Chapter
2
8 Missions of a Dream
“I do for mom”
“emang
jam berapa kak?” tanya shania
“jam
6 lewat 10 tuh” jawab melody
“haaaaaaaaaa
:O” teriak nabilah & shania
Nabilah
& shania pun loncat dari tempat tidur mereka dan bergegas menuju ke kamar
mandi. Mereka sangat terburu-buru karena takut terlambat. Shania & nabilah
pun sampai di sekolah, mereka berdua langsung menuju ke ruang kelas. Pelajaran
pertama di mulai.
“hari
ini kita akan mempelajari yang nama nya resensi buku, sebelum itu kalian harus
ke perpustakaan untuk mengambil buku apa yang akan kalian resensi, dan satu
lagi resensi ini di lakukan bersama teman sebangku” kata guru bahasa indonesia
nabilah & shania.
Shania
& nabilah pun pergi menuju perpustakaan, mereka mengambil satu buku untuk
di resensi. Kemudian mereka kembali ke kelas.
“shan,
misi kita kali ini apa?” tanya nabilah berbisik
“ngak
tau bil, belum ada tanda tanda” jawab shania berbisik sembari mendengarkan guru
menerangkan
“ok...
kalian sudah mengerti? Sekarang kalian mulai meresensi buku yang telah kalian
ambil di perpustakaan tadi. Selamat bekerja!” kata guru bahasa indonesia
tersebut.
Nabilah
& shania kemudian memulai mengerjakan tugas yang di berikan, ketika hendak
membuka buku tersebut sehelai kertas terselip di beberapa lembaran terakhir
buku tersebut. nabilah langsung mengambil dan membaca nya dengan penasaran.
“universitas
admajaya. Seorang pria. Fakultas ekonomi” kata nabilah membaca kertas tersebut
“maksud
nya apa tuh?” tanya shania
“ngak
tau shan, gw aja juga bingung” jawab nabilah
“apa
jangan-jangan itu petunjuk?” kata shania
“ada
apa, shania nabilah. Kenapa kalian belum memulai resensi nya?” tanya guru
tersebut mengagetkan mereka berdua
“uumm....
itu buk tadi kita bingung mau mulai resensi nya dari mana. Tapi sekarang udah
tau kok buk” jawab shania gugup
“ya
sudah, lanjutkan” jawab guru tersebut
“pfttt...”
hembusan nafas lega nabilah & shania
Jam
istirahat pun tiba. Mereka berdua kini memikirkan apa maksud dari sehelai
kertas itu.
“gw
yakin bil, pasti ini petunjuk buat kita” kata shania
“hmm...
truss kalo ini petunjuk, kita mulai dari mana dulu?” tanya nabilah
“dari
awal kalimat, dia bilang Universitas Admajaya. Berarti kia mulai dari
universitas itu” jawab shania
“itu
universitas dimana shan? Pernah denger sih nama nya” tanya nabilah
“gw
pernah denger juga, tapi lupa dimana” jawab shania
Mereka
berdua terdiam sejenak dan berfikir. Dan tiba tiba saja...
“naaaah................”
kata shania & nabilah
“kak
melody” kata shania & nabilah berbarengan
#############################
“kak
melodyyyyy....” teriak nabilah dengan suara melebihi toa mesjid -,-
“woy
nabilah, kecilin dikit kenapa suara lu, budeg telinga gw -__-” kata shania
“hehe
sorry shan, gw lagi semangat nih” jawab nabilah semeringah
“ya
deh... ya deh...” kata shania
“kak
ve, kak melody mana?” tanya shania
“tuh
di dapur” jawab ve penghuni kostan ini sambil membaca majalah
Nabilah
& shania bergegas menuju dapur. Melody yang sedang asik membuat kue tiba
tiba saja di datangi dua gadis pecicilan ini xD.
