jam 7 malam. Bangun, cuci muka dan bersih2 kemudian ku menuju dapur untuk
menggambil segelas air. Ketika hendak menuju dapur, bel apartement ku berbunyi.
Siapa lah yang mengusik ketenangan ku saja. Kemudian ku buka pintu nya,
“malam kinal”
“tata, ngapain kesini?”
“aku dengar kamu sakit, jadi aku mau jenguk kamu.
Nih aku bawain buah2an”
“makasih, tapi aku sudah lumayan mendingan kok”
“syukur lah” jawab tata sambil mengecek suhu badan
ku dengan tangan nya ke jidat ku. Apa ini? malah pegang2 segala -,-
“masuk deh” kemudian kami pun duduk saling
berhadapan.
“nal, hmm apaa tanggapan kamu dengan pernyataan aku
kemarin malam itu?”
“heh?? Kenapa kamu membas nya lagi?”
“ya aku penasaran nal, apa kamu juga merasakan hal
yang sama seperti ku?”
“tata... kenapa kamu memiliki perasaan sama aku?
Kamu itu cantik pinter, kenapa ngk mencari pasangan normal saja?”
“awalnya gitu nal, tapi ngk tau kenapa aku selalu
merasa nyaman kalau dekat sama kamu”
“tapi ta...” seketika mulut ku terhenti, teringat
dengan hubungan ku dengan ve
“tapi apa nal? Karena kamu udah punya ve?”
Seketika ku terkaget dengan pertanyaan itu. “hah??
Dari mana kamu tau aku punya hubungan dengan ve?”
“kamu ngak perlu tau nal. Yang jelas kamu itu
beruntung dapetin ve, dia wanita yang baik, cantik, pinter dan memiliki jiwa
keibuan”
“yah kamu benar ta”
“tapi nal, coba lah buka sedikit hati mu untuk aku”
mata tata yang mulai berkaca-kaca penuh harap
Tuhan apa yang harus aku lakukan? Dua wanita ini
benar2 membuat ku semakin gila. Mana yang harus ku pilih. Disisi lain ve sudah
berhubungan dengan ku, sedangkan tata? Dia sudah baik sekali dengan ku. Apa aku
harus menerima perasaan nya dan mencoba menimbulkan perasaan yang sama terhadap
tata? Atau mungkin ini cara mu tuhan membuat aku dan ve agar berpisah.
Air mata tata jatuh ke pipi nya, tak tega ku melihat
wanita secantik nya nangis karena ku. Saat itu juga ku hapus air mata nya
dengan jari ku dan kemudian menenangkan nya. Namun saat itu juga...
“oohh... jadi ini maksudnya”
“ve?” kaget sangat ku melihat ve tengah berdiri di
depan pintu membawa koper.
“ve,kamu sudah pulang?” sambil menemui ve di depan
pintu
“maksud kamu apa nal? Kamu udah ngk sayang lagi sama
aku? Aku udah bela2in pulang lebih awal demi kamu, kamu malah seperti ini!”
mata ve mulai berkaca-kaca
“aku masih sayang kamu ve, yang kamu lihat tadi
hanya salah paham”
“ngk, aku ngk mau denger lagi” pergi dengan air mata
yang bercucuran
“ve...” kutarik tangan nya untuk menghentikannya
pergi”
*plakk* tamparan perih melayang ke pipi kanan ku.
Tak kusangka ve tega melakukan ini padaku. Dia benar2 terbakar cemburu. Ku
hanya melihat ve yang jalan meninggalkan ku. Ku pun masuk ke apartement dengan
wajah tertunduk, kecewa sangat. Ku duduk di sofa sambil menutupi wajah ku
dengan kedua telapak tangan ku.
“nal, kamu ngak papa?”
“ta, lebih baik kamu tinggalin aku sendirian”
“tapi nal”
“ta, tolong lah”
Tata hanya melihat ku dengan perasaan sedih.
Kemudian ia menyentuh pundak ku untuk menenangkan ku. Dengan refleks nya ku
hempaskan tangan nya. “ta, tolong tinggalin aku!!” *dengan nada membentak* saat
itu juga tata pergi dengan bercucuran air mata.
Sakit, sesak didada. Itu yang ku rasakan saat ini.
dua wanita yang menyayangi ku tega ku buat mereka menangis akibat kecerobohan
ku. Dengan sendirinya air mata ku jatuh tak terbendung lagi. Menangis dan terus
menangis. Malam ini malam yang benar2 pilu. Aku, ve dan tata menangis bersama.
Ingin rasanya ku akhiri hidup ini, biar tak ada lagi masalah yang benar2 membelit
otak ku.
-----------------------------
haii kembali lagi nih, share yang part 5 nya. cepet yah haha yah abisnya lagi libur jadi FF ini bisa selesai dengn cepat. mungkin FF ini bentar lagi bakalan selesai, mau di kejar untuk cepat selesai karena mau fokus ke kuliah dulu hehe. maaf kalo sedikit agak ngaco yah cerita nya wkwk.
terima kasih yang sudah membaca^^ kritik dan saran sangat di perlukan untuk memperbaiki FF selanjutnya.
Caution: Cerita ini hanya FIKTIF, NOT REAL
next
BalasHapusHuaaaa Kinal Di tampar pemirsah saya sedih membayangkannya :'( ... Keren thor
BalasHapus