5in1
Sahabat. Ya…
kita semua pasti mengenal yang nama nya sahabat. Sahabat adalah teman terbaik,
teman yang bisa mengerti perasaan kita, teman yang selalu mendukung kita &
selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka. Tak begituhal nya dengan Vera, seorang
siswi kelas X di SMA JAYA 1. Vera adalah siswi yang pintar namun cuek dan
pemalu. Selama di SMP dulu Vera lebih memilih menyendiri dibandingkan sering
bermain dengan teman-teman lainnya. Karena itulah
Vera kurang memiliki teman dan kurang adanya rasa solidaritas antar sesama
teman. Suatu ketika tak sengaja Vera melihat video seperti video motivasi namun
video tersebut tentang pentingnya seorang sahabat, hati Vera pun tersentuh
melihat video tersebut betapa penting nya sahabat buat kita. Vera pun bertekat
untuk merubah sifatnya buruknya tersebut.
Hari pertama
masuk sekolah setelah Vera mengikuti kegiatan MOS. Vera berteman dengan Ivo dan
Sari yang ia kenal ketika kegiatan MOS, sempat dulu
Vera pernah satu sekolah dengan Ivo & Sari namun ia tak begitu dekat.
Setelah kegiatan MOS tersebutlah Vera mulai dekat & kemudian
berteman. Vera, Ivo, Sari ternyata satu kelas dengan jurusan yang sama, Vera
sangat senang karena ada teman dikelas tersebut yang ia kenal. Jika seandainya
Ivo & Sari tak sekelas dengan dengan Vera, mungkin Vera suasah buat
berteman dengan orang lain karena sifat pemalunya.
Hari-hari terus
berganti, sudah dua minggu Vera merasakan duduk dikursi
kelas setelah penjurusan. Suatu ketika, Ivo meminjam buku catatan Imel. Vera
pun yang catatan nya ketinggalan juga ingin meminjam buku catatan Imel, namun
ia malu untuk pinjam buku catatan Imel. “Vo, aku
pengen pinjam buku imel juga” Tanya Vera dengan Ivo. “ya udah, pinjem aja, ngak
apa-apa kok tuh” jawab Ivo. “tapi aku malu vo” jawab Vera lagi. “ya ampun Ver,
kenapa mesti malu sih, tinggal pinjam aja kok” jawab Sari sambil menepuk pundak
Vera. Vera pun memberanikan diri meminjam buku catatan imel. “ehmm… hai mel,
boleh pinjam buku catatan nya ngak?” Tanya Vera dengan gugup. “eh iya, pinjam
aja” jawab Imel dengan senyum. Tiba-tiba muncul Sinka teman dekat Imel, “hai
mel, eh ada apa ini?” Tanya Sinka. “eh kamu sinka, ngak ini Cuma dia mau pinjam
buku catatan aku” jawab Imel. “oh gitu ya, ya udah pinjam aja” kata Sinka
sambil memberikan buku catatan imel kepada vera dengan senyum. “makasih ya?”
jawab vera sambil tersenyum dan kemudian kembali ke tempat duduknya.
Keesokan harinya
Vera ingin mengembalikan buku yang udah dia pinjam kemarin kepada imel. Namun
ia masih malu, “ya ampun ver, Cuma kembalikan buku doang ke imel malunya
na’uzubillah” kata sari sambil mengejek vera dengan candaan, karena Vera tidak
mau diremehkan seperti itu, Vera pun memberanikan diri mengembalikan buku
tersebut. “hai mel, nih aku balikin buku yang kemarin aku pinjam, makasih ya” kata
vera dengan gugup dan sambil memberikan buku tersebut kepada imel. “oh iya,
sama-sama vera” jawab imel dengan senyum. “loh kamu kok tau nama aku?” Tanya
vera heran. “hehe masa aku ngak kenal sih, kan kita satu kelas & aku juga
di kasih tau sama Ivo” jawab imel dengan senyum. “oh.. hehe” kata vera
malu-malu. Ketika pengembalian buku tersebutlah
Vera mulai mengenal dekat Imel & Sinka.
Kebetulan juga Ivo & Sari juga telah mengenal Imel & Sinka lebih dulu.
Mereka berlima pun mulai dekat, selalu bermain bersama & selalu belajar
bersama. Mereka pun menganggap mereka berlima adalah sahabat yang mencoba
mengembangkan sayap-sayap mereka menjadi lebih kuat dan terbang tinggi.
Persahabatan mereka telah berjalan selama 1 tahun. Tak disangka telah memasuki
tahun ke dua & kini mereka sudah duduk di kelas XI.