“kak
melody...” panggil shania
“eh
shania nabilah” jawab melody sambil mengaduk adonan kue
“kakak
lagi ngapain?” tanya nabilah
“oh
ini lagi buat kue” jawab melody
“buat
kue? Tumben? Emang ada apa kak?” tanya nabilah lagi
“ntar
malem temen temen kakak mau ke sini, jadi kakak buatin kue, dari pada beli kan
mahal, uang nya juga sayang hihihi” jawab melody yang masih sibuk dengan
menggocok adonan kue
“oiya,
kalian ada keperluan sama kakak?” tanya melody lanjutnya
“oh
ini kak, kakak kenal seorang pria dia di fakultas ekonomi? satu kampus kok sama
kakak” tanya nabilah
“hahaha
kamu nanya apa sih de? Kakak ngak ngerti, di fakultas ekonomi cowok nya banyak
de” jawab melody tersenyum
“laaah...
elu sih bil, masa nanya nya kaya begitu -,-“ kata shania berbisik ke nabilah
“yaah...
abis mau nanya gimana? Petunjuk nya kan gitu” jawab nabilah
“petunjuk
apa de?” tanya melody heran
“eee...
oh ngak ada kok kak hehe” jawab shania gugup
“iya,
ngak ada kok kak” jawab nabilah menutup rahasia petunjuk tersebut dari melody
TIIING!!!
Suara mikrowave berbunyi menandakan kue sudah matang. Melody mengambil kue
tersebut dan menyajikan nya di atas meja makan. Nabilah & shania yang masih
berada di dapur hanya melihat kelezatan kue itu sambil memainkan lidah mereka.
“looh...
kalian kenapa? Mau? Ya udah ambil aja, tapi kakak potongin dulu yah” kata
melody
“oh
ngak kok kak, itu buat temen temen kakak aja, lagi pula kakak kan Cuma buat
satu, ntar abis lagi sama kita hehehe” jawab shania
“laaa...
gpp kok, ambil aja” kata melody menyodorkan 2 potong kue
“shan,
gw ambil yah. Ngiler gw sama kue kak melody. Yah yah...” kata nabilah menggoda
shania
“tapi
bil....” belum selesai menyelesaikan omongan nya nabilah sudah pergi ke kamar
nya sambil mengambil 2 potong kue tersebut
“makasih
kak kue nya” kata nabilah berteriak yang sudah meninggalkan shania di dapur
“kalau
gitu shania ke kamar dulu ya kak” kata shania
“iya...
hihi dasar mereka” kata melody menggeleng gelengkan kepala nya
############################
Malam
pun tiba teman teman melody sudah berada di kostan nya. Mereka saling mengobrol
dan saling becandaan, dari kejauhan nabilah yang berada di ruang keluarga
mengintip intip apa yang terjadi di ruang tamu. Ia melihat seorang pria yang
hanya terdiam mengikuti alur obrolan melody dan teman temanya. Nabilah heran
melihat pria tersebut dan tiba tiba saja ia di kagetkan oleh shania.
“hey
nabilah!!!” kata shania mengagetkan nabilah
“haaaa....
dasar lu shania buat gw kaget aja” jawab nabilah bete
“haha
abis nya lu serius banget intip intip temen temen kak melody, lu mau cari pacar
ya?” canda shania
“idiiihh...
ngak ye” jawab nabilah. “eh shan, coba lihat deh cowok yang duduk di dekat guci
itu” kata nabilah lagi menunjuk ke arah pria itu
“iya
gw lihat, kenapa?” tanya shania
“tadi
siang pria itu ada di mimpi gw” jawab
nabilah
“hahh?
Yang bener lu bil?” tanya shania penasaran
“iya
bener kok, tapi pria itu kelihatan banyak pikiran shan. Sesuatu menimpa
keluarganya” jelas nabilah lagi
“apa
jangan jangan ini petunjuk?” kata shania
“bisa
jadi shan, soal nya di mimpi itu gw bisa baca pikiran nya” jawab nabilah
#########################
Keesokan
harinya nabilah & shania pergi joging di hari minggu. Mereka selalu joging
di area taman yang sering di kunjungi para pe-joging. Pikiran shania mulai di
hitari dengan pikiran yang aneh, sesuatu hal akan terjadi di taman ini. shania
mulai heran dan penasaran, ia menarik nabilah menuju tempat duduk yang berada
di bawah pohon rindang.