Selama di kelas
XI inilah persahabat mereka mulai di uji, dari
mulai perselisihan pembelajaran, hingga perbedaan pendapat. Suatu ketika, tak
ada angin hujan Ivo tiba-tiba menjauhi Vera & 3 sahabatnya. Vera bingung
kenapa Ivo menjauhi dia & 3 sahabatnya. Ketika vera bertanya kepada Ivo,
apa yang terjadi? , ivo malah diam dan pergi meninggalkan vera. “ kesambet apa
sih si Ivo, sampe segitunya sama kita-kita” Tanya sari heran. “ngak tau deh,
kesambet di bawah pohon toge kali tuh anak” jawab sinka heran. “kita punya
salah ya sama dia Mel? Sampai-sampai kita di jauhin gitu? Tanya Vera. “setau
aku sih ngak ada, atau mungkin karena nilai kemarin ya?” jawab Imel heran. “ah
masa sih?, kemarin masih biasa-biasa aja tuh” jawab Vera lagi. Mereka berlima
pun terheran-heran dengan sikap Ivo yang aneh. “ya udah deh kalau gitu, kita
diemin aja dia, sampai berapa lama dia bisa bertahan seperti ini” kara Vera
dengan tegasnya. Mereka berlima pun menyetujui kata Vera. Namun di samping itu
juga mereka tidak membenci Ivo, mereka tetap care terhadap ivo dan masih
menganggap Ivo sebagai sahabat mereka.
Ketika jam
pelajaran olah raga, Vera dan 3 sahabatnya tengah asik bermain basket,
tiba-tiba tidak sengaja Sari melempar
bola dan mengenai tangan Ivo. “upss.. maaf vo, aku ngak sengaja, kamu ngak papa
kan?” Tanya Sari dengan perasaan khawatir. “makanya, kalau main itu hati-hati
dong” jawab ivo dengan wajah jutek lalu pergi. “ihh.. gitu banget sih, biasa
aja dong!” jawab sari dengan perasaan mulai marah. Vera, Sinka & Imel pun
langsung menuju Ke Sari dan bertanya apa yang terjadi. “ya ampun, gitu banget
sih tuh orang” kata Sinka sambil menggeleng-gelengkan kepala nya. “sudah lah,
ngak usah di pikirin, yuk kita main lagi” kata Vera sambil mengajak kembali
bermain. Mereka pun kembali melanjutkan
permainan. Jam pelajran olah raga selesai, sekarang saatnya pembelajaran bahasa
Indonesia. Sebelum pembelajaran dimulai, buk Hesti guru bahasa Indonesia
membagi kelompok untuk membahas pembelajaran yang akan dipersentasikan. Setiap
kelompok terdiri 5 anggota, dan tak disangka Ivo satu kelompok dengam Vera,
Sari, Sinka & Imel. Mereka tergabung dalam kelompok 1. Selama diskusi Ivo
hanya diam dan tidak ikut berdiskusi. Ketika Vera mengajak Ivo untuk berdiskusi
Ivo malah pergi dan meninggalkan Vera & 3 sahabatnya. Vera pun hanya bisa
sabar menghadapi semua ini.
1 semester
berlalu, Vera masih terheran-heran dengan sifat Ivo akhir-akhir ini. “mel, aku
masih bingung deh dengan sifat ivo, kenapa sih dia kayak gitu?” Tanya Vera
kepada Imel. “aku juga ngak tau ver, yang jelaskan kita ngak tau salah kita apa
dan juga kita ngak pernah buat masalah sama dia kan?” jawab Imel dengan wajah
serius. “ya ampu mel, mukanya biasa aja dong. Ngak usah serius-serius amat”
kata Sari sambil meremehkan Imel dengan candaan. Mereka berempat pun tertawa
dan bersenda gurau. Ketika sedang asiknya bercandaan tiba-tiba Vera melihat Ivo
sedang duduk termenung di tribun sekolah. Vera pun kemudian mendekati Ivo.
Belum sampai di tribun, Ivo sudah pergi duluan dan menghindar dari Vera.
“huftt…sabar ver, mungkin ini cobaan buat persahabatan mu” kata Vera dalam
hatinya. Vera pun kemudian kembali ke Sari, Imel & Sinka.
Keesokan harinya
disekolah. Siswa di kelas Vera kaget mendengar info dari pak Akmal guru
geografi mereka, pak akmal memberitahu bahwa hari ini juga kelas mereka harus
mengadakan ulangan. Semua siswa banyak yang menolak namun karena ulangan tidak
bisa ditunda lagi akhirnya mereka pun ulangan. Vera & 3 sahabatnya
mengerjakan ulangan dengan optimis & santai, karena kemarin mereka sudah
belajar bareng walaupun jadwal ulangan tidak diberitahu sebelumnya. Ketika jam
ulanagn berlangsung, Vera melihat Ivo yang sedang kebingungan menjawab soal
ulangan nya. Vera bingung kenapa Ivo sampai kebingungan gitu, padahal Ivo jago
sekali dalam pembelajaran geografi apalagi saat ulangan. Vera pun terus
memperhatikan Ivo & tiba-tiba saja, “heh… kamu vera, kenapa lihat-lihat
kesamping, ada apa?” Tanya pak Akmal mengagetkan Vera. “eh ngk kok pak, ngak
ada apa-apa kok pak, Cuma lagi mikir ini jawabannya apa. Hehe :D” jawab Vera
gugup. Sari, Sinka & Imel pun tersenyum melihat ulah Vera. “hehh… kalian
bertiga, kenapa senyam senyum, ada yang lucu ya?” Tanya pak Akmal mengagetkan
mereka bertiga. Mereka bertiga pun diam & lanjut menjawab soal ulangan.