“apaan
sih shan?” tanya nabilah
“pikiran
gw bil, sesuatu akan terjadi di taman ini” jawab shania
“masa
sih? Disini biasa biasa aja kok. Ngk ada yang aneh” kata nabilah sambil melihat
sekitaran taman yang ramai dengan pengunjung
“tapi
bil, pikiran ini selalu menghitari otak gw” jawab shania bingung
“hmm...”
nabilah mulai kebingungan
Tiba tiba
saja terdengar suara teriakan minta tolong dari kejauhan. Teriakan itu
mengagetkan nabilah & shania. Badan mereka
tegak seperti ada yang menarik mereka. Mereka berduapun berlari menuju sumber
suara tersebut. Ternyata seorang ibu ibu yang abis kecopetan dan tangan nya
yang berlumuran darah seperti tersayat benda tajam. Tak memikirkan hal apapun
nabilah & shania berlari berpencar mencari pria tersebut. masyarakat yang
mencoba mencari pencopet tersebut kehilangan jejak dan memilih tidak mencari
pecopet tersebut. namun shania & nabilah tetap mencari. Sampai mereka
kehilangan jejak.
“gimana
shan ketemu?” tanya nabilah ngos ngos-an
“huftt
ngak bil, pencopetnya cepat banget larinya, udah kayak pelari profesional aja”
kata shania sembari mengusap keringat nya
“kalau
gitu kita pulang aja yuk, capek gw” kata nabilah
“ya
udah yuk” jawab shania
Ketika
di perjalanan pikiran shania mulai berfikir aneh. Pikiran nya membuat firasat
nya menuju kesuatu tempat. Nabilah yang bersama nya melihat shania dengan
pandangan aneh. Kemana shania pergi ia selalu mengikuti nya. Beberapa meter
berjalan sampailah shania & nabilah di suatu rumah kecil. Nabilah menatap
aneh rumah tersebut. semua kekuatan yang dimiliki shania dan nabilah kini
bekerja. Tak sengaja shania & nabilah mendengar percakapan di dalam rumah
tersebut, terdengar suara batuk yang parah dan tangisan seorang anak kecil.
“bu,
ini obat & makanan buat ibu” kata seorang pria
“kamu
dapat obat & makan ini dari mana?” tanya seorang ibu tersebut
“ibu
tak perlu tahu aku dapat semua ini dari mana, yang jelas ibu makan & minum
obat dulu” kata pria tersebut
“apa
kamu mencopet lagi nak?” tanya ibu itu menatap mata pria tersebut
“eee....
sudah lah bu, jangan tanya itu lagi” jawab pria tersebut
“jujur
lah kak, ibu telah mendengar di luar sana bahwa ada seorang wanita kecopetan
& tangan nya terluka” jawab seorang gadis kecil
“hiks...
:’( iya bu, aku mencopet lagi. Abisnya aku ngak tega lihat itu kayak gini terus”
jawab pria itu sambil meneteskan air mata.
Ibu tersebut
hanya menatap anak nya dengan perasaan sedih. Tak ia sangka anak lelaki yang ia
banggakan ini akan melakukan hal yang tak pantas ia lakukan untuk membantu
dirinya.
Di luar
sana, nabilah & shania mendengar kejadian itu. Hati mereka terhenyuk dan
sampai menitihkan air mata nya. Mereka berdua pun memilih pulang, ketika hendak
meninggalkan rumah tersebut tak sengaja nabilah memijak sebuah kaleng minuman “kreek”.
Orang orang yang berada di rumah tersebut kaget & pria itu bergegas melihat
apa yan terjadi di luar. Shania & nabilah yang masih berada di luar hanya
bisa ribut kecil dan saling tergesa gesa. Terdengar hentakan kaki dari dalam
rumah menuju keluar rumah. Shania & nabilah kaget mendengar hentakan
tersebut, dan mulai kebingunan.
Apa yang
akan terjadi dengan nabilah & shania?? Tunggu kisah selanjutnya^^
*maaf
kalau rada rada ngak nyambung. Maklum lah newbie, hihi. Aku butuh kritik dan
saran nya yah, agar bisa mengubah cerita fanfiction selanjutnya menjadi lebih
baik J