Ulangan pun selesai, siswa lainyya kemudian mengumpulkan jawaban mereka. Vera
melihat Ivo yang kecewa dengan jawaban yang meragukan. “ivo, aku yakin, kamu
pasti akan balik lagi ke kami” kata Vera dalam hatinya.
Bel istirahat
pun berbunyi. Vera, Sari, Imel & Sinka menuju kantin. “eh ver, kamu tadi
kenapa? Sampai kena tegur gitu?” Tanya sari. “tadi aku lihatin ivo, dia sedang
kesusahan menjawab soal ulangan tadi” jawab Vera. “oo.. kalau menurut aku sih
memang soal ulangan pak Akmal kali ini lumayan susah”
kata Imel serius. “tapi kamu bisakan ngerjainnya?” Tanya Sinka. “hehe
Alhamdulillah bisa sih” jawab Imel tersenyum. Mereka pun kemudian memesan
makanan di kantin & makan bersama-sama.
Satu minggu
kemudian pak Akmal memberikan hasil ulangan mereka minggu lalu. Vera, Sari,
Imel & Sinka memperoleh nilai diatas 80. Sedangkan Ivo memperoleh nilai di
bawah KKM. Di kelas tersebut hanya Ivo yang memperoleh nilai di bawah KKM.
“ivo, ada apa dengan kamu? Bukannya kamu jago geografi?” Tanya pak Akmal. Ivo
hanya terdiam dan menunduk. Ketika bel istirahat berbunyi, Vera & 3
sahabatnya mendekati Ivo yang sedang termenung. “ivo, kamu kenapa? Jangan sedih
dong. Kamu kan pernah bilang kalau kamu orang nya kuat” Tanya Vera. Ivo pun
hanya bisa terdiam. “ayolah vo, jawab pertanyaan kita, selama ini kamu ngak
pernah berkomunikasi dengan kita-kita lagi” Tanya Sinka. Ivo pun kemudian
meneteskan air mata. “vera, sari, sinka, imel, maafin aku ya, selama ini aku
udah cuekin kalian. Aku nyesel banget” jawab Ivo sambil bersedih. “ngak apa-apa
kok vo, kita-kita selama kamu cuekin kita ngak benci kamu kok” jawab Vera
tersenyum. “benarkah?” Tanya Ivo lagi. “ia, bener kok” jawab Imel. “makasih ya
guys, kalian baik banget” jawab Ivo lagi. Mereka pun kemudian berpelukan. “tapi
vo, kalau boleh tau emang kamu kenapa kok pake cuekin kami gitu?” Tanya Sari.
“iya sari, aku di hasut dengan orang lain agar aku ngejauhin kalian” jawab Ivo.
“hahh… yang bener kamu?” Tanya Imel. “iya mel” jawab Ivo lagi. “wahh… kurang
ajar tuh orang ya, berani-berani nya menghasut sahabat kita” jawab Imel dengan
kesal. “udah lah mel, ngak usah di permasalahin gitu, yang penting kita bisa
bersama lagi” kata Vera dengan senyum bahagia.
Tak terasa ujian
kenaikan kelas telah tiba. Mereka berlima dengan optimis dan yakin mereka bisa
mengerjakan soal-soal ujian dengan baik. Ujian berjalan selama 1 minggu. Akhirnya, Vera dan 4 sahabatnya menerima rapor kenaikan kelas. Vera dan 4
sahabatnya naik ke kelas XII. Waktu liburan pun di mulai, Vera, imel &
sinka memilih mengisi liburan bersama keluarga nya di rumah, sedangkan Ivo dan
Sari mereka berlibur keluar kota bersama keluarga mereka. Selama liburan mereka
ber-5 selalu berkomunikasi melalui telepon atau sms. Waktu liburan pun selesai,
kini mereka harus kembali ke sekolah, sesampai nya di sekolah tiba-tiba saja
Imel & Sinka datang berlari menuju Vera, Ivo & Sari yang baru tiba di
sekolah. “Vera, Ivo, Sari kita berlima kembali satu kelas lagi” kata Imel
dengan sangat bahagia. “hahh.... yang bener kamu mel?” tanya Ivo kaget dengan
bahagia. “iya, vo tadi aku lihat sama sinka di papan pengumuman” jawab imel.
“bener kok vo, lihat aja kalau ngk percaya” kata sinka. “haha iya iya, aku
percaya kok” jawab Ivo tertawa. Mereka berlima pun tertawa bahagia dan saling
berpelukan. “terima kasih tuhan, engkau telah mengabulkan semua permintaan ku
dengan memiliki sahabat sebaik mereka” kata Vera dalam hati.
THE END
by Erlina putri
Itu tadi cerpen yang pertama kali ane post. maaf yee klo ada sedikit kekurangan, seperti struktur kata kurang bagus tw judul nya yang ngak nyambung. cause ane baru pertama kali buat cerpen. jadi mohon di maklumi aja yee^^
0 komentar:
Posting Komentar